Jangan lupa vote dan komennya, sayangku💕
.
.
.
.
.
."Deviiii!!!" Kalista memanglingkan tatapan dinginnya. Badannya kini berbalik ke arah Gian yang tengah berteriak sembari berlari, berusaha menghampirinya. "Ya ampun gue cariin ke lab ternyata disini." Gerutu Gian terengah.
"Ngapain Gi?"
"Eh?" Gian menegakkan diri, tatapannya kini menelisik ke area taman, mencari seseorang. "Lu abis ngomong ama siapa tadi?"
"Bukan siapa-siapa."
"Eiii! Lu nggak abis kena labrak lagi kan?" Gian menelisik tubuh Kalista dari atas hingga bawah, kemudian memutari tubuh wanita itu, berusaha mencari jika ada yang salah dari penampilan sahabatnya. "Lu nggak abis dicecar kan? Diliat dari penampilan sih kayaknya dia nggak main tangan." Kalista menepis tangan Gian kemudian menutup mata gadis itu dengan sebelah tangan.
"Adanya juga lu yang ngebolongin kepala gue." Gian menyingkirkan tangan Kalista dengan sebuah cengiran lebar.
"Gimana?"
"Apanya yang gimana?"
Gian berkacak pinggang. Sebuah decakkan kesal keluar dari bibir ranumnya yang tipis, dan matanya mendelik tajam ke arah Kalista. "Otak lu keenceran sampe semua ingatan ikut anyut apa gimana, Dev? Gue nanya yang soal duet ituuuu!"
"Oh..."
"Oh doang?"
"Ya terus apa lagi?"
Gian kembali berdecak, tapi kepalanya hanya mengangguk kemudian tangannya menarik Kalista untuk duduk di bangku taman terdekat.
"Ayo cepet jawab. Gue lagi nggak mau sakit kepala menghadapi seorang Deviandra Kalista."
Kalista hanya tertawa, senang melihat wajah kusut Gian setiap kali menghadapi sifat dinginnya yang menyebalkan. Lucunya, gadis itu hanya akan mengomel, tanpa pernah berniat meninggalkannya. Justru Gian lah yang akan selalu menemani Kalista dikeadaan apapun dan menghiburnya.
Kalista mengeluarkan sesuatu dari sakunya, memperlihatkannya pada Gian yang sontak berhasil membuat matanya membelalak, terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Seriusan?!" Kalista menyeringai, tangannya menengadah kehadapan gadis itu. "Jadi... mana hadiah gue?"
"Woah! Gue kira bakal susah ngebujuk kak Dewa. Ternyata nggak nyampe sehari kalian udah latihan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lüst
FanficHubungan saudara tiri biasanya akan disangkut pautkan dengan ketidak akraban dan rasa benci. Tapi bagaimana jika dalam hubungan saudara tiri kali ini justru tersangkut pada sebuah perasaan juga hubungan yang diragukan kelanjutannya? WARNING: You ent...