10. Bima kenapa?

192 15 1
                                    

Happy reading









Hari Jumat malam hari ini mereka berdua sedang berada di halaman rumah ray yang sepi dan tenang dengan hawanya yang sejuk. Ray dan Bima sedang merebahkan badannya di atas rerumputan sambil menatap langit yang indah dengan bulan purnama dan banyak bintang di sekeliling nya.

Habis makan sih, jadinya pada anteng begitu. Tiba tiba Bima menoleh ke arah Ray dan ya Ray pun membalas dengan melihat kembali ke arah Bima dengan tatapan bingung, karena seperti berbeda saja tatapan ini.

"Lo kenapa Bim?" Tanya Ray lalu duduk lalu kembali melihat ke arah Bima, yang ditanya hanya menggeleng kan kepala pelan sambil menatap kembali langit malam yang indah itu sambil tersenyum lebar.

"Kalo udah bikin janji itu sulit ya hahaha" gumam Bima pelan, namun Ray masih bisa mendengarnya. Ray kembali melihat Bima dengan tatapan bertanyanya. Bima yang melihat itu pun terkekeh pelan lalu ikut duduk sambil menatap Ray lalu mengacak acak rambutnya gemas.

"Ngomong ngomong, percaya reinkarnasi gak, Ray?" Tanya Bima sambil menodongkan kepalanya ke arah langit namun matanya melirik ke arah Ray.

Ray nampak diam sambil mengkerutkan dahinya, dia tidak tau maksut dari sahabat nya ini, "percaya sih, soalnya gua cuman makhluk bumi yang hidup sesuai takdir" jawab Ray sambil tersenyum.

Bima ikut tersenyum, "sisa sedikit lagi  hahaha" ucap Bima dalam hati lalu tangannya memegang tangan Ray kemudian mengusap punggung tangannya pelan kemudian menatapnya.

Setelah itu Bima meletakkan kepalanya di bahu milik Ray dan memeluknya, "sorry ray, gue harus lakuin ini biar lu tetep hidup"  ucapnya dalam hati kemudian tanpa sadar dia menangis di bahu ray , Ray pun sedikit panik dengan Bima yang mendadak menangis ini, Ray mengelus punggung Bima yang sedikit bergetar karena dia menangis, "Lo kenapa nangis gini dah Bim?!" Tanya Ray, namun Bima hanya lanjut menangis sambil mengeratkan pelukannya kepada Ray.

"Besok ke lapangan voli mau gak? Ada pasar malem katanya" tanya Bima yang sudah agak mendingan nangisnya. Ray mah iya aja kalo gitu mah, takut Bima nangis lagi kan ntar dia yang repot.

Setelah itu mereka mengobrol kan gak random hingga larut malam, sambil ketawa ketiwi tidak seperti tadi yang mungkin hawanya melow.

Kemudian mereka masuk ke dalam rumah Ray dan memutuskan untuk tidur bersama lagi. Ray sebenernya suka ada yang nemenin dia tidur, pelukan Bima itu sangat membuat nyaman Ray, dia ingin memeluknya tapi dia tuh gengsi, maka dari itu dia selalu menolak jika Bima ingin memeluknya.

Saat mereka berdua sedang tertidur, sebenarnya hanya Ray saja yang tertidur, Bima tidak bisa tidur karena memikirkan janjinya lagi. "Gak kerasa seminggu lagi gue harus pergi, lu harus bahagia pas gue udah gak ada disamping lu Ray." gumam Bima pelan sambil tersenyum pelan ke arah Ray yang sudah tertidur lelap.

Dan ya akhirnya Bima ikut tidur dengan posisi memeluk Ray erat, "gue sayang lu Ray, lebih dari seorang temen" ucap Bima kemudian tidur lelap.

~~

Hari sudah berganti menjadi Sabtu dan ya rencana Bima adalah pergi dengan Ray ke pasar malam untuk malam ini, "Bim, masa gue mimpi lu nembak gue ahahahaha" ucap Ray sambil tertawa dan ya tertawa nya itu sambil mukul mukulin Bima yang berada di sampingnya. Bima yang mendengar itu hanya ikut tertawa, untung saja Ray mengira fakta itu hanyalah gurauan saja, jadi aman buat Bima.

Dan sekarang mereka sedang perjalanan menuju ke lapangan voli katanya sih begitu, tapi ya mungkin jalan jalan ke tempat mana gitu, soalnya ini belum malem masih siang jadi ya belum buka pasar malam nya.

Setelah sampai ditempatnya pun mereka memutuskan untuk berkeliling sejenak sambil menunggu waktu malam tiba. Bima merangkul erat sahabatnya yang lebih kecil dari dirinya itu.

"Gimana ya biar ray benci sama gue? Harus cari cara biar Ray gak terlalu mikirin gue" pikir bima sambil melihat Ray yang sedang membeli es di sebrang, aslinya bima tidak tega giniin ray tapi apalah daya dirinya.

"WOII STROBERI GEDE COK!" teriak ray dan membuat bima terkejut "dasar bocah, ngagetin aja teruss" ucap bima lalu mengambil es yang ada di tangan ray lalu meminum nya.

Mereka bercanda tawa sehingga waktu pun sudah menjadi gelap alias malam. Sekarang pun mereka sudah memasuki area pasar malam yang sangat ramai itu, "hahh udah lama gak ke pasar malam, rame bener nih tempat" ucap ray sambil melihat sekeliling tempat itu lalu dia berlari pelan ke arah bianglala sambil menarik bima, yang ditarik pun melihat ke arah ray , "mau naik? Bentar gue beli tiket dulu" ucap bima lalu pergi membeli tiket untuk mereka berdua naik wahana itu.

Setelah dapat pun mereka menaiki wahana itu, ray tampak senang sekali kelihatannya, membuat bima gemas melihatnya. "Ray, jangan goyang goyang, ntar jatuh gimana?" Ucap bima yang sedikit khawatir karena tempat mereka goyang goyang jadinya, ray pun duduk kembali sambil melihat kanan kiri pemandangan dari atas karena wahana ini semakin naik semakin naik. Bima melihat itupun tersenyum gemas kepada ray, kenapa bisa ada orang semenggemaskan ini??!!

"Ray.." satu panggilan membuat Ray menoleh ke arah bima dan..

Chupp...

Satu kecupan berhasil mendarat di bibir milik ray, tenang cuman kecupan bukan ciuman brutal. Kecupan itu terjadi lumayan lama dan akhirnya di lepaskan. Ray menatap bima dengan tatapan terkejut nya, pipinya merah seperti tomat sekarang.

"LU NGAPAINN ANJINGG CIUM CIUM?!!" ucap ray terus menutup mukanya, karena sadar mukanya menjadi merah karena ulah bima tadi. Bima pun terkekeh pelan.

Dan ya setelah selesai dengan wahana itu pun mereka lanjut berkeliling di pasar malam, menaiki wahana, mencicipi makanan yang ada disana. Pokoknya seru seruan deh.














Okee sekian

maaf ya baru up
jangan lupa voment yaa!

just friend(?)|| markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang