"Mau kemana kau, brengsek?!"
Jungkook mencengkram bahu orang asing itu saat dia berniat pergi. "Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau mengganggu Hoseok hyung?!"
"Aku tidak mengganggunya!" orang itu menyentak kasar tangan Jungkook namun gagal. Bahunya sakit karena Jungkook benar-benar menekannya.
"Bajingan! Yang kau lakukan saat ini justru sangat mengganggunya!"
"Lepaskan aku!"
"Tidak, sampai kau bertemu Hoseok hyung!"
Ribut-ribut antara Jungkook dan penguntit itu rupanya terdengar oleh ayah dan ibu Hoseok yang ada di ruang tengah. Kedua orang tua itu keluar dan mendapati Jungkook yang masih berusaha menahan si penguntit. Hoseok menyusul keluar tidak lama kemudian setelah Minjeong mengadu padanya soal keributan di luar. Dia menggendong Minjeong dan memastikan anak gadisnya itu aman.
Jungkook berhasil menarik bucket hat yang dipakai si penguntit sebelum dirinya menerima tinjuan tepat di wajahnya.
"Brengsek!!"
Tuan Jung berlari ke depan pagar. "Cukup! Berhenti kalian berdua!!"
Si penguntit langsung mundur saat berhasil terlepas dari cengkraman Jungkook. Dia menoleh dan menatap Hoseok cukup lama sebelum akhirnya berlari menjauh.
"Tunggu dulu!!" Jungkook berniat mengejar namun tuan Jung menahannya. "Sudah, Jungkook. Tidak perlu dikejar."
"Tapi..."
Jungkook urung protes ketika melihat tuan Jung menggelengkan kepalanya.
Hoseok menghampiri Jungkook sambil menggendong Minjeong. Apalagi ketika ia melihat luka di sudut bibir Jungkook.
"Kau terluka, Jungkook..."
Jungkook hanya tersenyum. "Ini tidak seberapa, hyung. I'm okay."
Hoseok menatap Minjeong yang dari tadi hanya diam di gendongannya. "Minjeong masuk duluan dengan harabeoji dan halmeoni, ya? Biar papa bicara dulu dengan Kookie ahjussi..."
Gadis kecil itu mengangguk menuruti ucapan Hoseok lalu berpindah ke gendongan kakeknya. Dia menyadari situasinya sedang tidak baik. Mereka bertiga lantas masuk lebih dulu meninggalkan Jungkook dan Hoseok berdua di dekat pagar.
"Kita obati dulu lukamu, Jungkook-ah..."
Jungkook menggeleng. "Ini cuma luka kecil, hyung. Besok juga sudah sembuh."
Hoseok menghela nafas melihat cueknya Jungkook dengan lukanya sendiri. "Bagaimana kau bisa mendadak berhadapan dengan penguntit itu tadi?"
Jungkook diam beberapa saat sebelum akhirnya menjelaskan semuanya dimulai dari dia yang pura-pura sudah pulang lalu bersembunyi, sampai akhirnya dia nekat mendekati si penguntit itu dan berujung wajahnya terkena tinju. Ia lalu menyerahkan bucket hat milik si penguntit pada Hoseok. "Hyung atau aku yang simpan?"
"Kau saja..."
"Oke." Jungkook melipat bucket hat itu dan memasukkannya ke dalam tas. "Matanya jadi terlihat jelas karena aku berhasil mencopot topinya. Tapi tetap saja wajah utuhnya masih belum diketahui. Saat melihat matanya, apa hyung merasa mengenalnya?"
Hoseok nampak berpikir sejenak. "Aku tetap tidak bisa mengenalinya. Tapi entah kenapa aku merasa familiar..."
"Berarti teoriku soal dia adalah orang yang mengenal atau dikenal olehmu itu sudah tepat, Hoseok hyung. Dan aku yakin karena sudah dipergoki begini, dia tidak akan muncul di sini lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookHope] - Our Destiny
FanfictionHoseok, 30, tidak tahu harus bagaimana saat ada seorang pemuda tanggung yang mendekatinya. Pahitnya kisah cintanya di masa lalu membuat Hoseok tidak berani untuk membuka hati. Tujuan hidupnya saat ini hanyalah Minjeong, anak gadis semata wayangnya. ...