Chapter 44

480 36 5
                                    


Nanon membawa Ohm ke UKS. Setelah tadi menemani Ohm ke toilet untuk mencuci matanya agar tidak terasa perih lagi

Ohm duduk di tempat tidur yang tersedia di ruang UKS itu sedangkan Nanon mencari obat-obatan untuk mengobati luka memar di wajah Ohm

"Sweetheart" panggil Ohm. "Pulang saja yuk"

"Kita obati dulu lukamu" Nanon sibuk dengan kapas dan alkohol ditangannya. "mommy bisa cemas melihatmu terluka seperti ini"

"Iya sih" Ohm menatap Nanon cemberut. "aku ingin diobati dikamarku saja. Bisa sambil peluk, sweetheart" rengek Ohm

"Dasar manja" ejek Nanon jahil.

"Pulang yuk?" desak Ohm. "Aku tidak suka disini"

"Kita obati dulu wajahmu" Nanon mulai mengobati luka memar di wajah Ohm. "nanti aku menginap"

"Benar menginap?" Ohm menatap Nanon berbinar. Dan Nanon selalu suka itu.

"Iya aku akan menginap" Nanon mengusap luka Ohm pelan. "Aku besok pagi janji mau membantu mommy memasak sarapan"

"Ayo pulang!" Ajak Ohm semangat.

"Obati dulu lukamu Paw paw. Nanti makin sakit"

"Obati di rumah saja sweetheart" bujuk Ohm. "Lebih bebas"

"Apa maksudmu lebih bebas?" Nanon memicing menatap Ohm curiga. "Merencanakan sesuatu?"

"Iya. Mau peluk sweetheart sambil lukanya diobati" Ohm menatap Nanon senang. "Ya sayang? Ya? Maukan?"

"Baiklah" pasrah Nanon. "Aku simpan obat-obatan ini dulu"

Nanon berdiri untuk menyimpan kotak obat ditempatnya. Tapi Ohm menariknya duduk di pangkuannya. Ohm memeluk pinggang Nanon dengan erat

"Terima kasih ya?" Ohm membelai wajah Nanon sayang.

"Terima kasih?" Nanon menatap Ohm bingung. "Untuk?"

"Karena sudah membelaku. Kau bahkan menghajar orang itu"

"Tentu saja aku akan membelamu" Nanon menangkup pipi Ohm dengan kedua tangannya. "Beraninya dia membuat pacar kesayanganku terluka. Tidak bisa dimaafkan!"

"Aku sangat mencintaimu sweetheart" Ohm menatap Nanon dengan penuh cinta.

"Aku pun juga sangat mencintai Paw paw" balas Nanon dengan senyuman.
.
.
.
.
.
Zee datang ke ruang musik dengan membawa kapas dan obat untuk mengobati luka diwajahnya. Dia berharap Nu-New bersedia mengobatinya.

Saat masuk dia melihat Nu-New sudah menyelesaikan latihannya. Saat Nu-New akan meletakkan gitarnya dia melihat Zee memasuki ruang musik. Tapi Nu-New cukup terkejut melihat wajah Zee yang terluka. Sebenarnya Nu-New cukup khawatir tapi dia mencoba menutupinya.

"Kau kenapa?" tanya Nu-New pura-pura cuek

"Biasa" Zee tersenyum pada Nu-New. "Ada sedikit masalah tadi"

"Lalu...." Nu-New menatap Zee heran. Tapi melihat yang ada ditangan Zee membuatnya mengerti. "Kau mau aku mengobatimu?"

"Iya. Jika kau tidak keberatan" sebenarnya Zee tidak terlalu berharap. Tapi usaha bolehkan

"Baiklah"

Nu-New lalu berjalan ke kursi dan duduk disana. Tapi dia menatap Zee heran saat dia tidak mengikutinya

"Kau mau aku obati sambil berdiri?" tanya Nu-New mengejutkan Zee.

"Ka...u ma...u mengobatiku?" tanya Zee tidak percaya. Dia pikir harus membujuk Nu-New dulu supaya mau mengobatinya.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang