Chapter 12

890 83 4
                                    


Hari ini New dan Gulf janji bertemu untuk membahas perjodohan kedua putra mereka.

"Jadi bagaimana New?" tanya Gulf antusias

"Sepertinya akan sulit Gulf" jawab New sambil menghela nafasnya sangat sulit meyakinkan kedua putranya dan putra bungsunya sepertinya tidak dengan perjodohan ini

"Begitu ya?" kecewa Gulf. Dia sangat ingin putra nakalnya itu segera bertemu dengan Nanon. Putranya itu pasti langsung menyukai Nanon pada pandangan pertama. Mana mungkin putra nakalnya itu menolak anak semenggemaskan Nanon kan. Jika iya akan dia periksakan mata dan otak putranya itu. Pasti bermasalah

"Begini saja Gulf. Kita atur dulu pertemuan mereka. Jika mereka cocok akan kita lanjutkan bahas perjodohan mereka" kata New memberi solusi. Yang langsung disetujui Gulf

"Ya aku setuju. Kita akan atur kapan pertemuan mereka. Aku yakin mereka pasti akan cocok" kata Gulf senang. Apapun yang terjadi putra nakalnya itu harus bisa membuat Nanon menyukainya. Gulf tidak peduli. Gulf sangat ingin Nanon jadi menantunya bukan anak-anak yang mengejar putranya itu

"Semoga saja mereka cocok" do'a New yang langsung diamini oleh Gulf
.
.
.
.
.
Disekolah lebih tepatnya di kelas Nanon saat ini sedang jam kosong. Saat ini dia sedang memikirkan cara membatalkan perjodohannya. Dia juga merasa Perth selalu memperhatikannya. Dia berusaha mengabaikannya tapi lama-lama kesal juga.

"Perth!" kesal Nanon. "Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Nanon

"Menatap seperti apa?" tanya Perth

"Jangan macam-macam padaku kau Perth! Akan aku bilang abang atau kakak nanti" ancamnya.

"Dasar tukang ngadu" ejek Perth. Dia heran temannya ini pasti selalu mengadu pada Pluem dan Frank jika ada apa-apa. Bagaimana bisa dulu mereka memilihnya jadi ketua.

"Non ada salah sama Perth?" tanya Nanon

"Tidak ada"

"Lalu kenapa dari tadi Perth selalu menatap Non seperti itu?" tanya Nanon lagi. Dia tidak suka ditatap seintens itu oleh seseorang seperti cara Perth memandangnya

"Maafkan aku. Aku cuma penasaran. Kemarin kau pergi dengan siapa?" tanya Perth

"Kemarin? Pergi sendiri!" Nanon mulai cemas sekarang. Apa kemarin Perth melihatnya dengan Ohm

"Sendiri? Kau yakin?" tanya Perth memastikan. Jelas-jelas kemarin Perth melihat Nanon memeluk seseorang sebelum liftnya tertutup

"Tentu saja yakin. Aku pergi sendiri!" yakin Nanon. Dia harus terlihat meyakinkan agar Perth percaya. Jangan sampai Perth makin curiga padanya bisa gawat. 'Jangan gugup Non. Jangan buat Perth makin curiga' batinnya

"Mungkin aku salah lihat" kata Perth kemudian dan itu membuat Nanon bernafas lega Perth melihat itu. 'Lebih baik aku selidiki dulu baru nanti lapor kak Frank atau bang Pluem' batinnya

Chimon dan Drake memperhatikan Perth mereka yakin Perth tahu sesuatu. Saling berpandangan mereka lalu menyeret Perth pergi dari sana hal itu membuat Nanon heran. Dia cuma menggelengkan kepalanya maklum dengan tingkah kedua sahabatnya itu

"Dasar aneh-aneh saja" gumam Nanon pasrah
.
.
.
.
.
Sementara itu Chimon dan Drake membawa Perth ke tempat yang agak sepi

"Apa-apaan sih kalian ini?!" Perth kesal. Seenaknya saja teman-temannya ini menyeretnya

"Kau melihat Nanon bersama seseorang?!" tanya Drake langsung.

"Siapa dia?!" kali ini Chimon yang bertanya

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Perth cemas. Walau terlihat galak tapi Nanon adalah orang yang sangat polos dia takut sahabatnya itu dimanfaatkan oleh seseorang

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang