Hallo guys Lova disini
_______________________________________________-o0o-
Dewa menyusuri jalanan malam ini dengan kecepatan sedang. Cuaca yang mendung membuat malam ini terasa lebih dingin.
Jalanan tidak terlalu ramai, mungkin karena sudah malam dan juga akan turun hujan.
Hujan tiba-tiba turun dengan deras, langit menumpahkan semua beban yang dia tanggung.
Dewa memutuskan untuk berteduh di emperan toko. Sangat berbahaya berkendara di tengah hujan, nanti basah.
"Deres banget"
Dewa mendongak ke atas, melihat langit yang sedang menumpahkan hujan. Sudah beberapa hari tidak turun hujan, sekali nya hujan turun sangat deras.
Tanah dan pohon yang semula kering langsung menjadi basah karena terkena hujan. Bau tanah yang terkena hujan dan suara hujan membuat suasana hati tenang.
Bau tanah kena hujan enak banget. Sumpah.
Dewa memperhatikan sekeliling, sangat sepi. Di depan toko itu saja hanya ada Dewa yang berteduh.
Dewa menggosokkan kedua telapak tangan nya untuk menghangatkan diri.
Sebuah motor berhenti di depan toko tempat Dewa berteduh. Mungkin dia ingin berteduh dari derasnya hujan juga. Orang tersebut berlari kecil ke arah Dewa setelah memarkirkan motornya.
"Neduh boy?" Orang tersebut bertanya kepada Dewa
"Iya bang" Dewa masih menggosok kedua telapak tangan nya. Semakin malam hawa semakin dingin.
"Rokok" Orang tersebut menyodorkan sebungkus rokok kepada Dewa. "Biar lebih hangat."
Dewa menjawab sambil tersenyum. "Ngga ngerokok bang"
Lelaki tersebut mengangguk dan manarik tangannya yang menyodorkan rokok kepada Dewa. Dia menyalakan rokok yang ada di dibibir nya.
Dihisap rokok tersebut dan asap keluar dari mulut lelaki tersebut.
"Hujan nya deras ya"
"Iya bang"
Lelaki itu kembali menghisap rokok nya.
"Kalau udah hujan deras gini sih bisa-bisa banjir." Lelaki tersebut memperhatikan hujan sama seperti Dewa.
"Iya bang, kalau sudah banjir pemerintah yang disalahkan."
"Haha padahal yang bikin banjir masyarakat itu sendiri, mereka yang suka buang sampah sembarangan."
"Iya, nama nya juga manusia bang. Mereka minta hak tanpa melakukan kewajiban." Dewa memasukkan tangan kedalam saku celana nya.
"Gua suka sama pemikiran lo boy" Lelaki tersebut menepuk bahu Dewa sebelum akhirnya beranjak pergi. "Gua duluan, hujannya udah agak reda." Lanjut nya.
Setelah lelaki tersebut pergi, Dewa juga ikut pergi saat dirasa hujan sudah tidak sederas tadi.
-o0o-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewandra
أدب المراهقينIni bukan cerita seorang bad boy, dan juga bukan cerita anak geng motor atau anak orang kaya yang jatuh cinta pada gadis miskin. Tapi ini cerita Dewa. Dewa, remaja SMA. Dia rela melakukan apapun demi ibu dan adiknya. Dia rela bekerja siang dan ma...