𝐁𝐚𝐛 𝟏 :: 𝐊𝐞𝐫𝐚𝐛𝐚𝐭

769 110 7
                                    

Hayo baca nya pas buka puasa ya🌚

Happy reading!
ಠಿヮಠ


🍂🍂🍂🍂🍂🍂


"Ha no kokyū, Ichi no kata : Ha no surasshu!"

Slash!!

Sachiko mendarat dengan mulus setelah menebas leher iblis, memutar katana nya hingga darah yang menempel hilang, lalu menyarungkan nya kembali.

Hari sudah sangat malam, mungkin sekitar jam 1 atau 2 pagi.

"Sepertinya aku harus kembali." Ucap nya menggulung rambut nya yang sempat terlepas.

Sudah seminggu lebih dia mencari kesana-kemari informasi tentang Gyomei, namun anehnya tidak ada seorangpun yang tahu dengan detail, dimana dan bagaimana kabar Gyomei. Keberadaannya seperti sengaja dirahasiakan.

Gubuk kecil sudah terlihat dari kejauhan, tidak ada yang berubah sejak dia meninggalkan gubuk ini seminggu yang lalu. Kecuali....

"Aku sudah yakin, waktu itu menguncinya dengan benar."

Pintunya tidak terkunci atau lebih tepatnya sengaja di buka paksa. "Mana mungkin disekitar sini ada pencuri." Batin nya.

Sachiko membuka pintu perlahan, menelisik ke seluruh ruangan. Barang-barang nya tidak berantakan, dan juga tidak ada yang hilang.

"Aneh..." Gumam nya. Tidak mau memikirkan lebih jauh, Sachiko memutuskan untuk membersihkan diri nya lalu bersiap untuk istirahat.

Setelah membersihkan diri dan membakar dupa wisteria, Sachiko beranjak ke atas Futon dan bersiap menjemput mimpi.

.......

"Sachiko." Gadis itu menoleh kebelakang, bibirnya melengkung ke atas.

"Apa sudah semua?" Tanya orang itu.

Sachiko mengangguk melihat keranjang buah di tangan nya, "Sudah semua. Aku mengumpulkan cukup banyak."

Orang itu tersenyum lalu mengangguk, Sachiko mendekatinya dan menggandeng tangan orang itu.

"Kenapa?"

"Hm? Hanya ingin, kalau kau terjatuh bagaimana?"

Orang itu terkekeh, "Walaupun aku buta, tapi Indra perasa ku yang lain masih berfungsi."

Memutar bola mata malas, "Ha'i, Gyomei-sama. Kau yang terhebat."

Mereka berjalan beriringan dengan banyak pohon sakura yang berguguran, "Aku lelah.." Keluh Sachiko.

"Mau istirahat dulu?" Sachiko mengangguk, lalu menarik tangan Gyomei untuk duduk di bawah salah satu pohon.

"Mau apel?" Tanya Sachiko, Gyomei menggeleng menyerahkan apel itu pada Sachiko.

Beberapa menit mereka hanya diam, menikmati hembusan angin juga menikmati pemandangan bunga sakura yang berguguran.

"Seperti apa..."

"Hm?"

"Seperti apa pemandangan bunga sakura sekarang." Tanya Gyomei memandang ke depan, walau tak tahu apa yang dilihatnya.

Sachiko menatap sebentar wajah Gyomei lalu melihat pohon sakura di depannya.

"Cantik. Mereka berguguran dengan sangat cantik." Kata Sachiko dengan senyuman.

"Apa sama cantiknya dengan....wajahmu?"

Sachiko tertawa, suara tawanya mengalun indah ditelinga Gyomei, dia juga ikut tersenyum.

HIPPEASTRUM [HIMEJIMA GYOMEI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang