BR - 08

669 50 0
                                    

Taeyong membuka matanya perlahan ketika cahaya matahari menembus ke kamarnya, mata cantik itu perlahan terbuka dengan sempurna. Terdiam beberapa menit sebelum pandangannya beralih ke samping, dimana Jaehyun yang masih setia menutup matanya itu. Hidung mancung, rahang tegas, dan bibir yang kissable itu membuat Taeyong tersenyum geli.

Ia jadi teringat kejadian dulu, dimana kejadian malam panas mereka untuk pertama kalinya. 

Flashback on

"Taeyong."

"Apa?!"sahut Taeyong ketus.

Keduanya kini sedang berada dikamar, orang tua Jaehyun mendadak datang ke rumah. Padahal jam masih menunjukkan pukul pagi, itu sangat gila! Dan yang paling parah adalah, kedua orang tua Jaehyun mengetahui jika selama ini mereka berpisah ranjang. Hal itu membuat orang tua Jaehyun melaporkan pada orang tua Taeyong.

Ya, dan siangnya kedua orang tua mereka kini menatap mereka intens. Meminta penjelasan secara rinci, pantas saja jika mereka meminta cucu jawabannya pasti akan nanti nanti.

Setelahnya, ibu Taeyong dan Jaehyun langsung memindahkan barang keduanya ke kamar utama. Menyuruh mereka untuk tidur bersama mulai saat itu.

"Kau dengar perkataan mommy tadi?"tanya Jaehyun, ia berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan bokongnya disana. Matanya tak lepas menatap Taeyong yang masih senantiasa mondar mandi didepan pintu.

"Aku masih muda bodoh, tentu saja aku ingat."jawab Taeyong, menatap sebal wajah suaminya itu.

Tampan tampan sangat menyebalkan, untung kau suamiku Jung. -Taeyong.

Jaehyun menyeringai kecil, ia berdehem sebentar sebelum--

"Mau mencobanya?"

Langkah Taeyong terhenti, ia menoleh ke Jaehyun. Mengerutkan keningnya tanda tak mengerti atas ucapan suaminya itu. "Mencoba apa?"

"Membuat anak bersamaku, kita wujudkan impian mereka. Bagaimana?"

Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali, kemudian menatap Jaehyun tajam. Hei, tubuhnya itu akan ia berikan pada suaminya, ya meski pun Jaehyun adalah suaminya tapikan-- ia itu membenci Jaehyun. Musuh bebuyutannya itu.

"Dalam mimpi mu."ketus Taeyong, ia berjalan ke arah kasur dan merebahkan tubuhnya. Membelakangi Jaehyun yang senantiasa duduk disofa.

Jaehyun tersenyum geli, ia berdiri dari duduknya itu dan menghampiri Taeyong. Merebahkan tubuhnya disamping sang istri, tangannya terulur untuk memeluk Taeyong dari belakang.

"Taeyong, aku mau."bisik Jaehyun.

Tubuh Taeyong menegang, tangannya mengelus pelan punggung tangan Jaehyun yang berada diperutnya itu. "J-jae, jangan seperti ini. Kau membuatku takut."lirih Taeyong.

Jaehyun mengerutkan keningnya, ia membalikkan tubuh Taeyong sehingga keduanya saling berhadapan. "Kau takut padaku, eh?"tanya Jaehyun.

Taeyong yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya sebal. Bagaimana tidak takut jika Jaehyun berbicara seperti itu?! Itu sungguh menyeramkan. Namun beda lain di Jaehyun, ia menahan gemas melihat ekspresi Taeyong saat ini.

"Kau tidak mau mengabulkan permintaan mommy dan Daddy?"tanya Jaehyun.

Taeyong menggeleng keras. "Aku mau, tapi aku takut sakit."

"Sakit apa?"tanya Jaehyun.

"I-itu isshhh."

Jaehyun tertawa hingga menampilkan lubang cacat dikedua pipinya itu. "Tidak perlu takut, aku akan melakukannya dengan pelan sayang."

BAD ROMANCEWhere stories live. Discover now