BR - 04

814 69 7
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, pagi yang cerah menyambut keluarga Jung. Anak-anak yang masih tertidur pulas diatas kasurnya masing-masing, begitu pun dengan kedua pasangan yang kini masih tertidur dengan saling memeluk satu sama lain. Memberikan kehangatan dipagi hari, hingga salah satu dari mereka membuka matanya perlahan. Menyesuaikan dengan cahaya dicelah jendela kamar mereka.

Taeyong, lelaki cantik itu menguap pelan. Membenarkan posisinya lalu pandangannya beralih pada sang suami yang masih tertidur nyenyak, bibir yang tebal tertutup rapat, mata yang terpejam erat, hidung mancung, halis tebal, dan rahang yang tegas. Pemandangan yang cukup indah dipagi hari untuk Taeyong.

Bibirnya tertarik menjadi sebuah senyuman manis, mengecup sekilas bibir Jaehyun. Dengan pelan Taeyong menyingkirkan tangan Jaehyun yang melingkar diperutnya. Setelah terlepas, Taeyong memberikan Jaehyun guling sebagai pengganti dirinya. Melihat Jaehyun tidur sangat nyenyak membuat Taeyong terkekeh geli, kini ia berjalan ke arah kamar mandi.

Hanya perlu waktu 20 menit, kini Taeyong keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar. Ia berjalan ke arah lemari, memilih baju yang nyaman untuk dipakai hari ini. Tatapan Taeyong beralih pada Jaehyun yang masih tertidur, namun dengan posisi yang berbeda. Ia memicingkan matanya melihat Jaehyun, kakinya berjalan menghampiri Jaehyun.

Tangan cantiknya itu menjepit kedua pipi Jaehyun hingga bibir tebal itu maju beberapa senti, Taeyong tertawa kecil melihatnya. "Buka matamu Jae, aku tau kau sudah bangun."ucap Taeyong, diakhiri dengan kecupan.

Melihat Jaehyun yang membuka matanya, Taeyong mendudukkan dirinya dipinggiran kasur. Membiarkan Jaehyun yang kini sedang menyembunyikan wajahnya diperutnya. "Bangun Jae, bukankah hari ini kau ada meeting?"tanya Taeyong.

"Hm, tapi aku masih mengantuk."ujar Jaehyun dengan suara serak khas bangun tidur.

"Salahmu yang memberikan jadwal dihari weekend, harusnya nanti saja hari Senin."balas Taeyong.

Jaehyun menatap wajah Taeyong dari bawah, ia mengerutkan keningnya. "Tidak bisa."jawabnya singkat.

"Kenapa? Apa pekerjaan mu banyak?"tanya Taeyong.

Jaehyun menggeleng. "Minggu depan aku ambil cuti seminggu, aku ingin kerja dirumah saja. Ditemani dengan istri dan anak-anak, bagaimana?"tanya Jaehyun.

Taeyong memutar bola matanya malas. "Aku menolak pun tidak ada artinya bagimu, lagian kan yang punya perusahaan itu kau Hyunie. Jadi, itu hakmu."ucap Taeyong.

Jaehyun menghela nafasnya pelan, bibirnya menyeringai kecil kala melihat Taeyong yang masih menggunakan bathrobe. "Sayang."panggil Jaehyun.

"Hm?"

"Aku ingin susu."

Taeyong mengernyitkan dahinya. "Tidak biasanya kau ingin susu dipagi hari, sebentar akan aku buat-"

"No, bukan susu itu."potong Jaehyun cepat.

"Then?"

"Milikmu."

Taeyong sontak memukul pelan Jaehyun, matanya menatap tajam Jaehyun. Ini sudah pagi, namun ucapan suaminya itu sudah mengawur kemana-mana. "Tidak, tidak ada. Pergilah mandi, kau harus buru-buru."suruh Taeyong, ia bangkit dari duduknya untuk pergi. Namun ia kalah cepat, Jaehyun menariknya hingga kini Taeyong berada dibawah Jaehyun.

"AKH Jae!"

Taeyong mendesis tajam, menatap Jaehyun yang kini tersenyum-senyum sendiri dengan tatapan yang menatap dadanya. Pandangan Jaehyun beralih pada bathrobe Taeyong yang terbuka bagian atas, menampilkan puting yang mencuat itu. Bibirnya tersenyum, Taeyong yang melihatnya jengah. Jika sudah seperti ini tidak ada harapan untuk ia menolak.

BAD ROMANCEWhere stories live. Discover now