#10, Rahasia yang Menyakitkan

58 5 8
                                    

"Ajari aku mengenal duniamu,
Agar aku tahu cinta yang seperti apa yang harus ku berikan untukmu?"
_Angelia N. Desfina_

Dalam benakku, ada rasa kecewa dengan keputusan ini. Keputusan yang hanya sekali namun dapat memengaruhi hidupku, "Astaghfirullah, mengapa aku harus khawatir terhadap masa depanku sedangkan Allah selalu menjamin kehidupan hamba-Nya?"

Ku usap air mata yang mulai menetes hingga ke pipi. Statusku kini telah berganti, setelah seseorang mengikrarkan janji suci. Kini aku telah menjadi tanggungannya bukan lagi tanggungan kedua orang tuaku.

Untuk pertama kalinya kami bicara serius, aku sangat kaget dan bingung saat itu. Dengan penuh kehati-hatian ia memintaku untuk melepas semua atribut Denisfa, keluarga besarku. Kekayaan itu harus aku tinggalkan di tempat asalnya.

"Mulailah dari nol bersamaku." Ucapnya kala itu. Aku bisa apa? Aku hanya bisa meminta kepada Tuhan agar aku bisa membersamainya. Aku tahu keinginannya untuk sukses sangatlah kuat. Bahkan ia lebih dulu meninggalkan rumah mewah milik orang tuanya.

"Dengarkan! aku hanya sekali ini bicara tentang ini. Aku menikahi mu bukan karena takut kehilangan harta orang tuaku!" Ucapnya dengan penuh penekanan. Namun, ia juga tidak memberitahu alasannya apa jika bukan karena harta.

Ucapannya terbukti saat kami tiba di Yogyakarta. Ia membawaku bukan pulang ke rumah orang tuanya ataupun ke apartemen yang pernah ku singgahi untuk pertama kalinya.
Ia membawaku ke sebuah rumah minimalis namun sangat indah. Aku yakin rumah ini miliknya.

Mobil yang seharusnya ia tinggal pilih saat bepergian juga tidak ia pakai. Ia lebih memilih naik sepeda motor. "Duh, mendadak susah."

Aku berusaha untuk tidak protes terhadap apa yang ia berikan untukku. Akan tetapi aku selalu berusaha untuk mendukungnya selagi itu baik dan halal.

Ada hati yang merasa panas. Bukankah cinta itu gak butuh pengakuan?
Bagiku cinta memang harus saling diakui. Aku juga tak mungkin sanggup jika cinta hanya sepihak. "Apakah masih ada dia di hatimu?"

Selesai ngamen ia tergesa-gesa mengantarku pulang. Padahal aku masih ingin menikmati malamnya kota Yogyakarta. Namun, aku lupa kalau waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Tak ada pembicaraan apapun selama perjalanan. Angin malam yang menyapu wajahku, membuatku mulai mengantuk. Ku pegang erat pinggang suamiku agar jika aku mengantuk tidak terjatuh dan ku sandarkan kepalaku di bahunya.

"Dek, udah sampai." Ucapnya membuatku tersadar.

"Eh iya bang." Aku bergegas turun dari motor dan masuk ke dalam rumah. Begitupun dengan dirinya yang mengikuti dari belakang dan meletakkan gitarnya di sofa.

Laki-laki itu memilih merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Aku mencuci mukaku dan membuatkan minuman hangat untuknya.

"Bang, ini diminum dulu."

"Terima kasih."

Aku meninggalkan laki-laki itu dan segera tidur di kamar yang berbeda dengannya. Aku masih tidak mengerti, mengapa bisa kita tidak satu kamar padahal status kita suami istri?

Aku tak benar-benar tidur. Kantuk yang tadinya menyerang mendadak menghilang. Aku mendengar seseorang membuka pintu dan suara motor pun juga terdengar. Aku segera melihat ke luar. Laki-laki itu tidak ada di tempatnya hanya menyisakan gelas kosong yang tadinya berisi wedang jahe dan ponsel yang tergeletak di meja.

"Tumben ia meninggalkan ponselnya." Ucapku.

"Kemana perginya dia? Mengapa malam-malam begini ia masih keluar?"

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benakku. Membuatku makin tidak mengantuk. Aku iseng mulai menyalakan ponsel itu dan aku pun kaget, ia tidak memasang pin untuk ponselnya.

Aku gelagapan dibuatnya, saat ponsel itu terbuka yang pertama ku lihat adalah foto dirinya bersama kekasihnya yang sampai saat ini aku pun tidak tahu masih ada hubungan apa tidak mereka?

"Astaga mengapa aku lupa, bukankah mereka menikah sehari sebelum aku dan dia menikah? Yaa Allah mengapa takdirku sesakit ini?"

Tanganku pun mulai gatal untuk membuka chatroom Satria. Aku tahu ini tidak boleh dilakukan. Aku pun tidak peduli.

Yang pertama ku buka adalah pesan WhatsApp tidak ada chat dari perempuan itu yang ada hanya chat dengan rekan kerjanya. Aku masih ingin tahu, ku cari aplikasi pesan lainnya.

Aku menemukan namanya di chat room lainnya lalu dengan ragu-ragu aku membuka chat tersebut dan membacanya perlahan-lahan.

Aku menemukan namanya di chat room lainnya lalu dengan ragu-ragu aku membuka chat tersebut dan membacanya perlahan-lahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa ini yang namanya kasih asmara belum kelar? Mereka akan mengatasnamakan dengan ikatan kakak adik, berkedok saudara. Meskipun hatiku sakit tapi aku masih ingin melanjutkan membaca chat tersebut.

 Meskipun hatiku sakit tapi aku masih ingin melanjutkan membaca chat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg!!!

Napasku mulai terengah-engah, isak tangis pun tak bisa ditahan lagi. Dalam tangisku aku masih membaca chat tersebut. Dan kalian tahu dia mau menikahiku hanya demi dia karena tidak mau menyakiti hati perempuan itu? Sespesial apa sih wanita itu? Bahkan ia mengataiku bawel dan menyebalkan.

Inilah alasan terkadang mengapa kita tidak perlu tahu isi ponsel suami? Jika kita mengetahuinya maka akan banyak prasangka dan menambah luka serta kepercayaan itu tidak akan ada lagi. Dan aku pun terlanjur mengetahuinya maka resiko sakit hati juga harus ku terima dengan lapang dada. Ku usaplah air mataku lalu ku rebahkan diriku di atas sofa dan berharap semua ini hanya mimpi.

Dari situ aku bisa menyimpulkan tidak ada pernikahan di antara mereka tapi hubungan rahasia mereka jalankan. Hufftt. Mengapa aku yang berusaha untuk mencintaimu, mas? Sedangkan kamu saja enggan untuk menatapku.

"Sekarang kamu dimana dengan siapa dan sedang berbuat apa?"

Bagaimana pun kamu perlakukan aku, aku akan tetap berusaha menerima kamu sebagai imamku, imam dalam hidupku, mas. Dan aku akan tetap memosisikan diriku sebagai istrimu.

#####

TriAngel
A.Vandana
15 Maret 2022












TriAngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang