#4, Jalan ini Rumit

30 6 0
                                    

Cinta tidak pernah tahu kemana hati harus berlabuh. Namun Cinta tahu mana hati yang pantas untuk tempat menetap bukan hanya sekedar singgah.

Begitu pun perjalanan hidup di dunia ini. Kadang tangis menguras air mata, kadang pula tertawa riang penuh kegembiraan. Kadang pun tidak bisa merasakan kesedihan ataupun kebahagiaan. Namun, satu yang pasti selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Melibatkan Allah dalam setiap langkah yang kita pilih.

Duduk melamun dengan secangkir kopi hitam di tepi kolam renang privat di apartemen laki-laki yang masih misterius baginya. Bagaimana ia melanjutkan hidupnya sedangkan saat ia hendak melangkah ke depan ada rintangan besar yang ia hadapi saat ini?

"Eh dicariin ternyata di sini? Jadi ke kampus?"

"Gak mood."

"Hei jangan ngambek dong. Kamu harus tetap kuliah, aku gak mau punya istri yang bodoh nantinya."

"Cukup bang cukup kamu rendahkan aku seperti itu. Sekarang juga aku akan pergi dari sini. Aku minta nomor rekening kamu aku ganti 30 juta yang kemarin. Aku transfer sekarang."

"Gak bisa gitu, kita sudah sepakat ya?"

"Kesepakatan dibatalkan karena Angelia Nabila Desfina akan membayar ganti rugi sebesar 30 juta sekarang." Ucap Angel lantang.

"Lebih baik aku lunasi daripada aku harus menikah sama kamu." Ucapnya lagi. "Ini ID Card saya kalau kamu tidak mau memberikan nomor rekening kamu sekarang."

Angel menyeret kopernya sedangkan Satria terpaku kepada kartu nama. "Angelia N. Desfina CEO Desfina Group." Ucapnya pelan.

Brak....

"Maaf nak maaf." Ujar laki-laki paruh baya yang tak sengaja menabrak Angel saat mau masuk apartemen Satria.

"Tidak apa-apa, Pak. Saya yang minta maaf jalan terburu-buru."

"Kamu siapa kok ada di apartemen anak saya?"

"Hmm..maaf pak saya hanya salah masuk."

"Nabila, please jangan pergi!" Cegah Satria. Angel berusaha melepas tangan Satria yang memegang erat tangannya.

"Lepas, bang. Sakit."

Satria melepas tangannya, "Maaf."

"Ada masalah? Sebaiknya selesaikan di dalam yuk!"

"Iya, pa. Dia calon menantu papa. Tadi ada sedikit miskom dan dia baru datang dari Surabaya jadi ya begitu lah." Ujar Satria membuat Angel memutar matanya jengah. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa laki-laki sepertinya pandai berdrama apalagi di depan ayahnya sendiri.

"Oh... Masyaallah calon menantu papa cantik sekali. Kamu memang hebat memilihnya. Ayo nak masuk dulu!"

Kalau bukan menghargai orang tua, Angel tidak sudi untuk kembali ke tempat Satria.

"Nabila, ini Papa aku."

"Afrizal Saka Wijayanto." Ujar Ayah Satria.

"Namanya seperti tidak asing. Ehmm saya Angelia Desfina, Om."

"Dan kamu pacar anak saya yang kemarin saya lihat waktu video call."

"Ah masa' sih Om lihat saya?"

"Iya om gak mungkin salah meskipun om sudah tua gini tapi penglihatan om masih bagus. Oh ya kamu kuliah atau sudah kerja?"

"Nah, itu dia masalahnya om saya ke sini mau kuliah bukan mau nikah. Eh anak om maksa saya buat nikah sama dia."

"Oalah. Satria kamu gak boleh seperti itu, menikah boleh tapi jangan menghambat orang untuk belajar."

"Iya, Pa. Tadi juga Satria sudah bilang ke dia begitu tapi dia sudah marah-marah tidak jelas."

"Gak hanya itu, Om. Masalahnya lagi saya mau tinggal di kost yang dekat dengan kampus tapi dia menghalangi terus kan gak enak om masa' iya kita tinggal satu atap?"

"Ya kan kalau kamu nikah dengan anak saya tidak masalah tinggal satu atap."

Angel makin terjebak dalam situasi ini. Ingin rasanya ia segera berlari dari hadapan kedua laki-laki yang meresahkannya.

"Begini saja untuk sementara kamu tinggal di sini. Satria Papa ajak pulang ke rumah."

"Gak om itu sangat berlebihan. Om dan Bang Satria tidak usah repot-repot biar Angel berusaha sendiri."

"Susah, Sat. Kamu ajak ke rumah saja. Biar diatasi mama kamu! Papa harus ke kembali ke kantor. Papa tinggal dulu yaa Angel. Kalau ada apa-apa kamu telpon Papa."

"Njih, Pak."

Selepas kepergian Afrizal, Satria tertawa sampai terpingkal-pingkal. Ia menertawakan Angel yang tidak bisa berkutik di depan Papanya.

"Puas Lo puas...." Angel menimpuk Satria dengan majalah yang ada di meja.

"PBL... Puas banget loh...."

"Kalau begini mending balik aja deh ke Surabaya di sini orangnya aneh-aneh." Ucap Angel.

"Ayok aku antar!"

Mata Angel membelalak lebar. "Abang serius?"

Satria mengangguk.

"Ayok bang! Akhirnya aku bebas."

"Tapi bohong. Dah lah kalau mau lihat-lihat kampus, gue antar tapi kalau gak mau, gue berangkat kerja aja. Lama-lama dekat Lo bikin pala gue pening."

"Aku ikut kamu."

"Kampus?" Angel menggeleng. Jujur, Satria suka melihat Angel yang menggemaskan seperti itu tapi ia sangat gengsi jika ia menyukai gadis 17 tahun.

"Ikut Abang ke lokasi kerja."

"Hah? Gak Lo masih bocah Lo belajar aja yang benar. Tapi kalau dilihat-lihat wajah Lo kok gak pantas ya kalau masih 17 tahun tapi...." Satria menjeda ucapannya sambil menerawang wajah imut Angel. "Lo gak pantas 17 tahun tapi kelakuan Lo kayak bocah 17 tahun." Satria memperjelas ucapannya.

Satria kembali melihat kartu nama yang diberikan Angel kepadanya. "Ahh kan bener gue ketipu. Lo sebenarnya siapa sih?"

"Nah kan udah pegang id card aku, kok masih tanya?"

"Tujuan Lo ke sini itu apa?" Satria makin geregetan sama makhluk satu ini yang bernama perempuan.

"Kuliah sih tapi kalau dapat jodoh yaa gak apa-apa sih. Tapi aku harap bukan kamu jodohnya."

"Kalau aku memang jodohnya?"

Deg!!!

Dada Angelia semakin bergemuruh. Satria menatapnya begitu intens hingga membuatnya salah tingkah.

"Ciee salting."

"Oke kembali ke topik, Lo jangan ulur-ulur waktu gue. Gue mau kerja. Dan kalau Lo mau bebas dari gue. Lo harus nurut apa kata gue!" Ujar Satria.

"Ogah, kamu pikir kamu siapa bisa ngatur-ngatur saya?" Angel semakin gondok dengan Satria yang semakin semena-mena terhadapnya.

"Gue gak peduli tapi Lo harus nurut karena ..... " Satria menunjukkan sebuah foto yang ada di galeri ponselnya ke Angel.

"Kalau Lo gak nurut, foto ini gue sebar dan perusahaan Lo akan bangkrut."

"Dasar licik!!!"

######

TriAngel
A.Vandana
2 Maret 2022

Note: Maaf sepertinya di part selanjutnya akan pakai nama Nabila karena otaknya lebih sinkron ke Nabila terus...

TriAngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang