BR - 06

735 62 4
                                    

"Kau tidak apa?"tanya Jaehyun, ia berjongkok dihadapan Taeyong yang sedang duduk disofanya itu. Kedua tangannya menggenggam tangan istrinya itu, berbeda dengan Rose yang duduk disofa singel.

Memutar bola matanya malas melihat keromantisan dihadapannya itu, ia juga ingin tau. Hanya saja, untuk sekarang belum benar-benar menemukan yang pas dihatinya.

"Aku tidak apa, yang seharusnya kau tanya itu kakakmu Jae."ucap Taeyong.

Jaehyun menoleh ke samping, dimana kembarannya itu mendelik sinis padanya. "Kau tidak apa, Rose?"tanya Jaehyun.

"Tidak."jawab Rose singkat.

Jaehyun mengangguk, ia duduk disamping Taeyong. Menghempaskan tubuhnya ke belakang, sedangkan tangan kirinya mengelus punggung Taeyong.

"Kenapa kau tidak langsung pulang ke rumah?"tanya Jaehyun, tatapannya beralih pada Rose yang sedang memainkan ponselnya.

"Kau tidak suka jika kakakmu kesini?"tanya balik Rose.

"Sensi sekali kau, aku kan hanya bertanya."ujar Jaehyun.

"Huh, aku sedang sedih Jae."lirih Rose, bahkan kini duduknya sudah merosot kebawah. Jaehyun yang melihat kelakuan kembarannya itu menggeleng.

"Sedih kenapa?"tanya Jaehyun, ia menoleh ke samping kala melihat Taeyong yang membuka makan siangnya. Menyodorkan satu sendok pada mulutnya itu yang langsung diterima olehnya.

"Tidak, lupakan saja."jawab Rose.

"Makanlah Noona, aku membawa porsi lebih."suruh Taeyong, menyodorkan satu mangkuk makan siang pada kakak iparnya itu.

"Ah kau tau saja jika aku lapar, terimakasih Taeyong."ucap Rose, yang langsung melahap makanannya itu.

"Uwmm, ewnak."ujar Rose, Taeyong yang melihatnya tertawa kecil.

"Telanlah dulu, baru berbicara."ujar Jaehyun, ia menyodorkan satu gelas botol air pada Rose. Jaga-jaga takut Rose tersedak.

"Enak sekali masakanmu, sepertinya aku harus sering-sering ke rumahmu. Sekalian bertemu dengan Bomie, ah aku jadi merindukan."ucap Rose terkekeh geli.

"Kau tidak merindukan anakku yang lainnya?"tanya Jaehyun.

"Tentu saja! Mereka itu sudah ku anggap anakku juga, hanya saja aku lebih merindukan Beomgyu."jawabnya terkekeh.

"Memang, anakku yang satu itu memang menggemaskan."ujar Jaehyun, yang diangguki oleh Rose.

Sedangkan Taeyong, ia hanya menjadi pendengar setia antara kakak dan adik itu. "Jae, kau sudah melakukan meeting?"tanya Taeyong, tangannya terulur untuk membersihkan kotoran disekitar bibir Jaehyun.

"Sudah, kenapa memangnya?"tanya Jaehyun.

"Tidak, aku hanya bertanya."jawab Taeyong.

Jaehyun menganggukkan kepalanya. "Sudah sayang, aku kenyang."ucap Jaehyun, ia menolak suapan yang akan Taeyong berikan.

"Minum air yang banyak."ucap Taeyong, kini ia menghabiskan sisa makanan Jaehyun itu.

"Ah iya Rose, bagaimana hubunganmu dengan Chanyeol hyung?"tanya Jaehyun.

"Tidak ada, keputusan kami sudah bulat untuk mengakhirinya. Lagi pula, ia dan calon tunangannya akan menikah dalam waktu dua bulan lagi."jawab Rose.

Park Chanyeol, mantan kekasih dari kakaknya itu dijodohkan oleh orangtuanya dengan alasan bisnis. Awalnya Rose begitu terkejut mendengar kabar yang dibawakan oleh Chanyeol, namun mau bagaimana lagi? Toh, lagi pula Rose percaya dengan perempuan yang akan dijodohkan dengan Chanyeol.

BAD ROMANCEWhere stories live. Discover now