chapter 4

522 44 0
                                    

Mengubah nasib

"Gimana pak?" Tanya Anna ke pak Nanda yang selesai mengecek cerita Anna
"Cerita ini lumayan menarik, tapi kamu yakin nanti komiknya bakal disuka sama orang banyak?" Tanya pak Nanda
"Iya pak 100% yakin" yakin Anna
"Baiklah, proyek komik ini saya buat. Kamu bisa tanda tangan kontrak dan mulai kerja buat cari ide yang lebih banyak lagi" ucap pak Nanda dengan mengulurkan sebuah kertas dan pulpen

Wajah Anna berbinar senang "terima kasih pak, terima kasih"

***

Di dalam restoran nampak seorang wanita yang sedang bekerja melayani tamu dengan gesitnya dan di luar restoran berdiri Anna yang melihat lewat kaca ibunya yang berjalan bolak-balik melayani tamu.

09.55 pm
Tik tok tik tok... Waktu tak terasa cepat kini Sofya keluar restoran untuk pulang, "ibu" sautan dari arah sebelah kirinya membuatnya berbalik

"Kamu ngapain di sini bukannya di rumah" tanya Sofya
"Aku tadi ada urusan jadi sekalian aja pas mau pulang mampir ke sini buat jemput ibu biar pulang bareng hehe.." balas Anna dengan senyum lebar

"Oh ya Bu, besok kan hari Minggu boleh temenin aku pergi gak?" Lanjut Anna
"Pergi ke mana huh?" Tanya ibunya
"Udah ikut aja" pinta Anna. Sang ibu yang tak kuasa menolak sang anak pun mengikuti saja permintaan Anna.

Di tempat lain..

Nampak seorang perempuan yang sedang memilih buku, matanya tepat berhenti di sebuah buku. Saat akan mengambilnya tangan lain datang bersamaan dengan tangannya
"Ah maaf" sautnya
"Ga papa" tatap seorang pria tinggi nan tampan
"Eee.. kalo gak salah Lo Nito kan?" Tanya sang perempuan
"Iya, knapa?" Jawabnya singkat
"Masa nggak inget, gw Mita siswa pindahan bareng Lo pagi tadi" jawabnya mengingatkan
"Oh.. iya." Ucap Nito singkat padat dan jelas

Kecanggungan kini tercipta dengan berakhirnya ucapan Nito.

Sebenarnya Nito dari awal sekolah memperhatikan Mita tapi karna gengsi ya jadinya sok gak peduli,

*Beberapa menit yang lalu..

Nito yang sedang mencari buku belajar tak sengaja melihat Mita, ia memperhatikan dengan mata yang tak berkedip. Perlahan ia melihat Mita yang memperhatikan satu buku, dengan cepat ia menjulurkan tangannya ke buku tersebut agar terkesan kebetulan memilih buku yang sama dengan Mita.

"Eeem gw gak tau ternyata Lo suka baca yang kayak gini juga" tanya Mita memecah kecanggung diantara mereka

Nito yang melihat judul buku yang di ambil Mita terdiam memikirkan alasan, bagaimana tidak buku yang di ambil Mita novel genre romantis yang kebanyakan tak begitu diminati oleh kaum laki-laki.

"I-itu buat adek gw" jawabnya mengeles

"Oh.." saut Mita tersenyum membuat pipi Nito memerah

***

Matahari yang menggantikan bulan kini naik menandakan pagi hari telah datang, sofya yang sedang berjalan bersama sang anak berdampingan masih bertanya tanya kemana tujuan akhir mereka.

Ketika sudah sampai Sofya terbelalak kaget melihat rumah sakit yang berada di depannya
"Anna ngapain bawa ke rumah sakit, kalo sampe.."  tak sempat berpikir Anna menggandeng tangan sofya masuk ke dalam
"Yuk Bu masuk" pinta Anna
"Ng-ngapain ke rumah sakit sih nak, siapa yang sakit?" Tanya Sofya yang khawatir
"Udah nggak usah nanya ikutin Anna aja" ucap Anna memasuki rumah sakit bersama sang ibu

Sofya duduk khawatir si samping putrinya yang kini bertatap muka dengan seorang dokter
"Dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, ibu anda menderita kanker otak stadium 4. Jika tidak diobati takutnya hidup ibu anda hanya akan bertahan tidak lebih dari satu tahun" ucap sang dokter menjelaskan

Mendengar dokter yang sudah berbicara Sofya menunduk menutup mata, hal yang di sembunyikan ke sang anak diketahuinya
"Kira kira operasi ibu saya biayanya berapa dok?" Tanya Anna
Mendengar pertanyaan Anna Sofya terkaget memandang anaknya "kamu nanya biaya emang kamu mau dapet uang dari mana?" Tanya Sofya berbisik ke anaknya
"Ssstt.. udah ibu diem dulu" ucap Anna mengangkat jari mengisyaratkan untuk diam

