Baru saja mingi akan memasuki rumahnya tiba-tiba sang ibu berteriak dari arah belakang dan menyuruh dirinya untuk segera menghampiri
"Ada apa?"
"Sayang para pendeta dan pastor di dalam sana membutuhkan seseorang lagi kau bisa membantunya kan?"
"Tapi mom mingi.... "
"Plis demi mommy mingi ya?"
Karena seonghwa memasang wajah memelas akhirnya mingi mengangguk, ia langsung memasuki rumah keluarga choi dengan santai
Kakinya berjalan menyusuri lorong panjang dan akhirnya ia sampai di ruang tengah, ia melihat sekeliling rumah itu yang tampak begitu menyeramkan
Rumah bergaya amerika klasik itu juga terasa memiliki udara yang buruk untuk di hirup
Udara yang pengap serta pencahayaan yang sangat minim, mingi merasa bingung dengan satu hal matahari di luar sana bahkan sudah terbit tapi cahayanya tidak masuk kerumah ini sama sekali
"Hey cepat kemari!!"
Mingi mendongak keatas dan ia kembali terkagum melihat sosok laki-laki yang ia lihat dari kejauhan di luar tadi
"Wah dia bahkan lebih cantik dari jarak sedekat ini"
"Aku tidak bisa mendengar apa yang kau katakan!! Jadi cepat kemarilah kami membutuhkan bantuan mu!!"
"I-iya!".
Mingi hanya mengekor di belakang laki-laki cantik itu matanya tidak lepas dari objek di depannya hingga sampailah mereka berdua di kamar anak keluarga choi
Nuansa kamar yang abu-abu serta cahaya minim dan berantakan membuat mingi lagi-lagi merasa kebingungan
Rumah itu terlihat sangat Indah dari luar namun saat berada di dalamnya terasa sekali banyak tekanan yang begitu menyesakan dari sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh mata telanjang
Mingi melihat dua orang laki-laki di sudut kamar anak itu iya yakin kalau mereka adalah kedua orang tua anak yang saat ini terikat di atas ranjang
Brak!!
Ia mundur kebelakang karena terkejut dengan tingkah anak keluarga choi yang tiba-tiba saja akan melompat kearah dirinya
Dengan ekspresi wajah yang sedikit menyeramkan anak itu menatap mingi begitu lekat tepat dimata sipitnya
Namun kejadian itu tidak berselang lama karena si anak keluarga choi langsung beringsut mundur dan punggungnya menabrak kepala ranjang cukup keras
"pergi!! pergi!! pergi!!"
Kelima orang di dalam sana menatap mingi yang juga menatap mereka dengan alis mengerut sementara suara anak yang menjerit menyuruh dirinya untuk pergi terus terdengar hingga berulang-ulang
Suara serak namun memekakkan telinga itu malah semakin menjadi-jadi tak ayal jika mereka semua menutup telinga kuat-kuat
"apa aku harus keluar?"
"tunggu nak, a-apa yang kau lakukan padanya? setan didalam dirinya begitu ketakutan setelah melihat dirimu"
Mingi melirik pria manis yang tepat bersebrangan dengan dirinya, dia hanya mengangguk menyetujui perkataan pastor disebelahnya
Bingung harus menjawab apa akhirnya ia pun menggelengkan kepala dengan gerakan kaku
"kau sungguh tidak melakukan apa pun?"
Sekali lagi pastor itu bertanya untuk memastikan, jika mingi memang benar tidak melakukan apa-apa lantas kenapa setan di dalam diri anak keluarga choi bereaksi seperti tadi?
Seorang pendeta berjalan menghampiri mingi dengan sebuah kalung salib yang dia arahkan kehadapan wajahnya
Sementara mingi sendiri perlahan mulai memundurkan langkahnya hingga punggungnya menempel dengan dinding
Semua orang di buat terkejut dengan reaksi mingi yang terlihat seolah-olah ada setan di dalam dirinya yang takut dengan salib
"Atas nama yesus kristus dan putra roh kudus ku perintahkan kau.... "
"he-hey tunggu! aku tidak di rasuki makhluk apapun"
.
.
.Mingi langsung menjatuhkan badannya di atas sofa begitu ia turun dari lantai atas, nafasnya terdengar begitu berat serta tidak beraturan
Udara di dalam rumah ini masih saja menyesakkan padahal ia sudah berada di dalam sana lebih dari 3 jam tapi pernafasannya susah untuk beradaptasi
tap
tap
tap
Ia menolehkan kepalanya ke sumber suara dan ternyata itu pria cantik yang ia dengar bernama yunho, anak itu turun sendirian dengan memegangi dada bagian kirinya
Wajahnya di penuhi oleh beberapa bulir keringat serta nafasnya tidak jauh berbeda dengan dirinya
bruk!
"dimana yang lain?"
Baru saja yunho menjatuhkan badannya di atas sofa di depan mingi ia sudah langsung di beri pertanyaan tanpa melihat kondisi terlebih dahulu
Bayangkan kau sedang terengah dan baru saja mendudukan bokong mu namun seseorang dengan menyebalkannya bertanya tanpa memberi mu jeda untuk mengambil nafas tenang.. Fuck!
"tidak ku sangka laki-laki ini banyak bicara cck"
"mereka masih mengurus sisanya -_-"
"Ah begitu"
Keduanya kembali diam dengan sama-sama mengibaskan tangan di depan wajah, semakin lama udara didalam terasa semakin panas
Mingi bangkit dari posisi duduknya dan ia mengelilingi ruangan tersebut hingga beberapa kali
Yunho yang merasa heran dengan sikap mingi pun ikut berdiri lalu mengekor di belakang sambil melihat keatas persis seperti yang di lakukan mingi saat ini
"apa yang kau cari?" - Yunho
"aku sedang mencari pendingin ruangan tapi tidak ada satupun disini " - Mingi
"ah sialan ku kira mencari apa tadi huh!"
Mingi langsung membalikan badannya kebelakang ia juga menatap yunho penuh tanya
"hhhnn? apa?" - Yunho
"kau mengumpat" - Mingi
"maaf aku refleks heheh"
"tidak bukan itu maksud, tapi.. apa pastor boleh mengatakan hal buruk seperti itu?"
"aku bukan pastor"
"????, tapi kau bisa melakukan pengusiran setan"
Saat mengucapkan kata setan mingi memberikan ekspresi wajah seolah dirinya tidak yakin harus mengatakan itu
Yunho bersiap menjawab pertanyaan yang di ajukan padanya namun suara handphone mingi lebih dulu berdering
"kenapa mom?"
"apa masih lama?"
"tidak, aku sudah selesai"
"baiklah, cepat pulang keeho dan mommy sudah menunggu mu untuk makan"
"astaga aku lupa, sebentar lagi aku kerumah kalian makan saja duluan"
bip!
tap!
tap!
tap!
Mingi menoleh ke sumber suara yang ternyata berasal dari dua orang yang saat ini tengah menuruni anak tangga
seorang pastor dan satu orang pendeta berhasil membuat mingi bernafas lega karena jika kedua Imam gereja itu sudah turun itu artinya pekerjaan mereka sudah selesai dan ia bisa pulang dengan cepat
#Ateez #MinYun
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔𝑺𝒐𝒏 𝒐𝒇 𝑯𝑨𝑫𝑬𝑺 - [𝙼𝚒𝚗𝚈𝚞𝚗] : [𝙰𝚃𝙴𝙴𝚉 - 𝙱𝚡𝙱]
FanfictionBXB | BOYS LOVE | SHOUNEN AI | GAY Jangan Salah Lapak!! (With. Ft. Inspired by) The Divine Fury What is the most number one thing in this world? God, religion and belief? both parents? or ourselves? or someone we love?. Kepercayaan bukanlah keyaki...