𝐁𝐚𝐛 𝟏 :: 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞

824 125 9
                                    

Happy reading bestie!
( ◜‿◝ )♡

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

DOR
DOR
DOR
DOR

"BUKA!!!"

Sachiko terjatuh terduduk diatas lantai tatami, dia menangis bercampur marah. Sudah dari 5 jam yang lalu dia disini, di dalam kamar dingin yang hanya berisi Futon dan lampu lentera tanpa adanya jendela. Hanya ada ventilasi kecil dengan tatami dingin.

Sachiko tidak memperdulikan punggungnya yang berdarah karena cambukan dan tangannya yang sudah berdarah-darah karena memukul-mukul pintu, hatinya lebih terluka mengingat bagaimana para pengawal memukuli Gyomei karena dia ingin menyelamatkan Sachiko. Dan juga anak-anak yang menangisi nya.

"DASAR BRENGSEK!!! AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN, KEPARAT!!!!" Teriak Sachiko. Dia tidak peduli lagi dengan etika bangsawan, sejak
Shuzen menjodohkannya saat itu pula dia akan menjadi gadis pembangkang.

Sachiko meringkuk memeluk lututnya, air matanya tidak mau berhenti mengalir.

"Gomen Ne Gyomei, anak-anak..."

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Sachiko terduduk menatap kearah ventilasi diatas, mengabaikan makanan yang sudah mendingin di sampingnya. Banyak coretan di dinding menandakan berjalannya hari.

Rambut yang dulunya pendek, kini sudah memanjang sampai menyentuh lantai. Penampilan nya acak-acakan, tatapan kosongnya selalu tertuju pada ventilasi kecil diatas.

2 tahun sudah Sachiko terkurung di ruangan kecil ini. Umurnya sudah lewat 16 tahun, pernikahan yang harusnya terjadi 2 tahun lalu dibatalkan karena Sachiko sudah memalukan klan Yoshikuni dengan sikap nya.

Sachiko tak peduli, dia hanya memikirkan bagaimana caranya keluar dari sini. Sang rembulan sangat merindukan langit malam dan bintang-bintang.

'Bagaimana keadaan mereka saat ini?' Pertanyaan itu terus berputar dibenak Sachiko. Dia sangat rindu dengan suara tawa anak-anak, bermain dengan mereka, dan juga suara Gyomei yang selalu membuatnya tenang.

Lagi-lagi air matanya lolos, kerinduan ini sangat menyesakkan.

Sreekk

Pintu fusuma terbuka, menampakkan seorang pelayan membawa nampan makanan di tangannya. Sachiko tak bergeming dari tempatnya, namun ucapan pelayan itu membuat nya menoleh.

"Tolong, Habiskan makanan nya nona. Setelah ini, Yoshikuni-sama akan membawa anda pulang."

"Kapan?" Tanya Sachiko dengan suara serak. Ya, menangis membuat kerongkongan nya sakit.

"Nanti malam nona." Pelayan itu pergi setelah mengantarkan makanan dan kembali mengunci pintu. Secercah harapan terlihat Di Mata Sachiko.

....

Malam tiba, Beberapa pelayan masuk kedalam ruangan Sachiko. Memaksanya untuk bersiap-siap, sekedar mengganti baju agar terlihat rapi.

"Tidak perlu bersiap. Antarkan aku pulang." Kata Sachiko tidak sabar.

"Tapi Sachiko-sama. Anda harus membersihkan diri..."

"Tidak perlu. 2 tahun tidak mandi, tubuhku tetap tidak bau."

"Cepat!" Pelayan-pelayan itu melirik satu sama lain. Lalu segera menuntun nona nya ke kereta kuda.

Sachiko tidak peduli rapih atau tidak, dia hanya ingin kembali ke rumah untuk mengambil rencana B nya lalu menghilang dari sana untuk selama-lamanya.

HIPPEASTRUM [HIMEJIMA GYOMEI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang