TEN
Memberi Tumpangan
*
*
*
*
*Suatu kesialan bagi Alex untuk hari ini, hari pertama yang dia gunakan untuk mengikuti kemauan kedua orang tua nya itu malah berakhir dengan tidak mengasyikan.
Mood nya yang masih pasang surut itu membuat dia berjalan di pinggir trotoar dengan hentak-hentakan kecil.
Dia sedang mengingat-ingat dengan apa yang dia dapatkan hari ini, hari yang dia paksa untuk mengikuti kemauan kedua orang tua nya untuk mengikutkan serta dirinya pada olimpiade yang sekolahnya ikuti.
Bertemu dengan Guru yang dicap Killer oleh teman-temannya itu juga tidak membuah kan hasil. Terakhir Guru itu datang ke rumahnya dengan berbagai janji kemungkinan keuntungan untuknya, namun saat hari ini bertemu ia malah dibuat bikin kesal.
Handphone dan penarikan hukumannya masih belum di laksanakan oleh Jiwon, sebenarnya bukan salah Jiwon juga si. Pada saat Jiwon mendatangi rumahnya, ia sudah mati-matian menolak tawaran Jiwon kan. Jadi ya terima nasib kalau Jiwon bersikap seperti demikian.
Hal lainnya yang membuat Alex kesal adalah, hari ini ia tidak membawa kendaraan. Niat hati tadi ia ingin menebeng tumpangan dengan salah satu temannya, namun semua berubah saat Jiwon memintanya untuk menemuinya diruangan Laki-laki itu.
Alhasil kini dia harus berjalan kaki menuju halte bus yang letaknya tidak dekat dari sekolahnya, keluar kelas hingga pagar sekolah saja sudah membuat betisnya cenat-cenut dan ini ditambah harus berjalan menuju halte bus yang ada diluar sekolah beberapa meter itu.
Selama perjalanan dia hanya bergumam kata-kata kasar yang hanya ditujuhkan pada 1 orang yakni "JIWON" iya Jiwon kini sudah berhasil masuk daftar list musuh bagi Alex.
Semua yang Alex alami hari ini tidak luput dari campur tangannya Jiwon.
Kini ia sudah sampai pada halte bus, tempat di sana sudah kosong, mungkin karena ini sudah lewat dari jam nya orang-orang sibuk.
Saat ini tepat jam 6 sore, ia hanya berdiri sendirian di halte bus yang entah akan datang pada jam berapa.
Dia berdiri hingga bermenit-menit, namun belum terlihat bus yang akan membawanya pulang.
Jam sudah berganti hampir jam setengah tujuh, Alex hampir frustasi karena tidak ada kendaraan yang bisa mengantarnya pulang. Andai saja dia memegang ponsel, mungkin saat keluar dari ruangan Jiwon, ia bisa memesan taksi online. Namun itu hanya sebuah angan karena nyatanya ponselnya masih ditangan Guru Killer nya.
Tidak ada cara lain saat ini, Alex sudah memantapkan hati untuk berjalan saja dari pada berdiri disana tanpa pergerakan, berjalan hingga menemukan kendaraan yang bisa membawanya pulang.
Saat akan melangkah sebuah cahaya menerangi langkah kakinya, oh dia baru sadar setelah mendongakkan kepalanya keatas langit, hari sudah mulai gelap dan sangat wajar bila lampu dari mobil dibelakangnya bisa terang menerangkan jalannya yang sedikit menggelap.
Tinn tinn
Alex menoleh ke mobil itu, batinnya bertanya-tanya gerangan siapa orang didalam mobil itu. Kenapa orang itu menyalahkan klaksonnya, kalau berdirinya menghalai jalan pengendara itu sepertinya Alex keberatan karena ia sudah berjalan sesuai semestinya.
Kalau misal pengendara itu ingin menyalip pengendara lain, sepertinya juga tidak mungkin karena hanya mobilnya saja yang Alex lihat dijalan panjang itu. Iya kalau ada kendaraan lain mungkin saja Alex tidak akan berniat berjalan kaki menuju rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Love || Jung Il Woo
Художественная проза#1 [Mohon maaf apabila terjadi kesamaan Nama, Tokoh, Latar, Peristiwa Semua cerita hanya fiksi/imajinasi saja] ~°•°•°●°•°•°♡°•°•°●°•°•°~ Note: Ganti judul dari Teacher and Student Falling In love! Always Love you. Apa jadinya jika seorang Guru tampa...