Hai hai hai~ Bucinnya KookHope harap ngumpul di mari yuuuk!
Panda nongol bawain book-nya bang Nu niiih~Sekilas inpo aja nih kalo-kalo ada yang nyariin si abang gelo satu itu (sekali lagi, kalo ada yee~)
Jadi beberapa hari lalu si abang baru aja dioperasi tangan kirinya. Waktu ditubruk itu, kirain kan yang bermasalah tulangnya doang. Eh, pas lepas gips dan dicek ulang ternyata ototnya kena. Jadilah dia musti masuk ke ruang ijo-ijo keramat itu. Tapi gapapa, udah baekan kok orangnya 😁Dan berhubung bang Nunu kepengen lanjutin book ini, Panda dengan senang hati ngetikin semuanya, tentunya berdasar draf kasar dari bang Nunu langsung ye. Kadang juga dia sendiri yang ngedikte, Pandanya ngetik deh~ 😄
So buat para bucinnya couple golden maknae & hyung ini, sok atuh dibaca ceritanya. Ehe~ 💜
Bubaaay~~~
_🐼_.
.
.
"Hyung cari Toben dulu, Jimin-ah..."
"Iya, hyung..."
Jungkook pura-pura fokus dengan makanan di piringnya saat Chanyeol pamit dengan alasan ingin mencari anjingnya. Saat Chanyeol berjalan menjauh, barulah Jungkook memperhatikan punggung Chanyeol yang berjalan cukup cepat membelah kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pesta. Jimin kembali mendekati Jungkook.
"Kau yakin yang menguntit kenalanmu itu adalah Chanyeol hyung?"
"Sangat yakin. Kau sendiri juga melihat bagaimana ekspresinya saat melihatku, hyung..."
"Ah, kau benar. Apalagi dengan bukti topiku yang ada padamu."
"Kakakmu tahu soal topi itu, hyung?"
Jimin menggeleng. "Aku bilang kalau aku beli topi baru yang modelnya sama dengan topi yang hilang. Dan karena hal itu aku bisa memalak uang ganti rugi dari Chanyeol hyung seharga topi itu."
Jungkook terssenyum miring. "Licik juga kau, Jimin hyung."
Jimin menatap ke sekeliling, mencoba mencari sosok Chanyeol yang mungkin ada di sekitar sana. Tapi nihil. Jimin tebak, kakaknya itu menghindar dengan pergi entah ke halaman belakang, lantai dua, atau bahkan langsung ke kamarnya di lantai tiga.
Jungkook menatap area rumah keluarga Park yang sangat luas dan tinggi menjulang. Halaman belakangnya terdapat kolam renang dan juga jaccuzi juga beberapa meja dan kursi santai. Halaman depan dan sampingnya terdapat kebun bunga yang sangat luas, garasi, kolam air mancur, dan jalan setapak yang sekarang sedang dipenuhi banyak mobil tamu. Tidak heran karena keluarga Park memang dikenal sebagai keluarga pebisnis. Dari kakek dan nenek mereka sampai anak-anak keluarga Park semuanya menjalani bisnis masing-masing. Kecuali Jimin yang saat ini masih kuliah di jurusan bisnis dan kelak akan diwariskan perusahaan ayahnya. Kakaknya yang lain tidak mau mewarisinya karena sudah memiliki bisnis masing-masing.
"Kau berapa bersaudara, hyung?"
"Hm? Kami lima bersaudara. Aku punya dua kakak dan satu adik laki-laki, juga satu kakak perempuan."
Well, dengan anak sebanyak itu tidak heran kalau rumahnya sangat besar. Tapi bagi Jungkook ini terlalu besar. Bahkan ada lift di salah satu pojok ruangan dekat ruang tamu.
"Jimin hyung..."
"Ya?"
"Apa kakakmu sudah menikah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookHope] - Our Destiny
FanfictionHoseok, 30, tidak tahu harus bagaimana saat ada seorang pemuda tanggung yang mendekatinya. Pahitnya kisah cintanya di masa lalu membuat Hoseok tidak berani untuk membuka hati. Tujuan hidupnya saat ini hanyalah Minjeong, anak gadis semata wayangnya. ...