10

36 11 1
                                    

Hallo guys Lova disini
_______________________________________________

-o0o-

Beruntung hari ini Dewa tidak telat datang ke sekolah. Dia sampai di sekolah tepat saat gerbang akan di tutup. Ini sungguh keajaiban dunia. Harus masuk Guinness World Records.

Dewa berjalan dengan langkah cepat menuju kelas, dia ingin segera tidur.

Didalam kelas sudah ramai murid lainnya, walaupun belum semua murid berada di dalam kelas. Masih ada yang sarapan di kantin, masih ada yang dijalan, masih ada yang di alam lain.

"Widih Dewa tumben datang tepat" Riki yang sedang duduk di kursi guru berkata saat melihat Dewa masuk. "Dewa tidak telat, dunia sedang tidak baik-baik saja." Lanjutnya.

Dewa menghiraukan perkataan Riki, dia berjalan menuju kursinya. Dewa menelungkupkan kepalanya di atas meja, dia mencoba memejamkan matanya.

Kepala nya pusing, badannya lemas. Karena kehujanan semalam. Seperti Dewa masuk angin.

Masuk angin itu penyakit apa sih?

Dewa berusaha untuk tidur, tapi percuma. Keadaan kelas sangat berisik. Apalagi Dewa harus mendengar suara Cantik yang sudah mengadakan konser, padahal masih pagi.

"Lo kenapa?"

Dewa mendongak untuk melihat siapa yang bertanya, ternyata Aiyla.

"Lo sakit?" Aiyla kembali bertanya, di lihatnya mata Dewa yang memerah dan wajahnya yang pucat.

Dewa hanya menggelengkan kepala nya.

Aiyla menyentuh kening Dewa. Hangat, itulah yang dirasakan oleh Aiyla. Kemudian Aiyla menyentuh bagian leher dewa, panas. Suhu tubuh Dewa lebih panas dibanding orang normal.

"Harusnya lo ga usah sekolah kalau sakit."

"Terus harus ngapain?"

"Istirahat lah, sambil mikirin gua." Aiyla tersenyum seperti orang gila.

"Dih" Dewa tak habis pikir.

"Ke UKS aja"

Dewa menggeleng kepala guna menolak tawaran Aiyla.

"Minum obat mau?" Aiyla tak menyerah begitu saja, dia masih terus berusaha menarik perhatian Dewa.

"Basing."

"Ok, gua minta obat dulu ke UKS."

Aiyla pergi ke luar kelas untuk meminta obat ke UKS. Beruntung belum ada guru yang masuk ke kelas.

Tak lama Aiyla kembali ke kelas, dia membawa obat dan juga sebotol air mineral.

"Nih minum" Aiyla menyodorkan obat dan air mineral tersebut ke Dewa.

"Gua ga bisa menelan obat."

"Lah terus gimana?" Aiyla heran, dia jarang sekali menemukan orang yang tidak bisa menelan obat. Padahal itu hanya pil kecil. "Lewat hidung deh coba." Lanjut nya.

"Ga bisa, harus di gerus dulu sampai halus"

Aiyla diam sejenak.

"Anak yang bawa sendok ga?" Aiyla bertanya kepada anak-anak kelas.

"Ada nih" Seorang anak mengangkat sendok.

Aiyla menghampiri anak tersebut.

Aiyla mengulurkan tangan ke depan anak tersebut dengan tujuan meminta sendok. "Sendok dari mana?" Tanya Aiyla kepada anak tersebut.

DewandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang