Beberapa orang berseragam tentara dan dokter itu berbaris bersamaan dengan barisan pemuda-pemudi dengan berpakaian pasien rumah sakit. Raut wajah yang tegas dan menindas membuat barisan muda-mudi itu cukup ketakutan dan menundukkan kepalanya seolah ingin ditelan bumi dengan percuma.
"Periksa semua barisan orang ini, jika ada yang masih terkena dampak'nya'...pulangkan kembali ke rumahnya!"
"Siap!"
Masing-masing dokter memeriksa satu calon 'pasien' dan mendata riwayat kesehatannya. Pemeriksaan tak hanya pada fisik yang tertutup pakaian, tanpa ada rasa malupun mereka dengan lancang membuka pakaian pasien itu untuk melihat semua anggota tubuh. Ingat, tanpa ada yang terlewat.
Barisan muda-mudi itu akhirnya terbagi menjadi dua kelompok dengan salah satunya memiliki jumlah yang sedikit (hanya 8 orang). 12 orang lain dikelompokkan dekat pintu keluar, mereka seakan pasrah apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Lapor komandan! Jumlah calon yang sehat terdapat 8 orang, 12 orang lain masih terkena sesampahan perang. Laporan selesai!"
"Baik, laporan diterima! Pulangkan sekarang bagi mereka yang terkena sesampahan dan pastikan mereka kembali dalam keadaan selamat!"
"Siap, laksanakan!"
Kedua belas orang itu berbaris dan menaiki truk tentara dengan teratur. Wajah mereka nampak lemas dan pucat karena kekurangan makanan. Seorang gadis berambut merah muda memandang nanar seorang pemuda yang menatap sedih ke arahnya.
"Sasuke-chan...maaf..."
..
.
.
Kedelapan orang itu kembali berdiri teratur dan melihat beberapa dokter dan seorang tentara pangkat Jenderal itu masuk ke ruangan kosong rumah sakit. Ruangan itu begitu terang dan bersih, Sasuke Uchiha (1 dari 8 orang) melihat mereka seperti singa jantan yang begitu riang melihatnya."Kalian terpilih sebagai penerus keturunan untuk bangsa ini! Negara kita mengalami tingkat mortalitas tinggi karena perang! Jangan bersedih, kalian adalah pahlawan untuk negara ini. Pengabdian kalian akan selalu kami kenang!"
'Tch, pengabdian apa? Ini jahat...aku mau pulang!'
"Dokter yang ada di hadapan kalian akan melakukan penyuntikan benih dari sperma laki-laki sebelum dilakukan perang. Kalian jangan khawatir, setiap benih sudah diberi nama pemilik dan kalian dapat bertemu dengan pemilik benih tersebut sewaktu-waktu dengan catatan pemilik tersebut masih hidup. Kami akan selalu memastikan kesehatan kalian demi masa depan negara ini. Dokter, silahkan memulai tugasnya. Selamat siang!"
Sasuke hanya bisa mengepalkan tangannya dan menghapus kasar air mata yang mengalir membasahi pipi putih tembamnya. Ia membenci dirinya sendiri, ingin rasanya ia menembakkan dirinya dengan senapan atau Sajam apapun itu di dekatnya.
Sasuke Uchiha, seorang pemuda manis berusia 19 tahun harus merasakan menjadi 'wadah' penerus keturunan dengan dalih wajib militer 'khusus' untuk Omega. Ia harus terpisah dari kedua orangtuanya setelah menelan pil pahit bahwa sang kakak yang ia sayangi (Itachi Uchiha) harus meregang nyawa akibat Perang Dunia III. Setidaknya, kakaknya beruntung karena wafat sebagai pahlawan di medan perang ditambah lagi dia seorang Beta yang sukarela menjadi tentara sipil untuk membantu tentara negara. Bukan seperti dirinya, harus menjadi indukan untuk menghasilkan anak kapanpun dibutuhkan. Ia benci, tapi mau bagaimana? Dia telah terlahir sebagai omega, dia harus menjalankan tugasnya.
"Uchiha-san, ayo berbaringlah. Tenangkan pikiranmu, kami akan mulai penyuntikan benih." Pandangan mata hitam bulatnya kosong, membiarkan tubuhnya dilakukan sesuka hati oleh dua dokter di sampingnya. Ia sedikit berdenyit sakit saat jarum suntik itu menusuk kulit perut bawahnya, sepertinya benih jahat itu mulai masuk tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind Pain
Fanfiction[Naruto × Omegaverse (A/B/O) × AU] Setelah Perang Dunia III berakhir, semua negara terkhusus negara kecil, Konoha, salah satu negara turunan dari Jepang, terkena imbasnya. Efek nuklir membuat banyak wanita ataupun beberapa laki-laki omega tak bisa...