Happy reading!!!😇🙏⚠️⚠️⚠️
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Matahari mulai menunjukkan sinarnya, pagi itu di sebuah kamar hangat terdapat dua sejoli yang masih tertidur pulas.
Salah satu diantaranya membuka mata, walau rasanya masih ingin berlama-lama di kasur, tetapi ia harus tetap bangun untuk menyiapkan sarapan.
Diam sejenak untuk mengumpulkan tenaga setelah itu beranjak bangun menuju kamar mandi.
Membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar. Manik nya mengecil kaget melihat wajahnya di dalam cermin.
Bukan, lebih tepatnya melihat banyak bekas kemerahan di sekitar leher nya.
"Bagaimana aku menghilangkan ini?" Ucapnya panik menggosokkan jarinya ke tanda merah di lehernya namun tak kunjung hilang.
Menghela nafas panjang ia sedikit merasa menyesal telah memotong rambut nya.
Brak!!
"!!!"
"Sachiko?!"
"A-apa yang kau lakukan disini?! Aku masih ada didalam tahu!" Pekik nya terkejut melihat Gyomei dari pantulan cermin.
Sachiko lupa mengunci pintu dan untungnya ia sedang tidak mandi.
Terdengar helaan nafas lega dari pria dibelakangnya. Berjalan mendekati Sachiko dan langsung melingkarkan tangannya di perut wanitanya, hidungnya menghirup rakus aroma tubuh Sachiko sesekali mengecup lehernya.
"Ugh-hentikan, aku belum mandi."
"Kalau begitu sesudah mandi boleh?"
"Tidak boleh. Asal kau tahu Himejima Gyomei, seluruh leherku berwarna merah karena mu!" Ucap Sachiko kesal.
Gyomei malah tersenyum girang, "Bagus kalau begitu."
Reflek menoleh dengan tatapan aneh, "Bagus dari mana nya? Tandanya tidak mudah hilang dan aku tidak bisa menutupi nya karena terlalu banyak."
"Itu lebih bagus lagi. Mereka akan tahu kalau kau milikku." Ucapnya dengan nada posesif.
Sachiko menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, "Baiklah tuan posesif yang cengeng. Lepaskan ini, aku harus membuat sarapan."
Bukannya melepaskan pelukannya, Gyomei malah mengeratkan nya dan menenggelamkan wajahnya di leher Sachiko.
Sachiko berusaha melepaskan tangan besar itu dari perutnya namun tidak berhasil, menyerah dengan usahanya yang sia-sia. Sachiko membiarkan Gyomei memeluknya sementara ia melanjutkan aktivitas pagi nya.
Seperti memasak, Gyomei masih tidak melepaskan pelukannya sampai Sachiko membersihkan rumah kesana-kemari, Gyomei tetap keras kepala menempel pada Sachiko.
"Baiklah, aku mulai kesal. Cepat lepaskan." Ucap Sachiko menahan emosi nya, Gyomei menggeleng menolak.
"Sekarang sudah hampir siang, dan aku harus mandi. Kau juga harus mandi dan mengerjakan misi. Apa kau akan seharian memelukku seperti bayi koala?"
"Um."
Mengusap wajah nya lelah, "Baiklah kalau kau masih keras kepala."
Sachiko berjalan menuju kamar nya lalu keluar dan beranjak masuk kedalam kamar mandi. Membuka setengah yukata nya.
"Sachiko? Kau...mau mandi?" Tanya Gyomei sadar pergerakan Sachiko.
"Iya. Kau tidak mau melepaskan nya, jadi terpaksa deh..." Ucap Sachiko lanjut melepaskan pakaiannya. Gyomei bisa merasakan tangannya sudah menyentuh langsung kulit perut Sachiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIPPEASTRUM [HIMEJIMA GYOMEI]
Fanfic[END] [HIPPEASTRUM] アマリリス "Aku selalu memikirkan ini....Apa kau mencintaiku?" ... Sachiko Yoshikuni, membuang semua masa lalu nya yang pahit, termasuk melepaskan marga yang diagung-agungkan masyarakat. Jalan nya berwarna gelap, setelah orang yang d...