Happy reading!
⊂(•‿•⊂ )*.✧🍂🍂🍂🍂🍂🍂
3 hari Sachiko menginap di rumah Hinata. Hinata juga sudah menerima Taki untuk tinggal dengan nya, dia juga bersedia menjadi wali untuk Taki.
Taki sendiri sangat berterimakasih kepada mereka berdua, walaupun dia berdarah bangsawan Taki tidak malu untuk membantu Hinata bekerja di kedai makan nya. Ya, Hinata mempunyai usaha makanan yang terbilang cukup terkenal.
"Hati-hati Sachiko. Jangan mati." Kata Taki memeluk Sachiko.
Terkekeh pelan, "Aku tidak ikut perang. Jadi jangan khawatir." Kata Sachiko setelah melepas pelukannya.
"Sampaikan kepergian ku pada obasan." Lanjutnya.
Taki mengangguk, "Un. Sekali lagi, hati-hati."
"Baiklah. Sampai jumpai Taki-kun." Sachiko berjalan agak cepat, menghilang dari pandangan Taki.
......
Siang hari yang terik, Sachiko sedang berteduh di atas pohon sambil melihat sebuah kertas di tangannya.
"Selanjutnya ke Gunung Kumotori?" Monolog nya melihat peta yang sedikit usang. Menandai tempat tersebut lalu kembali menyimpannya.
Sachiko tersenyum melihat gubuk kecilnya, semua barang-barang masih ada didalam sana, dia hanya membawa secukupnya. Ini adalah hari terakhir dia tinggal disini.
"Mulai sekarang, aku benar-benar akan melupakan masa lalu dan memulai lembaran yang baru." Ucapnya tersenyum simpul lalu beranjak pergi dari sana dengan cepat.
....
Omamori¹ yang menggantung di ujung Tsuka² melambai-lambai tertiup angin, perjalanan dari tempatnya ke Gunung Kumotori sangat jauh sampai memakan waktu 2 hari menaiki kereta kuda.
Sachiko tengah melihat lihat desa dibawah gunung, matanya melihat satu pedagang yang menjual aneka macam topeng. Langkahnya pergi menuju pedagang tersebut.
Matanya melihat satu persatu topeng yang di pajang, hingga terpaku pada satu topeng yang menarik. Tanpa pikir panjang, Sachiko membeli nya dan mengganti topeng lama yang sudah rusak dengan topeng baru.
"Maaf Iwami-san, topeng anda sudah tidak bisa diselamatkan." Kata Sachiko menyimpan topeng lamanya. Sachiko berusaha memperbaikinya, walau sudah ditambal oleh Uzui, tapi tetap saja rusak.
Sachiko melanjutkan kembali langkahnya menyusuri desa itu, orang-orang disini sangat ramah-tidak, di desa lain pun juga begitu.
Bruk!
"A-a-ah! S-sumimasen!"
Seseorang tak sengaja menabrak Sachiko, namun Sachiko tetap berdiri tidak seperti si penabrak yang sudah terjatuh beserta barang bawaannya.
Sachiko membantu merapikan barang orang itu yang terjatuh, "Tidak perlu meminta maaf. Kau tidak apa-apa?" Tanya Sachiko mengulurkan tangannya hendak membantu orang itu berdiri, setelah selesai Merapikan barang.
Anak itu menepuk-nepukan tangannya ke baju, lalu menyambut tangan Sachiko.
"Terimakasih, etto-eh?! Sachi-" Anak itu terkejut setelah kepalanya mendongak dan menatap Sachiko. Dengan cepat Sachiko membekap mulutnya dan membawa anak itu ke gang sepi.
"Maaf." Kata Sachiko setelah melepaskan bekapan nya.
Anak itu mengatur nafasnya lalu menatap Sachiko yang lebih tinggi dari nya, "Kau benar Sachiko Nee-san, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIPPEASTRUM [HIMEJIMA GYOMEI]
Fanfic[END] [HIPPEASTRUM] アマリリス "Aku selalu memikirkan ini....Apa kau mencintaiku?" ... Sachiko Yoshikuni, membuang semua masa lalu nya yang pahit, termasuk melepaskan marga yang diagung-agungkan masyarakat. Jalan nya berwarna gelap, setelah orang yang d...