Jungkook berjalan santai sembari melihat-lihat toko di sepanjang jalan menuju rumah Hoseok. Dia tadinya ingin membawa mobil, tapi urung. Dan ternyata keputusannya untuk naik kendaraan umum lalu berjalan kaki tidak buruk juga. Sekarang dia mengerti kenapa Hoseok lebih suka jalan kaki dibanding membawa mobilnya. Jungkook jadi bisa sekalian cuci mata dengan suasana di sekitarnya.
"Eh?"
Langkah Jungkook terhenti saat melihat Minjeong berdiri di depan sebuah minimarket sedang berhadapan dengan orang asing. Melihat dari pakaiannya, Jungkook langsung tahu orang itu adalah orang yang mengikuti Hoseok kemarin. Jungkook memutuskan untuk bersembunyi di balik salah satu dinding toko tak jauh dari minimarket. Dia memilih untuk mengawasi lebih dulu daripada langsung menghampiri.
"Maaf, ahjussi. Tapi kata papa, Minjeongie tidak boleh telima balang dali olang asing."
Orang itu menggaruk kepalanya yang tertutupi bucket hat. "Tapi ahjussi bukan orang jahat. Ahjussi kenal dengan papa Minjeongie..."
"Bagaimana Minjeongie bisa tahu ahjussi jahat atau tidak? Ahjussi saja tidak mau lepas maskel. Menculigakan!"
Jungkook tersenyum melihat betapa pintarnya Minjeong menghadapi orang asing yang mencurigakan seperti itu. Tapi tak lama senyumnya hilang berganti dengan kerutan yang muncul di dahinya. 'Tapi kenapa dia bisa dengan santainya menerima saat kutawari mencicipi es krim punyaku kemarin? Aku kan juga terhitung orang asing...' batinnya heran. Jungkook rasa dia akan menanyakan hal ini pada Hoseok nanti. Sekarang dia fokus memperhatikan Minjeong dan orang asing itu dulu.
"Ahjussi sedang flu, makanya pakai masker. Kalau tidak, nanti bisa menulari orang lain."
"Kalau tahu sedang sakit, kenapa ahjussi pelgi jalan-jalan kelual dan bukannya istilahat di lumah? Ahjussi sengaja ingin tambah sakit?"
Jungkook hanya bisa berkata 'wow' melihat betapa kritisnya Minjeong. Dan anak itu terlihat savage juga untuk ukuran anak usia 5 tahun.
"Minjeong-ah!" Jungkook kembali berjalan normal dan berseru memanggil Minjeong.
"Ahjussi es klim!" teriak Minjeong kegirangan. Dia langsung meninggalkan orang asing tadi dan menghampiri Jungkook yang berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka. Keduanya pun melakukan high-five. Jungkook melirik ke arah si orang asing yang langsung pergi begitu saja. Di tangan lelaki itu masih terdapat lolipop yang tadi ingin diberikan pada Minjeong. Jungkook yakin orang itu pasti kaget melihat dirinya yang muncul tiba-tiba.
"Ahjussi es klim mau kemana?"
Jungkook terkekeh. "Aku punya nama, Minjeong-ah. Dan jangan panggil aku ahjussi. Aku masih muda."
"Oh ya? Nama ahjussi siapa? Umulnya belapa?"
"Jeon Jungkook. Umurku 20 tahun."
"Umul papa Oci 30 tahun. Tapi kenapa papa tellihat lebih muda dali ahjussi?"
Jungkook rasanya ingin mengubur dirinya saat itu juga. Secara tidak langsung, Minjeong baru saja mengatakan kalau muka Jungkook tua.
'Sepertinya aku harus minta resep awet mudanya appa...'
"Ahjussi mau kemana?"
"Aku baru saja ingin ke rumah Minjeongie. Semalam aku datang ke sana, tapi kamu sudah tidur..."
"Kalau begitu ayo jalan sama-sama, ahjussi!" tanpa ragu Minjeong langsung menggandeng tangan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookHope] - Our Destiny
FanfictionHoseok, 30, tidak tahu harus bagaimana saat ada seorang pemuda tanggung yang mendekatinya. Pahitnya kisah cintanya di masa lalu membuat Hoseok tidak berani untuk membuka hati. Tujuan hidupnya saat ini hanyalah Minjeong, anak gadis semata wayangnya. ...