Pagi harinya mingi pergi ke pusat kota dengan ayahnya dan juga keeho mereka bertiga akan mengunjungi seorang pastor kenalan ayah seojoon
Di perjalanan mingi terus memperhatikan setiap jalan maupun tempat yang mereka lewati
Anehnya terdapat banyak sekali gereja kosong yang sudah menua, baik itu gereja besar maupun gereja kecil
Hal yang sama juga di lakukan keeho ia menempelkan badannya dengan badan mingi agar bisa melihat sesuatu yang dilihat oleh sang kakak
Mingi menolehkan kepalanya untuk bertanya pada sang ayah namun begitu dirinya benar-benar menoleh ia di kejutkan dengan wajah sang adik hingga bibir keduanya hampir bersentuhan
Bruk!!!
Dengan refleks ia meninju keeho di bagian wajah seojoon yang tengah menyetirpun di buat terkejut dengan suara keras yang berasal dari kursi belakang
Dia juga langsung menghentikan mobil di pinggir jalan untuk memastikan kalau kedua anaknya baik-baik saja
"Keeho!!!!" - Mingi
"Iya iya maafkan aku" - Keeho
"Kalian tidak apa-apa terutama kau keeho?" - Seojoon
Keeho dengan memegangi pipinya yang sakit melihat seojoon dengan tatapan anak kecil akan menangis
Ia berharap kalau sang ayah mau memarahi kakaknya karena sudah membuat dirinya kesakitan seperti ini
Tak ada pertengkaran yang terlewat seharipun oleh pasangan kakak beradik itu jadi Seojoon hanya menanggapinya dengan senyum santai khas orang tua
Sedangkan mingi lebih tidak perduli dan kembali melihat keluar jendela, pemandangannya jauh lebih menarik dari pada wajah memelas adiknya itu
.
.
.Gereja katedral Incheon pusat
Begitu sampai di tempat tujuan mingi beserta ayah dan adiknya memasuki gereja, sebelum masuk kedalam sana mingi sempat melihat seojoon yang menghembuskan nafas panjang
Ia yakin kalau ayahnya merasa sedikit tidak nyaman dengan gereja oleh karena itu ia memegang tangan seojoon dan sedikit mengelusnya
"Dad kita bisa menunggunya di luar" - Mingi
"Hmm tidak mingi aku baik-baik saja"
"Kau yakin? Jangan memaksakan dirimu, tidak semua orang bisa memasuki tempat ibadah dengan tulus ya termasuk diriku"
mingi tersenyum lebar dengan mata menyipit dan deretan gigi yang terlihat jelas
"Harusnya kau tidak mewarisi sifat ku seperti ini mingi-ya"
Menyimak pembicaraan kakak dan ayahnya sedari tadi keeho akhirnya buka suara dengan sedikit berdehem
Ia tahu kalau ayah dan kakaknya ini memiliki masalah pribadi dengan tuhan jadi untuk masuk kedalam gereja saja mereka harus memiliki nyali besar
"Jika kalian tidak ingin masuk kedalam biar aku saja" - Keeho
Hening......
"Permisi? apa aku boleh masuk?"
Keeho yang pertama kali melihat kebelakang kemudian di susul mingi dan juga ayahnya
Bukannya memberi jalan untuk orang tersebut ketiga pria tampan itu justru diam membeku di tempatnya
Sekali lagi orang itu bertanya untuk memastikan kalau ketiganya tidaklah tuli, ya kalaupun tuli ia mungkin bisa memberi gestur supaya mereka mau menyingkir
"Apa aku boleh masuk tuan-tuan sekalian?"
Seojoon yang cepat sadar akhirnya mengijinkan laki-laki di depan mereka untuk masuk ia juga menarik mingi yang tepat berada di tengah-tengah pintu masuk
"Wah keeho bukankah laki-laki itu sangat cantik" - Seojoon
Keeho sedikit melirik mingi kemudian melihat ayahnya yang tengah menaikkan alisnya
Sesuai perkiraannya kalau sang ayah hanya ingin menjahili mingi yang kalau di lihat dari tatapannya dia menyukai pria itu
Biar ia tebak pria tadi adalah pria yang di perhatian kakaknya kemarin pagi
Ouh demi tuhan! Kenapa kakaknya harus seberuntung ini huh?
Bertemu dengan sang pujaan hati dalam waktu singkat cih, mereka bahkan baru pindah!!
"Dad bagaimana kalau dia jadi pacar ku? Kau setujukan?" - Keeho
Mingi langsung tersadar dari lamunannya dan dia langsung memukul kepala keeho, itung-itung sebagai pembalasan kemarin
"Dia punya ku!" - Mingi
"Hah~ dasar mengaku-ngaku... Tapi terserah juga sih kalau dia jodohku juga tidak akan kemana, benarkan dad?"
Tanpa mingi dan keeho sadari seojoon sudah masuk kedalam sejak tadi, melihat pertikaian kecil keduanya membuat dia mengalami sakit kepala mendadak
Jadi dari pada penyakitnya itu semakin menjadi-jadi lebih baik ia pergi saja dari sana
"Eh? Daddy kemana?" - Keeho
"Dia sudah masuk kedalam -_-" - mingi
"Ayo masuk" - Keeho
Keeho sudah berjalan memasuki gereja namun begitu sadar mingi tidak ada di belakangnya ia pun kembali keluar dengan mengacak-acak rambutnya
Menghadapi kakak seperti mingi harus memiliki kesabaran ekstra dan hati yang lembut
Mommy seonghwa mereka selalu mengatakan itu pada keeho dan karena itulah keeho selalu bertanya-tanya kepada dirinya sendiri
Siapa kakaknya? Siapa anak pertama di keluarga ini? Atau kenapa selalu aku yang harus mengalah dari mingi hyung?
Tapi meskipun begitu dia tetap menyayangi kakak satu-satunya itu
"Kenapa kau tidak masuk?" - Keeho
"Aku menunggu di luar saja" - Mingi
"Aaah bagaimana bisa orang sehat seperti mu menghindari salib? Ya sudah iya saja ----- "
" --- Tapi jangan pergi kemana-mana nanti susah mencari mu"
"Iya"
Keeho masih diam dan malah saling tatap dengan mingi
"Sudah sana pergi, mau menunggu apa lagi?"
"Hyung sebaiknya aku pergi denganmu saja"
"Kenapa?"
"Aku takut kau di culik pendeta nakal lalu kau di jadikan istrinya bagaimana? --- "
" --- Bukankah hal seperti itu sangat menyeramkan hyung?"
Antara ingin tertawa dan memukul sang adik mingi hanya bisa menepuk dahinya sendiri, adiknya terkadang bersikap dewasa serta mengagumkan namun disamping itu kelakuan aneh dan tidak masuk akalnya lebih mendominasi
Mungkin orang tua mereka harus membaptis ulang keeho siapa tahu setelah itu keeho menjadi pribadi yang lebih baik lagi, yeah itu patut di coba
"Bukannya pendeta tidak di perbolehkan menikah sepanjang hidup mereka?"
"Ckkk hyung~~ itu pastor, haishhh aku sudah mengajak mu untuk memperdalam ilmu agama tapi kau tidak mau"
"Menjadi seseorang yang mengerti agama pun tidak akan merubah sifat iblis mereka --- kau hanya harus mengerti mana yang baik dan mana yang buruk itu saja sudah cukup"
"Hah~~ Sampai kapanpun kau tidak akan menang jika berdebat dengan song mingi keeho, Kalau begitu kita akan menunggu daddy di depan mini market itu saja let's go big brother"
Keduanya berjalan menuju mini market di seberang jalan gereja itu berdiri, mereka tidak menyadari kalau obrolan yang mereka lakukan tadi di dengar oleh seseorang
Hope you like guys 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔𝑺𝒐𝒏 𝒐𝒇 𝑯𝑨𝑫𝑬𝑺 - [𝙼𝚒𝚗𝚈𝚞𝚗] : [𝙰𝚃𝙴𝙴𝚉 - 𝙱𝚡𝙱]
FanfictionBXB | BOYS LOVE | SHOUNEN AI | GAY Jangan Salah Lapak!! (With. Ft. Inspired by) The Divine Fury What is the most number one thing in this world? God, religion and belief? both parents? or ourselves? or someone we love?. Kepercayaan bukanlah keyaki...