1. rumah pohon

1K 34 0
                                    

Cerita ini hanya cerita!

Happy reading!!













Pagi yang cerah ini, ah tidak juga sih. Sebenernya pagi ini sedikit gelap karena mendung, mungkin nanti akan tiba hujan yang deras(?).

Seorang lelaki manis sedang bersiap untuk pergi ke sekolahannya dengan tergesa gesa karena dia terlambat bangun pagi tadi. Tanpa merapikan rambutnya, dia langsung berangkat bersama temannya yang kebetulan bisa menyetir dengan cepat.

"Bimaa ntar gue diomelin pak Jamal gimana? Gue males adu lambe sama dia" tanya lelaki manis itu, ah iya namanya Abidiel rayllen panggil saja Ray.

Yang ditanyain hanya berjalan santai menuju kelasnya sambil meminum es teh nya, gila aja tuh pagi pagi udah es. "alah gak papa Ray, kan ada gue"

Ngomong ngomong, Ray sama bima ini sudah berteman dari jaman mereka sd sampe sekarang. Bima gak mau lepas dari Ray, katanya sih Ray ngangenin orangnya. Bahkan ditinggal beberapa detik saja bima sudah merasa kangen dengan ray, emang dasarnya Bima kangenan.

Perasaan Ray jadi gak enak saat sudah sampai di ambang pintu kelas mereka, mana jam pertama itu gurunya bawel banget.

mereka masuk bareng dengan muka yang biasa saja, iyalah orang mereka malah cengar cengir kek gak ada salah gitu. Gurunya langsung menatap tajam ke arah mereka berdua. "Kalian lagi, saya bosan memberi nasehat, sana duduk hust hust" ucap guru itu.

"Lah kok diusir?" heran Bima lalu mendapat lirikan tajam dari gurunya dan dia cuman cengar cengir lagi lalu duduk ke bangku nya yang bersebelahan dengan ray, iya gitu apa apa sama ray sampai temannya mengira mereka pacaran, padahal mah cuman temen deket.

Kringg kringg

Bel istirahat sudah berbunyi dengan nyaringnya, semua murid terburu buru ke kantin karena ingin berebut makanan bahkan bima dan ray yang pemalas pun ikutan berebut disana.

"Ray!itu punya gue anjer, siniin!" Ucap bima yang daritadi mengincar botol susu vanila yang tersisa satu tadi dan malah ray yang dapet. "Gak mau wlee, enak aja lo, dasar monyet"

Ya pada akhirnya Bima hanya makan ciki dan es teh kesayangannya itu aja ciki nya tetep dimintain sama ray, dasar.

"Bim, ntar main yok!"

"Mal—"

"ntar gue beliin seblak nya kang Yanto" ucapan ray memotong Bima dan berhasil membuat bima mengiyakan ajakannya. Emang gampang bujuk Bima tuh.

Setelah istirahat itu ternyata langsung dipulangkan, karena gurunya pada mau ke kondangan kepala sekolahnya.

"Bimaaa tungguin anjing, kok lo jalan nya cepet banget??"

Bima menghentikan langkahnya lalu berbalik badan dan mendekat ke ray. Yang didekati hanya sedikit mendongak dan menatap mata itu yang sedang menatapnya balik, lalu berubah menjadi tatapan datar, Ray tau apa yang akan terjadi setelah ini.

Grep!

Bima menggendong ray ala koala dan berjalan cepat menuju parkiran motor untuk segera pulang kerumah, eh maksudnya main dulu brok.

just friend(?)|| markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang