7.

1K 77 30
                                    


Warning: FULL OF MATURE!!!!

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote+comment!!

Kepulan asap menyeruak, membumbung tinggi kala Kevin menghembuskannya dari mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepulan asap menyeruak, membumbung tinggi kala Kevin menghembuskannya dari mulut. Ini sudah pembakaran ketiga sejak lelaki itu memilih duduk di kawasan merokok. Sebelah tangannya sibuk mengetikkan sesuatu, dan senyumnya terpatri begitu denting notifikasi berbunyi. Menampilkan nama seseorang.

My Tata

Benar kata Gian. Kekasihnya benar-benar tidak bisa menahan kesal kala ia mengirim pesan beruntun. Buktinya, baru di pesan kelima dan Kalista sudah menjawab keberadaannya dimana.

Ah.. Kevin jadi tidak sabar.

Setelah menyelesaikan berbagai urusan skripsi juga persiapan sidang, akhirnya Kevin bisa menginjakkan kakinya dirumah. Wajahnya nampak letih dan ia juga beberapa kali menepuk-nepuk punggungnya yang sedari pagi dijadikan tempat bersandar paling nyaman oleh tasnya yang begitu berat layaknya beban dosa Surya.

Sedari siang, Kevin sudah membayangkan akan bermanja-manja dengan Kalista tak peduli sekalipun kekasihnya itu menolak. Bagaimanapun, kata-kata yang dilontarkan oleh Gian saat makan siang tadi sudah cukup untuk membuat dirinya semakin yakin jika Kalista-nya juga menginginkan dirinya. Yang perlu Kevin lakukan hanyalah bersabar hingga wanita-nya mau mengakui hal itu sendiri.

Oleh sebab itu, malam ini, bukannya membuka pintu kamar bernuansa abu daerah teritorial nya, Kevin justru memilih membuka pintu berwarna putih dengan nuansa warna biru yang berada tepat diseberang kamarnya. Kevin tersenyum lebar begitu mendengar suara pancuran air dari arah pintu yang kini tertutup rapat dipojok ruangan.

Tanpa pikir panjang, lelaki itu langsung masuk ke dalam kamar, dan memastikan pintu terkunci. Tak ingin mengambil resiko jika orang tua mereka tiba-tiba berada dirumah.

Kevin meletakkan ranselnya dibawah meja, kemudian melangkah mendekat ke arah kamar mandi dan memastikan jika pintu itu tidak dikunci. Bagaikan mendapat jackpot, lelaki itu tersenyum lebar dengan tangan mengepal yang terangkat ke udara, merasa senang. Untung saja dirinya sadar situasi dan tidak refleks berteriak, jika ia ceroboh sedikit saja, mungkin dia akan kehilangan kesempatan emas ini.

Dengan hati-hati dan berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir suara yang ditimbulkan, Kevin menyelinap ke dalam, mendapati tubuh polos Kalista yang kini terguyur air.

Shit! Kevin benar-benar takjub dengan pemandangan yang ia lihat. Kalista nya sungguh luar biasa cantik. Gerakkan tangannya saat mengusap bagian tubuhnya dengan busa-busa itu benar-benar berhasil membuat Kevin menegang. Bahkan saat dirinya melihat Kalista merendahkan tubuh bagian atas untuk menjangkau kakinya benar-benar berhasil membuat Kevin terdistraksi akibat penampakan bokong sintal Kalista. Membuat jemari lelaki itu bergetar, tak bisa menunggu lebih lama untuk menyentuh juga meremasnya. Kevin benar-benar ingin mendengar suara desahan Kalista juga suara penyatuan tubuh mereka dibawah guyuran air. Itu pasti sangat menyenangkan!

LüstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang