9.

593 61 21
                                    

Jangan lupa vote+comment ya!! Lup yuuu guys💕

Kevin duduk terdiam dipojokkan, mengamati sang kekasih yang sedari tadi sibuk mengetik di laptop berlogo apel tergigit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kevin duduk terdiam dipojokkan, mengamati sang kekasih yang sedari tadi sibuk mengetik di laptop berlogo apel tergigit itu.

Makanan sudah sampai sejak lima menit yang lalu dan Kalista belum menunjukkan tanda-tanda akan menunda mengerjakan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makanan sudah sampai sejak lima menit yang lalu dan Kalista belum menunjukkan tanda-tanda akan menunda mengerjakan tugasnya. Merasa kesal dengan sikap Kalista sekarang, dengan segera Kevin berdiri, meraih laptop dan buku tebal yang sedari tadi sibuk ditandai dengan stabilo berwarna biru oleh sang kekasih.

"Makan." Ucapnya singkat kemudian meletakkan barang-barang itu dikursi kosong yang berada di sampingnya. Kalista berdecak sebal, tapi tangannya dengan enggan meraih sendok dan garpu yang sudah dibersihkan oleh Kevin.

"Aku kan udah bilang lagi banyak tugas." Omel Kalista begitu disodori semangkuk sop wortel dengan ceker ayam didalamnya. "Aku nggak suka ceker." Ucap Kalista, mengenyampingkan omelannya.

Kevin mendekatkan mangkuk miliknya untuk memindahkan ceker dari mangkuk Kalista. "Apa lagi yang nggak kamu suka?"

"Tetelannya juga." Kevin mengambil tetelan yang memenuhi mangkuk Kalista.

"Tomatnya jangan lupa." Tangan Kevin kembali bergerak.

"Wortelnya-" Mata Kevin memicing tajam. "Jangan diambil maksudnya, belom selesai ngomong, oke? Ck! Galak banget." Kalista berdecak sebal kemudian menarik mangkuk sop nya mendekat.

Hari ini keduanya nampak lebih akur dari biasanya. Kalista yang tak lagi melayangkan protes kala Kevin terus mengikutinya kemanapun, bahkan wanita itu tak melayangkan makian kala Kevin mencuri beberapa ciuman saat keduanya berada di mobil. Kevin tentu saja senang dengan perubahan ini, itu artinya Kalista-nya sudah mulai menerima kehadirannya. Tapi yang masih menjadi beban pikiran Kevin adalah, Kalista sampai sekarang belum mengucapkan satu kalimatpun yang berhubungan dengan perasaan wanita itu terhadap dirinya.

"Ta."

"Hmm?" Kalista menatap Kevin yang kini memandangnya dengan tatapan serius. "Kenapa?" Tanyanya bingung karna Kevin tak kunjung berbicara.

"I love you." Ucapnya. Kevin bisa melihat Kalista terkejut dari mata wanita itu yang tiba-tiba membesar. Kalista tak memberikan jawaban setelahnya, wanita itu hanya diam, menoleh kearah lain, berusaha menghindari tatapan Kevin yang tentu saja juga menantikan ucapan yang sama terucap dari bibir wanita itu.

LüstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang