Bab 12

9.3K 634 4
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

ʕ•ﻌ•ʔ

Setelah sampai di bawah, semua pandangan tertuju pada Syauqi dan Aqila. Syauqi berdiri didepan Aqila yg sedari tadi menunduk malu, sungguh hati Syauqi sangat senang karna akhirnya dirinya bisa menatap ning cantiknya itu tanpa mendapatkan dosa.

"ayo Aqila sungkem dulu sama suaminya... " suruh Aliza menatap Aqila yg menunduk.
Aqila menaikkan pandangannya dan langsung menatap wajah tampan suaminya itu. Baru kali ini Aqila menatap Syauqi, biasanya hanya sekedar melirik. Jika kali ini, ia benar benar melihat ukiran wajah tampan Syauqi yg sudah berstatus menjadi suaminya itu.

Syauqi menjulurkan tangan kanannya, sungguh tangan Syauqi sudah berketingat dingin dan sedikit bergetar. Baru kali ini dirinya akan menyentuh lawan jenisnya, kecuali lawan jenis yg masih dihitung mahramnya.

Aqila menelan ludahnya, sungguh Aqila sangat gugup untuk mencium tangan kekar Syauqi itu. Aqila sedikit ragu ragu untuk menerima uluran tangan Syauqi, Aqila terus memalingkan wajahnya ke samping karna malu.

Sampai akhirnya Aqila langsung menerima uluran tangan Syauqi, jujur Aqila merasakan tangan Syauqi sangat dingin. Sepertinya suaminya itu juga ikut gugup sama seperti dirinya.

Aqila mencium tangan Syauqi dengan khidmat, Syauqi meletakkan telapak tangannya di pucuk kepala Aqila. Syauqi membaca doa didalam hatinya, semoga pernikahannya ini menjadi yg pertama dan terakhir, juga diberikan keberkahan oleh sang maha kuasa.

Setelah Aqila mencium tangan dan telapak tangan Syauqi. Syauqi langsung mencium kening Aqila, orang yg sedang dicium membeku ditempat bagaikan batu.

Syauqi memberikan kecupan hangat dikening Aqila. Semua orang dibuat tersenyum baper gara gara kemesraan Syauqi pada Aqila yg masih malu malu itu.

Zayn dan Aliza yg melihat adegan itu langsung teringat dimana mereka pertama kali menikah. Zayn tersenyum sendiri sembari menatap istri cantiknya itu.

"kenapa senyum senyum kaya gitu?? " heran Aliza menatap suaminya itu.

"engga kok, cuman inget waktu kita pas pertama kali nikah" jawab Zayn yg masih tersenyum menatap Aliza.

Aliza hanya geleng geleng kepala dan memeluk lengan Zayn. Zayn mengusap kepala istrinya itu dengan lembut dan penuh kasih sayang, sungguh Zayn sangat mencintai istrinya yg sangat cantik itu.

''amanah abuya dan ummah sudah dijalankan, Zayn juga sudah menjalankan satu amanah buya dan ummah. Yaitu menjadi wali saat Aqila menikah" ucap Zayn sembari menatap Aqila dan Syauqi sendu.

"tak akan pernah lupa semua amanah itu ummah... Abuya... Akan kita laksanakan dengan baik, jangan bersedih dialam sana karna takut amanah kalian tidak dijalankan oleh kita semua" sambung Aliza ikut menatap sendu dua pengantin baru itu.

"jika Zayn tau tanggal 17 oktober itu adalah hari dimana kita berpisah, tak akan Zayn biarkan buya... Ummah..." lirih Zayn mulai meneteskan air matanya.

"Zayn mengerti ini semua, Zayn memang harus kuat. Akan tetapi ini semua sangat sulit bagi Zayn, sakit hati Zayn yg menerima semua ini"

"pelukan serta candaan buya dan ummah waktu itu hanya menjadi sebuah akhir cerita kalian berdua, dan akhir cerita yg sebenarnya disaat kalian mengucapkan kalimat syahadat bersama dan menghembuskan nafas kalian bersama"

"mulai dari kata kalian bersaksi jika tiada tuhan yg patut disembah kecuali Allah, hingga berakhri di kata kalian bersaksi jika nabi Muhammad adalah utusan Allah "

"hanya menyisakan sebuah selembar kertas yg ditulis dengan pena hitam dan juga tulisan yg sangat rapi. Itu menjadi kenangan untuk kita semua"

Aliza mengusap pundak suaminya itu, Aliza juga meneteskan air matanya. Zayn yg melihat Aliza meneteskan air mata langsung menghapusnya dan memeluk erat istrinya itu.

"jangan menangis cantik... Kaka ga mau istri kaka ini menangis dan bersedih" ucap Zayn menangkup wajah Aliza dan menatap dua manik mata Aliza.

Aliza mengangguk kecil dan tersenyum hingga matanya menyipit, Zayn ikut tersenyum dan mengusap gemas pucuk kepala Aliza yg dibaluti dengan khimar.

Syauqi dan Aqila sudah saling memakaikan cincin, mereka berdua kini sedang melakukan foto berdua. Sungguh baru kali ini Aqila menggandeng tangan laki laki, kecuali abangnya.

"jangan malu malu gitu dong sayang... " goda Syauqi yg melihat Aqila yg masih sedikit malu malu.

"ihhh udah Aila baper..." rengek Aqila menatap suami tercintanya itu.

"baru aja dibilang sayang..."

Aqila mencubit pelan pinggang Syauqi, Syauqi hanya tertawa gemas dan mengusap pucuk kepala istrinya yg snagat manis itu.

Tak lama kemudian, Aliza dan Zayn datang menghampiri dua pengantin baru itu. Zayn dan Aliza datang sembari bergandengan tangan mesra yg membuat semuanya ikut baper melihat itu.

"selamat yah Syauqi... Udah jadi suami nih" ucap Zayn memeluk Syauqi.

"syukron gus... " balas Syauqi melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Zayn yg sudah berstatus kaka iparnya itu.

"jangan panggil gus, abang aja" ujar Zayn sembari menaik turunkan alisnya.

Syauqi hanya tersenyum malu dan menunduk, Aqila menatap kesal abangnya yg menatap dirinya genit. Aqila sudah merasa abangnya itu akan mengeluarkan kata kata yg dapat membuat dirinya kesal sepertinya.

"jangan anu baby dulu yah... Sekolah dulu kalian, baru baby. Lagi pula kan disini juga lagi ada bumil" ucap Zayn sembari melirik Aliza yg sedang mengusap usap pelan perutnya yg sudah mulai membuncit.

"iya iya bang... " jawab Aqila Menatap malaa abangnya itu.

Zayn tertawa kecil menatap adiknya itu sedang menggandeng mesra tangan Syauqi. Zayn langsung mengajak Aliza untuk pergi dan beralih menghampiri Zaki yg sedang menjaga Hasan Husein dan Meira.

ʕ•ﻌ•ʔ

Lanjut??

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Ning Cantikku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang