Chapter 4

3.9K 431 48
                                    

Saat sedang berjalan dengan terburu-buru, ashel tak sengaja menabrak orang yang sedang bermain ponsel di depannya.

Brukk

"eh, aduh sory gue ga sengaja" ucap orang itu sambil membantu ashel membereskan bukunya.

"gapapa, aku juga salah ko" jawab ashel tanpa mengalihkan pandangannya.

"tunggu ini kan.." batin orang itu sambil mengingat sesuatu.

"Ashel" panggil orang itu yang membuat ashel menatapnya tak percaya.

"Hai, ini aku" ucap orang itu sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah ashel.

"ko bengong?" lanjutnya lagi.

"A-adel? i-ini beneran kamu?" tanya ashel tak percaya.

"Iya ini aku, kamu ga mau peluk aku gitu?" tanya adel dan langsung saja ashel menghamburkan pelukannya.

"Aku kangen banget sama kamu del, aku kira kamu gak akan balik lagi ke Indonesia" ucap ashel sambil menangis.

Adel terdiam, ia langsung mengelus kepala ashel agar ia tenang.

"Aku kan udah janji sama kamu kalo aku bakal balik lagi ke sini, dan sekarang aku udah nepatin janji aku" ucap adel.

"Kamu janji ga akan tinggalin aku lagi?" tanya ashel sambil menatap adel.

"iya aku janji, udah ya jangan nangis lagi" ucap adel sambil mengusap air mata ashel.

"kamu kuliah disini juga?" tanya ashel sambil berjalan beriringan dengan adel.

"Iya, aku sengaja pindah kesini buat kamu" jawab adel.

"Kamu kenapa ga ngasih kabar sama aku? apa kamu udah ga sayang lagi sama aku?" tanya ashel tiba-tiba berhenti.

"ee, handphone aku ilang dan aku lupa nomor kamu waktu itu" jawab adel.

"apa iya?" tanya ashel memastikan.

"Iya sayang beneran, masa kamu ga percaya sama aku si?" kini adel yang bertanya.

"iya aku percaya ko" jawab ashel.

"Kelas kamu sebelah mana?" tanya adel.

"itu di depan" jawab ashel.

Mereka pun sampai di depan kelas ashel. Indah, marsha, dan kathrin penasaran siapa orang yang bersama ashel itu.

"yaudah sana masuk, aku juga mau ke kelas" ucap adel sambil mengacak pelan rambut ashel.

"bye" ucap ashel sambil melambaikan tangannya.

"Ekhem, kayanya ada yang harus kamu jelasin deh shel" dehem indah.

"aku seneng banget" ucap ashel sambil tersenyum.

"Emang dia siapa?" tanya marsha.

"Dia adel, orang yang selama ini aku tunggu-tunggu" jelas ashel.

"Adel? Pacar kamu waktu SMA?" tanya indah yang di angguki ashel.

"Syukurlah kalo dia udah balik, kita ikut seneng jadinya" ucap indah sambil tersenyum.

"Makasih ya" ucap ashel sambil memeluk mereka bertiga.

"Ko jadi haru gini si hisk.. hisk.." isak kathrin.

"Ko kamu nangis sih kath?" tanya marsha.

"Aku terharu, aku gatau kalian bahas apa" jawab kathrin sambil mengusap air matanya.

"Dodol" ucap indah dan marsha secara bersamaan.

***

"Adel" panggil seseorang.

"ya? lo manggil gue?" tanya adel.

"Lo lupa sama gue del? Gue zee" ucap zee.

"kok adel aneh ya? ini beneran adel kan?" batin zee.

"Ah sorry zee, gue fikir siapa pangling soalnya liat lo" ucap adel.

"Ah lo bisa aja, lo kapan balik ke indo?" tanya zee.

"dua hari lalu, lo apa kabar?" tanya balik adel.

"Gue baik, lo gimana? " kini zee yang bertanha.

"Baik juga ko, makasih ya lo udah jagain ashel" ucap adel yang di angguki zee.

"Santai, gue sahabat dia. Gue pasti jagain dia ko tanpa lo suruh" balas zee.

"btw lo ngambil jurusan apa?" tanya zee.

"Gue ambil hukum" jawab adel dan zee pun hanya ber oh ria.

"yaudah gue duluan ya zee" pamit adel.

"Iya iya silahkan" balas zee.

"Apa gak ada harapan lagi buat aku shel?" batin zee terdiam sejenak lalu kembali berjalan.

____________________________________





























Kasian ci shani :(



















See you next part...

menunggu senja [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang