14. ikhlas

295 11 0
                                    

Happy reading.













Setelah beberapa hari berlalu pun ray lewati sendiri dengan berusaha baik saja tanpa bima. Iya hari ini sudah terhitung 2 Minggu tanpa bima di sisinya, walaupun masih kurang terbiasa tanpa bima, Ray sedang berusaha untuk tidak terlalu memikirkan bima yang entah kemana hilangnya. Yang asli dirinya masih berharap bima kembali ke dirinya dengan tawa nya, namun apalah daya.

"HEHH HEHH UDAH TAU KABAR BELUM???" teriak salah seorang cewe di kelas yang mengundang perhatian orang dikelas termasuk Ray. Lalu anak cewe itu pun menunjukkan ponselnya yang menunjukkan sebuah berita, "LIHATT INI KAYA BIMA WOY!" teriaknya lagi kemudian semua mendekat ke arahnya untuk melihat dengan berita yang ditunjukkan nya, Ray ingin mendekat juga karena penasaran tapi terlalu ramai di anak cewe itu. "Ihh iyaa ini bima, anjir lah gue gak nyangka" ucap salah satu murid yang ikut mengumpul, "Ray sini lihat, sahabatmu dibunuh orang sampe berdarah darah ini" akhirnya Ray mendekat juga untuk melihat berita itu.

Dirinya mendelik kaget melihat badan sahabat nya itu dalam keadaan berdarah di sekujur tubuhnya, Ray tau tempat itu dan dengan buru buru langsung ke tempat siaran langsung itu. Iya, Ray menuju ke salah satu tempat favorit dirinya dengan bima alias rumah pohon mereka yang berada di dekat hutan.

"Bego bego kenapa gak kepikiran kesana arghh!" Gerutu Ray lalu manaiki motornya sendiri, namun saat hendak berangkat tiba tiba ada suara memanggil nya, "rayy, mau kemanaa!??" Ternyata itu Rachel yang memanggil nya. "Gue mau ke tempat bima" jawab Ray, "gue ikut boleh gak?" Tanya Rachel kemudian di iyakan oleh ray, Rachel pun membonceng Ray akhirnya.

Setelah sampai ditempat tujuan, Ray sangat terkejut lantaran disana ramai sekali orang bahkan ada polisi dan beberapa wartawan disana termasuk keluarga bima juga ada disana. Ray dan rachel langsung cepat cepat menuju kesana, "BIMA!! SIALAN KENAPA LO MALAH NINGGALIN GUE KAYA GINI?!!" teriak ray sehabis menerobos beberapa orang disana. Dirinya sudah tidak bisa menahan tangis lantaran melihat tubuh bima sudah berlumuran darah, dirinya bodo amat dengan seragamnya dirinya sedang tak menyangka kalau sahabat pergi mengenaskan seperti ini. "Mohon maaf nak, bisa menjauh dari sini? Kita mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus ini" ucap salah satu polisi kemudian yang lain menarik ray dari sana, menjauh dari jasad tersebut.

Rachel berusaha menenangkan Ray yang sedang menangis melihat itu, Rachel sebenarnya juga terkejut, dirinya mengira bima itu hanya pindah kota ternyata pindah nya lain. "Udah ray udah, kita bakalan hajar yang bunuh bima sampe kaya gini" ucap Rachel sambil mengelus elus punggung Ray perlahan untuk menenangkannya.

"Gue benci bima benci benci, kenapa gak pamit dulu ke gue?!" gerutu Ray dalam tangisnya.

"Seperti nya ini pembunuhan berencana, karena ada luka sayatan dan cekikan serta ada banyak cakaran di muka korban hingga leher" ucap polisi setelah memeriksa jasad  yang di duga bima itu. "Bawa jasadnya ke rumah sakit untuk di lakukan otopsi jenazah" ucapnya lagi, kemudian jasad itu dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit tengah kota. "Untuk keluarga dan kerabatnya mohon bisa pulang, nanti kita semua akan kabarkan info lebih lanjut mengenai ini" ucap salah seorang polisi kepada bunda bima dan Ray juga mendengar nya.



>>>>


Sekarang adalah hari pemakaman bima, semua sudah berkumpul di makam bima dengan isak tangisnya, tidak menyangka bahwa seorang bima bisa pergi dengan cara mengenaskan seperti ini.

Ray yang masih memeluk nisan bima itu pun masih betah untuk memeluknya, sudah di ajak pulang beberapa kali pun dia tidak mau. "Nak ray, ayo pulang. Bima udah tenang di sana" ucap bundanya sambil mengelus kepala Ray pelan, membujuk anaknya itu agar mau pulang. "Nanti bun, ray masih mau disini" ucap ray kemudian yang lain memutuskan untuk pulang dan kini hanya tersisa ray dan rachel di makan bima.

"Lu gak pulang sekalian chel?" Tanya Ray sambil melihat Rachel yang masih berdiri didekatnya itu. Rachel mendekat ke arah ray kemudian menatapnya, "ini dari bima buat lu ray, katanya spesial buat lu doang. Gue pamit dulu ya" ucap Rachel kemudian ikut pergi meninggalkan ray sendiri disana. Ray melihat sebuah kotak yang diberikan Rachel yang katanya dari bima untuk dirinya itu.

"Kotak apa ini?" Tanya Ray kemudian membuka kotak itu dan dengg isinya foto dirinya bersama bima dari awal bertemu hingga terakhir kali dirinya bersama bima, iya waktu di pasar malam itu terakhir kali nya. Di dalamnya juga terdapat sebuah kertas.

"Hai ray, ini gue bima sahabat lu yang selalu lu bilang ngeselin hehehe. Gue cuman mau bilang gue sayang banget sama lu dan maaf ya gue udah jauhin lu tanpa sebab. Semua gue lakuin agar lu bisa hidup tenang tanpa masalah, gue harap lu baik aja tanpa gue, Ray.
Lu sahabat paling baik yang pernah gue temuin di dunia ini, jangan galau atau sedih terus ya? Jangan terlalu mikirin orang kaya gue ini. Sekali lagi, gue sayang sama lu. Kalo lu udah baca surat ini kemungkinan gue udah gak ada di dunia ini lagi hahahaha. Love you always love you ray. Gue gak pergi , gue selalu ada di dekat lu kok cuman gak keliatan aja"

begitu lah isi surat yang ada di dalam kotak ini, Ray yang membaca itu kembali menangis sambil memeluk nisan bima, "lu ngeselin, ngeselin banget anjing. Gak gini caranya bangsat, gue benci lu bim. I hate you" ucap ray.

"Sorry ray, gue bakal selalu jagain lu kok dari jauh"







Okee sekian alias tamatt slebew

Maaf ya ending nya kaya gini aja, tenangg gess ada s2 nya kok ahihihi

Maaf kalo ada typo

Jangan lupa voment yaa!!

just friend(?)|| markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang