Bab 22

7.1K 473 7
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

***

20.00 wib.
Syauqi baru saja selesai mandi bersama Aqila. Syauqi menyuruh Aqila untuk duduk di kursi belajarnya dan menonton televisi terlebih dahulu, karena Syauqi masih ingin membuka sprei yg terkena noda darah.

Aqila duduk di kursi belajarnya dengan lemas, sungguh badannya seperti sudah hancur kali ini. Sungguh Aqila tak menyangka jika akan sesakit ini dan Syauqi juga mendorongnya sangat kencang.

Syauqi sangat fokus membereskan tempat tidur, mulai dari memasang sprei dan menaruh sprei tadi dikeranjang kotor yg berada di dalam kamar mandi.

Setelah selesai Syauqi menghampiri istrinya yg terlihat sangat lemas dan tak bertenaga itu. Syauqi langsung menggendong Aqila seperti koala dan membawanya naik ke kasur.

Syauqi membaringkan tubuh Aqila dan dirinya duduk disebelah Aqila. Syauqi mengusap rambut Aqila yg masih sedikit basah itu, sungguh ada rasa bersalah di hati Syauqi. Pasti istrinya sangat kesakitan gara gara kejadian tadi.

"sakitttt" rengek Aqila memeluk pinggang Syauqi.

"mas kenceng banget ya tadi??" tanya Syauqi sembari mengusap kepala istrinya.

"iyaaa, kenceng banget kayanya mas doyan yah"

"astagfirullah sayang... Kalo ga kenceng kaya ga sah gitu"

Aqila mengurucutkan bibirnya dan mencubit pinggang Syauqi. Entah mengapa Aqila sangat gemas dengan Syauqi, hingga ingin memakan suami tercintanya itu.

"maaf yaa" ucap Syauqi dengan nada bicaranya yg sangat lembut.

Aqila tak menjawab dan tetap memeluk erat pinggang Syauqi. Syauqi terus mengusap kepala Aqila dan menatap istrinya yg sedang fokus menonton televisi sembari mengurucutkan bibirnya.

"mau mas beliin apa hmm??" tanya Syauqi yg langsung membuat mata Aqila berbinar.

"martabak manis sama cucu" cicit Aqila seperti anak kecil.

"udah manis makan makanan manis, tambah manis nanti"

Seketika pipi Aqila memerah, Aqila mencubit pinggang suaminya yg sangat tampan itu. Syauqi tertawa dan langsung mencium pipi Aqila dan kening Aqila.

Syauqi turun dari kasur dan mengambil baju kokonya yg tergantung di belakang pintu. Setelah memakai bajunya, Syauqi mengambil peci nya dan mengambil tas selempang nya.

"mas berangkat dulu ya" ucap Syauqi berjalan menghampiri Aqila yg sedang duduk itu.

"iya, hati hati yah" pesan Aqila sembari mencium tangan dan telapak tangan Syauqi.

Syauqi melambaikan tangannya dan mengambil kunci motornya di laci depan televisi.

Syauqi keluar kamar dan berjalan menuruni tangga, dibawah ada Zayn dan Aliza yg sedang berkumpul bersama Hasan Husein. Disana juga ada jefri dan istrinya, mereka semua sedang mengobrol santai bersama.

"eh mau kemana Syauqi??" tanya Zayn ketika melihat Syauqi turun ke bawah.

"mau ke supermarket sebentar bang" jawab Syauqi ramah.

"hati hati ya, jangan kebut kebutan" nasehat Zayn yg langsung diangguki Syauqi.

Syauqi keluar dan mengucapkan salam, lalu Syauqi  berjalan ke garasi ndalem. Syauqi langsung mengendarai sepeda motornya dan pergi ke tempat jual martabak sesuai dengan apa yg istrinya mau.

Baru pertama kali Syauqi pergi malam seperti ini. Biasanya Syauqi keluar saat siang saja dan keluar jika ada suatu kepentingan. Entah mengapa Syauqi lebih suka dirumah, dari pada keliling tak jelas diluar.

Beberapa menit kemudian Syauqi tiba di tempat jual martabak manis. Syauqi memarkirkan sepeda motornya dan langsung berjalan ke tempat abang jual martabak manis itu.

Syauqi menghampiri abang tadi dan memesan martabak manis, lalu Syauqi duduk di kursi yg sudah disediakan disana. Syauqi fokus dengan ponselnya dan tidak menatap wanita yg berkerumun bersama laki laki ditempat itu.

Syauqi menundukkan pandangannya, karena dirinya tak mau menatap wanita lain selain wanita yg memang mahramnya terutama Aqila. Syauqi lebih suka memandang istrinya dari pada memandang wanita luaran yg jelas jelas bukan mahramnya.

Syauqi selalu memasang wajah datar nya dan menyembunyikan senyum manis nya di depan wanita yg bukan mahramnya, karena dirinya tak mau tebar pesona pada orang lain.

Setelah membeli martabak manis, Syauqi melajukan sepeda motornya ke supermarket untuk membeli susu. Syauqi sendiri tak tau Aqila suka dengan susu rasa apa, jadi ia akan membeli semua susu dengan berbagai rasa.

Semua pesanan Aqila sudah Syauqi beli, kini saat nya Syauqi pulang. Syauqi mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, karena Syauqi tak mau sesuatu yg tidak diinginkan terjadi jika dirinya kebut kebutan.

Beberapa menit kemudian Syauqi tiba di pondok Al-hikmah, tempat ia tinggal. Syauqi memarkirkan sepeda motornya di garasi ndalem kembali, lalu ia pergi ke ndalem dan menemui istri cantiknya itu.

Ketika masuk semua orang sudah tidak ada dan tersisa Zara dan Meira yg sedang bermain entah bermain apa. Syauqi langsung pergi ke atas, lebih tepatnya ke kamarnya.

"assalamualaikum" ucap Syauqi membuka pintu kamarnya.

"waalaikumussalam"

Syauqi menutup pintu kamarnya dan berjalan menghampiri suaminya. Syauqi memberikan dua plastik yg masing masing berisi pesanan Aqila, lalu Syauqi membuka bajunya dan menaruhnya di gantungan belakang pintu.

Syauqi menaruh peci nya dan berjalan menghampiri Aqila. Aqila sangat senang karena suaminya itu sudah membelikan semua apa yg ia mau, sungguh Syauqi adalah suami idaman.

"makasih mas suami..." ucap Aqila dengan senyum manisnya.

"iya cantik..." balas Syauqi ikut tersenyum dan mengusap pipi gembul Aqila.

Aqila mengambil satu potong martabak manisnya, lalu Aqila menyuapkan martabak manis tadi ke mulut Syauqi. Syauqi menerima suapan dari istrinya itu, sungguh Syauqi sangat senang kali ini.

"kalo ada apa apa... Bilang sama mas yah, kalo mau curhat... Curhat sama mas aja, kalo mau beli sesuatu bilang sama mas... Nanti mas akan beliin apa yg kamu minta" ucap Syauqi dengan lembut.

"mas adalah laki laki terbaik setelah bang Zayn dan buya Farhan, sungguh Aqila tak mau kehilangan seseorang yg Aqila cintai untuk yg kedua kali nya" balas Aqila sendu.

"sejauh apa pun dan dimanapun kamu berada mas akan tetap menjaga kamu, juga akan membahagiakan kamu"

Aqila tersenyum manis dan mencubit pipi Syauqi. Entah mengapa Aqila tak bisa menahan senyumnya, gara gara perkataan Syauqi yg sangat membuat dirinya seperti melayang.

***

Tbc

Ning Cantikku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang