Chapter 17

1K 83 11
                                    


Waktu sudah menunjukkan tengah malam saat Fiat terbangun karena suara berisik hp Patrick. Setelah melihat jam dia jadi kesal. Dia baru tidur 30 menit. Semakin kesal saat. Melihat Patrick tertidur dengan pulas. 'Awas saja akan aku balas kau nanti Pat' batin Fiat kesal

"Pat! Patrick! Bangun!" Fiat mencoba membangunkan Patrick. Tapi bukannya bangun Patrick malah mengeratkan pelukannya. "Patrick!".

"Tidur lagi sayang" gumam Patrick. "Ini masih malam"

"Bagaimana aku bisa tidur?! Jika suara hpmu dari tadi menggangguku!" kesal Fiat. Pacarnya ini memang menyebalkan. Dia masih lelah karena ulah Patrick tadi. Sekarang suara hpnya mengganggu tidurnya

"Hp?" Patrick menatap hpnya lalu menyerahkannya pada Fiat. "Terserah mau kamu angkat atau kamu matikan"

"Siapa sih dia?!" kesal Fiat. Orang gila mana yang berani menghubungi pacarnya tengah malam begini. Membuat dia kesal saja. Fiat menatap Patrick lalu mengangkat telponnya.

"Hallo!"

"Hallo? Ini benar nomer Patrick kan?"

"Patrick siapa yang kamu maksud?! Ada banyak nama Patrick di dunia ini" kata Fiat ketus. Dia sudah sering menghadapi yang seperti ini. Cewek ini pasti tertarik pada pacarnya.

"Patrick Nattawat"

"Ini memang nomernya"

"Kenapa suaranya berbeda? Kau siapa?"

"Bukan urusanmu! Jangan menelpon pacarku lagi"

Fiat langsung menutup telpopnnya dan menatap tajam Patrick. Tapi bagi Patrick tatapan tajam Fiat terlihat imut dan menggemaskan. Patrick lalu menarik Fiat agar berbaring disampingnya

"Ayo tidur!" Patrick memeluk Fiat dengan erat

"Siapa cewek tadi?" tanya Fiat kesal. Dia yakin ini bukan yang pertama terjadi

"Cuma orang tidak penting sayang. Lebih baik kita tidur saja"

"Pat!

"Sayang" Patrick lalu berbisik "atau mau melanjutkan kegiatan tadi." Patrick melihat jam. "Baru jam 1. Masih ada waktu" yang malah dihadiahi pukulan oleh Fiat

"Aku capek Pat!" Fiat menatap kesal Patrick. "Badanku juga sakit"

"Aku cuma bercanda sayang"
.
.
.
.
.
Pagi ini Nanon sudah siap berangkat sekolah saat Fiat datang diantar oleh Patrick.

"Hai sepupu" sapa Fiat

"Ke jakarta bukannya menemuiku dulu malah menemui pacar" Nanon menatap Fiat kesal

"Sorry Non" Fiat memeluk Nanon. Dia sangat merindukan sepupunya ini. "I miss you Non"

"Miss you too Fiat" Nanon pun membalas pelukan Fiat

"Fiat cepat ganti baju. Akan abang antar ke sekolah" kata Pluem yang baru datang disana

"Sekolah bang?" tanya Fiat heran "tapi papa...."

"Om Singto kemungkinan akan lama disana. Masih ada yang harus dibereskan. Tadi pagi asisten om mengantar barang-barang kamu" Pluem menjelaskan

"Jadi selama papa dan mama di Surabaya Fiat akan tinggal disini?" tanya Fiat. Dia senang tinggal disini ramai. Berbeda dengan rumahnya yang sepi

"Ya. Karena itu cepat ganti baju." Pluem duduk di sofa diikuti Nanon

"Fiat ganti baju dulu ya bang" Fiat langsung pergi. Saat Patrick mau menyusulnya

"Mau kemana kau?!" Pluem menatap Patrick tajam. "Berangkat ke sekolah saja sana!"

"Tapi bang..." Patrick ngeri juga kalau ditatap seperti itu

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang