Mansion yang besar terdapat 4 lantai yang dipadu dengan warna putih mengkilap itu kini tengah diisi oleh keluarga besar dari keluarga Jung, Seo, dan Nakamoto. Mereka kini telah berkumpul ditaman belakang, dimana taman belakang itu tengah disulap menjadi suasana yang indah.
Masih ingat kan jika malam ini Taeyong mengadakan party atas kemenangannya dari balapan tadi siang? Dan tentunya ia tidak lupa untuk mengajak kedua temannya itu untuk ikut merayakan kemenangannya. Para sang istri kini sedang sibuk membakar daging dan sejenisnya yang telah disediakan, sedangkan para suami kini telah sibuk mengobrol. Tentu saja masalah bisnis, apalagi? Mengobrol tentang uke atau wanita lain? Oh tentu tidak dan tidak akan pernah terjadi.
Mereka sudah mempunyai keluarga bahagia, jika sudah mempunyai kenapa harus mencari suasana yang beda lagi? Hanya orang gila yang melakukan seperti itu, tidak tau arti bersyukur yang telah Tuhan takdirkan. Jika masih ada yang melakukannya, semoga saja orang itu segera mendapatkan karmanya sendiri.
"Tae, apakah kau pekan akhir akan datang ke acara reuni universitas angkatan 08?"tanya Ten, sang istri dari Seo Johnny.
Taeyong mengernyitkan dahinya, ia menoleh ke samping dimana Ten yang sedang memberikan bumbu pada daging.
"Reuni? Aku tidak tau jika universitas angkatan 08 akan melakukan reuni, kau tau darimana?"tanya Taeyong, ia kembali mengipasi daging dihadapannya yang belum matang.
Ten memutar bola matanya malas. "Makannya buka grup bodoh, kau terlalu sibuk dengan kegiatan mu itu."ujar Ten.
"Kegiatan apa? Aku tidak mempunyai kegiatan apapun, ah ada-- melayani anak-anakku dan suamiku tentunya."balas Taeyong, ia terkekeh kecil mendengar ucapan sendiri.
"Ya, kau terlalu sibuk melayani si Jung kelebihan hormon itu."cibir Ten.
"Yak! Suami ku itu!"teriak Taeyong, membuat para anak-anaknya yang sedang mengumpul dan para suami yang mengobrol pun menoleh ke arahnya.
"Yang bilang suami mu itu suami orang lain siapa bodoh?!"pekik Ten.
Taeyong menyengir. "Hum, tidak ada." Taeyong menggelengkan kepalanya ribut, ditemani dengan senyuman manisnya itu.
"Aishhh, sepertinya aku harus perbanyak sabar lagi."gumam Ten.
"Winnie! Jangan dimakan terus, pantas saja setiap aku menambahkannya selalu berkurang."tegur Ten pada lelaki manis yang memiliki nama Winwin, istri dari Na Yuta itu.
Winwin yang ditegur seperti itu pun mengerucutkan bibirnya sebal. "Tennie lama, Winnie lapar jadinya memakan yang sudah ada saja hehe."cengirnya.
Ten berteriak didalam hati, ia harus ekstra lebih sabar menghadapi kedua temannya yang menyebalkan namun imut itu. Memang, diantara mereka bertiga hanya Ten yang terlihat galak namun aslinya penyayang. Jangan lupakan juga, ia sedikit binal. Stttt!
Biarkan ketiga uke itu melanjutkan kegiatannya kembali, sekarang mari kita lihat kelakuan anak dari si Jung ini yang sedang bucin pada pacarnya masing-masing. Mark yang sedang bermain gitar dan menyanyikan sebuah lagu Stuck In Moment dengan pandangan yang menatap lurus ke Haechan, sesekali ia tersenyum manis pada kekasih gembulnya itu. Jeno yang sedang manja pada Jaemin, bahkan kini dirinya sedang menidurkan kepalanya diatas paha Jaemin. Dan Sungchan yang sedang bercerita random pada anak bungsu Nakamoto itu. Beomgyu? Ia sedang bermain dengan Renjun, karna kekasih mereka tidak bisa ikut acara ini jadinya mereka bermain berdua.
"Sudah Mark, tidak usah menatapku seperti itu bisa tidak?" Haechan sungguh jengah ditatap seperti itu oleh Mark, bukan masalah risih. Tapi sedari tadi dia menahan senyumnya kala melihat perlakuan Mark seperti itu.
YOU ARE READING
BAD ROMANCE
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [BAD] [MPREG] "Haishh, lama-lama aku bisa gila karna mengurus keempat kurcaci itu." -Jung Taeyong. "Sayang, anak ku bukan kurcaci." -Jung Jaehyun. - "Yak Jung Jeno! Bisa kah kau tidak mengganggu adikmu itu?!" -Mark Jung. "Ti...