Bab 29

7.2K 450 2
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

°°°°°

Satu minggu kemudian....
Aqila sudah berada dirumahnya kembali dan kondisinya sudah sehat seperti biasanya. Aqila juga sudah mulai terbiasa merawat bayi dan menjaga bayi, Syauqi juga turut membantu istri cantiknya itu, karena dirinya tak mau Aqila kecapean gara gara merawat dirinya dan bayinya.

"mas itu dong bantuin Aila..." pinta Aqila pada Syauqi yg sedang duduk diatas kasur sembari menjaga Naya, bayi kecilnya.

"bantuin apa sayang??" tanya Syauqi dengan nada bicaranya yg sangat lembut.

"ini... Mas punya cara ga?? Agar Aila tuh ga salting tiap liat senyum mas sama denger nada bicara mas yg sangat lembut" jawab Aqila yg membuat Syauqi tersenyum malu.

"ya udah mas marah aja nih yah" ancam Syauqi pura pura ingin marah pada Aqila.

"eh jangannnn" tolak Aqila sembari mengerucutkan bibirnya.

"hanya untuk kamu mas berbicara dengan nada yg sangat lembut ini, akan tetapi jangan pernah buat mas marah" ucap Syauqi yg membuat Aqila penasaran.

"kenapa mas??" tanya Aqila penasaran.

"mas bisa melakukan apa saja sama kamu, kalo mas udah marah" jawab Syauqi yg membuat Aqila takut.

"kalo gitu... Aila manjain mas aja, biar seneng dan ga marah marah, kasihan suami Aila takut cepet tua" ucap Aqila yg membuat Syauqi tertawa kecil.

Syauqi mengusap kepala Aqila dengan lembut dan menatap istrinya lekat. Syauqi seperti bermimpi kali ini, seluruh doanya telah diterima oleh Allah. Syauqi dulu selalu berdoa semoga bisa menjadi pasangan hidup Aqila dan merangkai keluarga yg bahagia dunia dan akhirat.

Syauqi akan terus membina keluarganya dengan benar dan menuntun keluarganya ke jalan yg lebih benar. Itu semua adalah janji Syauqi pada dirinya sendiri dan janji pada Aqila yg harus ia tepati, entah kapan janji itu akan selesai. Tapi, Syauqi harap janji itu menjadi janji terakhirnya dan paling special.

"mas mau tidur yah, kamu yg jaga Naya" Aqila mengangguk patuh dan tersenyum menatap suaminya yg sudah merebahkan tubuhnya.

Aqila duduk dengan tenang sembari menonton televisi. Aqila hanya diam dan bersantai, karena semua pekerjaan rumah sudah ia kerjakan. Aqila tinggal santai dan menemani suami, juga anaknya.

Syauqi sepertinya sudah terlelap dan masuk ke alam mimpi. Syauqi memeluk bantal guling nya seperti anak kecil, sungguh Aqila dibuat tertawa sendiri melihat itu. Syauqi memang terlihat seperti anak kecil, itulah yg membuat Aqila sangat suka dan gemas pada Syauqi.

Syauqi sendiri menjaga Naya saat malam hari, sedangkan Aqila pada siang hari nya. Syauqi membiarkan Aqila tidur pada malam hari, karena dirinya tau pasti istrinya itu lelah mengurus pekerjaan rumah.

Setelah sekolah masuk nanti, mungkin Naya akan dititipkan ke mbak Ina atau ke Zara. Aliza sudah mempunyai banyak anak dan ditambah lagi harus merawat Meira, jadi Syauqi dan Aqila tak ingin semakin membebani Aliza dan Zayn.

Syauqi dan Aqila tak akan bersama seperti saat mereka berdua masih sekolah. Aqila masih tetap di sekolah SMA nya, sedangkan Syauqi sudah berpindah ke universitas di Jogja. Syauqi sendiri sedikit tak nyaman, karena dirinya harus berpisah dengan Aqila, begitupun sebaliknya.

Aqila juga tak ingin jauh jauh dari Syauqi. Mungkin mereka akan bersama ketika akan pergi ke tempat menuntun mereka, lalu berpisah ketika sudah sampai ditempat itu.

Syauqi akan mengantar Aqila terlebih dahulu dan pulangnya pun Syauqi yg akan menjemput. Perkuliahan Syauqi tak terlalu jauh dari sekolah Aqila, jadi Syauqi bisa menjemput Aqila dengan cepat.

Jika Syauqi tak bisa menjemput, Syauqi akan mengabari Aqila dan menyuruh Aqila untuk menelpon Zayn atau Jefri. Syauqi sendiri harus bisa membagi waktu dengan keluarganya, jika tidak semuanya tidak akan banding dan terpecah belah.

Tok... Tok... Tok...
Aqila langsung turun dari kasur dan mengambil kerudung dan cadar nya yg tergantung di belakang pintu. Setelah selesai memang kerudung serta cadar nya, Aqila membuka pintu nya.

Ketika terbuka terdapat Aliza yg sedang menggendong Hasan. Aqila tersenyum dan mempersilahkan Aliza dan Hasan untuk masuk, sepertinya Aliza sedang tidak memiliki pekerjaan dipondok atau di ndalem.

"ma shaa allah Syauqi tidur toh" ucap Aliza pelan.

"iya mbak, kasihan kalo malem jagain Naya" balas Aqila melepas cadar nya.

Aliza menurunkan Hasan dikasur dan Hasan langsung merebahkan badannya disebelah Syauqi, lebih tepatnya ditengah tengah Naya dan Syauqi. Aliza hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan putra kesayangannya ini.

Aliza duduk di bawah, lebih tepatnya di atas karpet buku milik Aqila. Aqila juga ikut duduk bersama Aliza yg sudah memakan cemilan yg berada di kamarnya, Aqila sendiri tak masalah dengan hal itu. Hanya masalah sebuah cemilan Aqila tak memperbesar atau keberatan dengan masalah cemilan.

"tumben mbak kesini??" tanya Aqila pada Aliza.

"gaada kerjaan, ka Zayn sama om Jefri beli stok kitab" jawab Aliza sedikit sendu.

"udah ga papa sama Aqila aja, mungkin bang Zayn repot" Aliza mengangguk dan tersenyum menatap Aqila.

"Husein, Syarifah sama Meira kemana mbak??" tanya Aqila yg baru menyadari jika para bocil bocil yg lain tidak ada.

"Husein main ke asrama putra, trus Syarifah sama Meira bareng abdi ndalem" jawab Aliza yg masih terus fokus pada televisi.

Aliza sendiri memang sangat sering bermain atau datang ke kamar Aqila. Apalagi saat Aqila sebelum menikah, bahkan hampir setiap hari. Aqila sendiri tak masalah dan Zayn pun mengizinkan istrinya itu untuk bersama Aqila jika dirinya sedang sibuk.

Syauqi tetap tidur dengan tenang bersama Naya dan Hasan. Sungguh Hasan seperti menjadi anak Syauqi, karena Hasan tidur sembari memeluk lengan Syauqi. Sedangkan Naya tetap berada di tempat tidur nya, entah bagaimana konsep dari cara tidur mereka.

°°°°°

Tbc

Ning Cantikku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang