2.dikejar

383 27 0
                                    

Happy reading !










Sekarang hari sudah berganti menjadi hari Sabtu, brati hari ini adalah hari libur. Hari libur ini tidak boleh di sia sia kan, betul tidak??Betul lah..

"Bim, pokoknya ntar kita cabut dari rumah menuju hutan terus kita makan makan dan tentunya dibeliin sama lu" ucap ray sambil menyengir ke arah bima yang sedang asik dengan es teh nya.

"gue terusss kalo beli beli, elu kek yang beli"

"kan gw masih muda, lu tua"

Bima akhirnya hanya menurut kemauan dari sahabat nya ini. Dasar sahabat kampret.

Setelah itu mereka pergi dengan motor milik Bima, kemudian pergi menuju indoduar untuk membeli beberapa ciki dan minuman, beberapa . . .

"Eh si anjir, banyak amat jajan lu" Bima sedikit terkejut dengan bawaan Ray yang cukup banyak itu, emang nih anak agak ngelunjak.

Setelah acara beli ciki mereka sekarang menuju kearah hutan tempat rumah pohon mereka berada, iya emang dihutan deket situ. Cukup jauh kalau mau kesini, mungkin butuh waktu kurang lebih 2 jam.

Nah sekarang mereka sudah sampe kerumah pohonnya bahkan sudah duduk santai disana dengan cemilan dan minuman yang banyak sekali, bahkan hampir semua ini punya Ray.

"ah Bim, kita abis ini ngapain ya? Kok gue bosen banget"

"Turun yok, cari atap buat nih rumah. Lihat noh bolong bercahaya gitu kalo kena matahari. " Saran Bima dan langsung diiyakan Ray yang emang sangat bosan alias gabut.

Sekarang mereka sibuk mencari bahan yang bagus untuk atap rumah pohon itu, katanya sih sekalian gelapin kulit soalnya siang ini emang beneran panas.

"Bim, gue capek mana panas lagi" ucap ray lalu duduk ditanah dengan memakan ciki yang dia bawa tadi. Sedangkan Bima hanya melihat tingkahnya lalu ikut duduk disebelahnya.

"Kok saran lo bikin capek ya Bim? Dan napa gue iyain sih?" Heran Ray sambil tetap memakan ciki nya.

"Lah ya gue gak tau lah, kok tanya saya"

Ray hanya menatap datar Bima yang sedang asik mengambil ciki miliknya.

Srek. . . srek . . . srek. . .

Suara aneh tiba tiba muncul dari balik semak semak depan mereka berada, "Bima itu suara paan? Kok tiba tiba gitu?" Tanya Ray sambil meluk tangannya Bima.

"Yo gak tau, kok tanya saya lagi. Cek sana Ray"

"Kok gue anjir??? Ya lo lah!"

Bima menarik nafasnya lalu berdiri berjalan pelan menuju semak semak  itu, dan. . .

"RAY LARI WOY LARI!!" ucap Bima sambil menarik narik tangan ray namun si Ray tetap duduk.

"Apasih anjing, tetiba ngajakin lari"

"Guoblok karepmu ah" ucap Bima lalu pergi duluan meninggalkan Ray.

Beberapa saat setelah kepergian Bima pun ada sesuatu dari atas kepala Ray seperti anuan, ini aneh.

Ray melihat kearah atas dan benar saja perasaannya ada itu disana.

"AAAA BIMAA KOK LO GAK BILANG KALO ADA ITU. BIMA ANJING GOBLOK!" teriak Ray sambil lari sekencang mungkin agar tidak dikejar.

Kalian tau dikejar apa?? dikejar monyet yang emang dari jaman mereka smp tinggal disini dan selalu gangguin orang yang ada disini. Dan orang itu ada Ray dan Bima.

Sekarang ray dan Bima sedang mengatur nafas dirumah pohon mereka yang dijamin aman damai anti badai. Tiduran bersebelahan dengan mengatur nafas dan mencubit tangan.

"Kok lu ha... ha... gak bil.. ha.. lang kalo ada monyet hah?!"

"gak tau deh capek dikejar kembaran Ray"

"Matamu"

Bima bangun lalu duduk dan menatap ray yang sedang mengatur nafasnya, menatap wajahnya dan sampai lupa berkedip.

"Ray kok lu gemesin juga kalo gini?" gumam Bima lalu tangannya menuju ke atas perut Ray dan sedikit mengelusnya.

"Bima, Lo ngapain lagi? Jangan mesum dulu, gue capek dan gue gak gemes" ucap ray lalu menutup matanya sejenak.

"Kok tiba tiba pengen ciuman ya? Ray ciuman yok, kan kita gak pernah tuh ciuman" ucap Bima dan tentunya mendapatkan tendangan pelan dari Ray.

"Ah lu mah, sini gue gebug pala lu biar sadar"

Bukannya apa nih ya, Bima malah ngedeket ke arah Ray dan sekarang dia berada diatas tubuh Ray. Mengukung tubuh itu dan menahan tangannya ke atas kepala.

"Ngapain lagii?? Tiap hari makin ngadi ngadi aja lo Bim"

"Mau cium Ray, muah gitu"

"Cih ngomong doang, dilakuin kaga"

Chup

Dengan tiba tiba Bima mencium Ray dengan cepat, hustt cium hidung kok bukan bibir. Hal itu cukup membuat Ray terkejut, tumben dilakuin beneran, biasanya omong doang.

"BIMAAA KOK CIUM GUE!?"

"gak papa mwehehe" jawab Bima lalu cengar cengir dengan santai nya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Cium lagi dong bim" ucap ray ke Bima yang tetap berada diatasnya.

"Lohh malah minta lagi, kali ini ke bibir ah, gw gemes sama bibir yang suka ngoceh ini"

"Gak anjir becanda om"

Dan ya berakhir dengan mereka tertidur bersama setelah tertawa bersama itu. Kalem, posisinya gak kaya tadi tapi sebelahan. Jadi posisi nya Bima tiduran dan ray pake tangan Bima buat jadi bantal seperti biasa.





Okehh itu aja ya

Maaf pendek gak panjang.
Maaf ada typo dan makasih udah mampir.

Nyeh baru sadar kemaren tuh yang typonya parah bet.

Gaje bet ya ceritanya?iyalah

Jangan lupa voment ygy

just friend(?)|| markrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang