Hallo guys lova disini
_______________________________________________-o0o-
Keluarga Dewa saat ini sedang makan malam. Lauk malam ini tidak mewah, hanya telur, tempe, dan tahu.
Yang membuat makan malam special itu bukan apa yang kita makan, tapi dengan siapa kita makan.
Walaupun hanya tempe dan tahu menu makan malam Dewa hari ini, tapi terasa sangat nikmat karena dia makan bersama Ibu dan Adik-adik nya. Orang yang paling ia sayang.
Makan malam dengan hidangan mewah tapi makannya sendiri untuk apa?
"Ibu, kata Bu Guru aku harus beli buku" Aulia berkata sembari menundukkan, dari nada bicara dia terdengar ragu saat menyampaikan apa yang di pesan kan Ibu Guru nya di sekolah.
Karena semester baru biasanya ada beberapa buku baru yang harus di beli. Sebenarnya buku itu tidak wajib dibeli, tapi beberapa Guru menekankan para murid untuk membeli buku tersebut.
Mendengar perkataan anak keduanya Ibu Dewa diam sejenak sebelum akhirnya berkata "Besok Ibu coba minjem uang ke Bu Farida dulu ya."
"Kalau ga punya uang ga usah deh bu, Aul nanti bisa pinjam buku teman."
Dewa bangun dari duduknya dan pergi ke arah kamarnya, tak lama dia kembali dan menyodorkan uang sebesar seratus ribu rupiah kepada ibunya.
"Ini uang dari mana Wa? Kamu kerja lagi?"
"Iya bu"
Itu uang yang dia dapat dari hasil bekerja setelah pulang sekolah dan uang hasil meminjam dari si Bule.
Ntah sudah berapa kali Dewa meminjam uang kepada Bule. Dia berjanji saat sudah sukses nanti pasti ia akan membalas budi pada si Bule.
"Maafin Ibu ya Wa, Ibu selalu nyusahin kamu"
"Bu, ga ada anak yang merasa di susahin oleh orang tuanya. Sudah jadi kewajiban aku sebagai anak untuk bantu Ibu." Dewa tidak suka mendengar kata-kata ibunya. Seolah-olah ibunya beban bagi Dewa, padahal tidak sama sekali.
"Harusnya kamu itu nikmatin masa-masa remaja kamu, bukannya cari uang untuk bantu ibu."
"Aku juga menikmati masa remaja aku bu, aku merasa senang kalau bisa bantu Ibu."
Dewa pergi membawa piring kotor untuk di cuci.
-o0o-
Dewa melangkah masuk kedalam kamar Adik-adik nya. Terlihat Amelia sedang bermain boneka lumba-lumba kesayangan nya. Sedangkan Aulia sedang menggambar di meja belajar.
"Amel lagi apa?" Dewa duduk di sebelah adik bungsu nya.
"Amel lagi curhat sama dolpin"
"Memangnya Amel curhat apa?" Dewa mengangkat Amel ke pangkuan nya.
"Amel bilang ke dolpin kalau Amel punya abang yang ganteng banget." Amel memposisikan tubuh nya agar lebih nyaman di pangkuan Dewa.
"Emangnya seganteng apa abang Amel?"
"Abang nya Amel itu orang paling ganteng sedunia, eh ngga sedunia deng tapi se-alam semesta"
Dewa mencium seluruh wajah Amel, mulai dari pipi, kening, hidung, dan bibir. Amel yang mendapat perlakuan seperti itupun tertawa lepas.
"Abang lihat lukisan Aul."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dewandra
Teen FictionIni bukan cerita seorang bad boy, dan juga bukan cerita anak geng motor atau anak orang kaya yang jatuh cinta pada gadis miskin. Tapi ini cerita Dewa. Dewa, remaja SMA. Dia rela melakukan apapun demi ibu dan adiknya. Dia rela bekerja siang dan ma...