"Kira kira bisa mencapai 10 JT" jawab sang dokter

*Taman

"Kamu.."
"Ibu nggak usah khawatir, aku udah punya setengahnya. Ibu cuma perlu mikirin kesehatan ibu dari sekarang" potong Anna ke Sofya yang kini mereka tengah duduk di kursi taman

"Dapet uang dari mana?" Tanya sofya
"Aku dapet kerja jadi penulis ide komik jadi dapet biaya awal tanda tangan kontrak" jawab Anna

"Kamu sejak kapan bisa nulis gituan? Biasanya kan kamu kerjanya rebahan mulu" tanyanya kembali ke Anna

"Astag ibu, apakah kau tak menyadari bakat anakmu ini" ucapnya dengan nada dramatis

"Beneran ini kamu dapetnya dari nulis cerita? Kok nggak bilang ibu?" Selidik Sofya

"Trus ibu yang nyembunyiin sakit ibu dari aku itu apa? Kalo aku gak ajak ibu ke rumah sakit pasti ibu bakal.." di tengah kata, Anna berhenti berucap

Keheningan pun tercipta sesaat

"Maafin ibu, ibu cuma nggak mau bikin kamu kepikiran sama ibu terus" ucap sofya

"Ibu gak tau seberapa kepikiran dan sakitnya aku pas tau ibu meninggal karna kanker" batin Anna seraya menahan air matanya

***

"Selamat datang, Ini list menunya silahkan dilihat terlebih dahulu" ucap seorang perempuan sopan

Di seberang terlihat laki-laki mengangkat tangan ingin memesan, ia bergegas menghampiri dan mengeluarkan buku kecil dan pulpennya untuk mencatat pesanan.

"Eem omlet 2, sop buntutnya satu" ucap sang pelanggan
"Itu saja mas? Mohon ditunggu sebentar" pinta sang perempuan tersebut
"Anna! Antar ini ke meja nomor 11!" Saut seorang juru masak restoran
"Iya!" Saut balik ana

Beberapa jam yang lalu,
"Hari ini saya menggantikan ibu saya, karna ibu saya sedang sakit dan sepertinya hari ini hari terakhir ibu saya kerja" ucap Anna kepada manajer sekaligus pemilik restoran yaitu Bu Etty
"Kamu yakin ibu kamu mau berhenti kerja" tanya manajer menyayangkan
"Iya, ibu saya harus fokus dengan kesembuhannya dulu dalam berobat" jawab Anna
"Ya sudah kalau begitu, tapi kamu bisa kerja kan?" Tanya sang manajer
"Iya bisa" jawab singkatnya

"Selamat data..." Tak sempat menyelesaikan kalimatnya mata Anna terbelalak melihat Mita dan Nito yang kini masuk ke dalam restoran
"Huh? Ini knapa mereka ada disini? Emang pendekatannya secepat ini kah?" Batin Anna

"Anna?" Sebut Mita kaget melihat Anna
"Ha-hai" sapa Anna ragu
"Aku gak tau kalo kamu kerja di sini?" Tanya Mita dengan ekspresi wajah terkejut
"Oh aku gantiin hari terakhir ibu aku kerja di sini" jawab Anna
"Siapa?" Senggol Nito bertanya ke Mita
"Ini Anna, temen kelas yang duduk di samping aku. Kamu gak inget?" Jawab Mita ke Nito
"Oh" jawab Nito dingin

"Anjir pengen gw bejek ni cowok, keliatan banget muka ogahnya liat gw, apa kagak bisa di atur tuh muak?!" Kesal batin Anna menyerinyitkan bibirnya

"Haha.. duduk dulu di bangku yang kosong, ntar kalo udah mau pesen panggil aja" ucapnya sambil tersenyum ramah
"Udah diem diem aje ah, kencan jangan nyusahin orang" batin Anna

Tak lama pintu kembali terbuka, pintu sudah tertutup tapi mulut Anna yang kini terbuka melihat Kevin yang masuk ke dalam.
"Wah kurang asem nih, knapa jadi ngumpul disini" batin Anna

"Silahkan duduk" ucapnya dengan senyum profesionalnya

Kevin yang masuk terkejut melihat Anna yang menyambutnya

"OMG dunia emang sempit yah" seringai Kevin ke Anna
"Halah paling lu ke sini ngikutin si Mita, ya kan ngaku lu?!" Ucap Anna ke kevin
"Huh? Mita?" Tanya Kevin memindai ruangan dan melihat Mita yang bersama Nito.
"Emang knapa? Cemburu yah" tanya Kevin mendekatkan kepalanya ke Anna dan menyolek hidung Anna
"Iyyuhh, duduk sana" ujar Anna

Terlihat Kevin yang berbicara ke Mita, raut wajah Nito terlihat kesal. Kevin kini duduk bersama mereka
Kini tangan memesan yang sama sekali tak diinginkan Anna terangkat, dengan senyum terpaksa ia berjalan ke arah mereka

"Ya Tuhan lindungi hambamu ini" batin Anna seolah ia sedang menuju ke arah jurang maut.

Jangan lupa vote

The past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang