Chapter 38

776 54 7
                                    


Hari yang ditunggu Patrick akhirnya datang juga. Hari ini dia akan menghadapi Pluem. Akan Patrick buktikan bahwa dia bisa melindungi Fiat dengan baik.

"Hati-hati ya?" Fiat menatap Patrick khawatir

"Aku tidak akan apa-apa" Patrick memeluk Fiat lembut. "Akan aku buktikan pada bang Pluem kalau aku bisa melindungimu dengan baik"

"Iya" Fiat menganggukkan kepalanya dalam pelukan Patrick.

"Pat! Sudah ditungguin Abang tuh!" Teriak Nanon keras.

"Dasar Nanon sialan" umpat Patrick pelan.

Nanon tersenyum mengejek pada Patrick. Dia langsung memeluk Ohm dengan erat.

"Sweetheart usil sekali" Ohm tersenyum melihat tingkah Nanon

"Biarin aja. Habis Pat menyebalkan" sungut Nanon
.
.
.
.
.
Patrick sudah berdiri di dalam ring yang akan dia gunakan melawan Pluem. Sebenarnya dia cukup khawatir tidak bisa menghadapi Pluem. Tapi dia harus optimis. Ini untuk kelanjutan hubungannya dengan Fiat. Dia tidak boleh sampai tumbang terlalu cepat. Dia harus bisa membuktikan bahwa dia bisa melindungi Fiat.

"Sudah siap Pat?" tanya Pluem begitu sampai dihadapan Patrick

"Siap bang!" jawab Patrick yakin. "Aku harus siap untuk Fiat"

"Bagus!" Pluem menatap Patrick serius. "Tunjukkan kau bisa melindungi adikku. Orang lemah tidak akan pantas untuk menjaga adikku"

"Iya bang!'

Mereka memulainya. Beberapa kali Patrick tidak bisa menghindari pukulan Pluem. Patrick tetap berusaha mempertahankan posisinya agar tidak terjatuh dan tumbang dengan cepat. Dia harus bisa bertahan paling tidak lebih lama lagi.

Pluem cukup kagum dengan pertahanan Patrick. Meskipun terkena pukulan darinya dia tetap bisa bertahan. Itu cukup membuktikan bahwa Patrick cukup kuat untuk bisa melindungi sepupunya yang manja itu.

Hingga akhirnya Patrick tumbang juga karena tidak sanggup bertahan lagi.

"Cukup bagus Pat" kata Pluem. "Aku serahkan Fiat padamu"

"Pat!" Fiat langsung naik ke atas ring dan Berusaha membantu Patrick bangun.

"Obati dia Fiat" suruh Pluem. "Tunanganmu cukup kuat"

"Pat lulus kan bang?" tanya Fiat khawatir.

"Ya." Pluem menoleh pada Patrick. "Jika sampai kau menyakiti adikku akan aku hajar kau"

"Tidak akan pernah" yakin Patrick. "Fiat terlalu berharga untukku"

"Aku pegang kata-katamu"
.
.
.
.
.
Nanon menatap cemberut pada Drake sangat manja pada kakaknya. Bahkan daritadi Drake tidak melepaskan pelukannya.

"Drakie menyebalkan" cemberut Nanon.

"Kau sudah punya Ohm" Drake menatap Nanon jengah. "Manja-manja saja sana pada Ohm'

"Tidak perlu kau suruh" Nanon langsung memeluk Ohm.

"Lihat kak dia menyebalkan." adu Drake pada Frank

"Drakie..." Lerai Frank. Dia menyentil kening Drake. "Jangan usil"

"Iya maaf" cemberut Drake.

"Rasakan" Nanon tersenyum mengejek pada Drake.

"Sweetheart hentikan itu" kata Ohm lembut. "Setelah ini sweetheart mau kemana?"

"Ohm mau bawa aku kemana?" tanya Nanon genit. Dia lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Ohm. "Bagaimana kalau kita lanjutkan yang waktu itu?" bisiknya

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang