crown

189 25 9
                                    

saat menginjakan kakinya untuk keluar istana, air matanya pun tumpah tak terbendung. dengan tertatih, Sohyun terus melangkahkan kakinya untuk berjalan menjauh dari istana ini.

pikirannya terus kalut tentang bagaimana jika Taehyung kalah, bagaimana jika Taehyung semakin membencinya.

semakin besar cinta Sohyun terhadap Taehyung, semakin besar juga rasa benci terhadap lelaki yang ia cintai.

''Sohyun.'' teriak Irene dari lantai atas yang berada tepat di balkon kamarnya.

''Sohyun naiklah.'' teriaknya lagi.

telinganya pun seakan tak mendengar apapun, pahadal keributan masih terjadi dan di tambah suara Irene yang terus menerus memanggil namanya.

pandangan Sohyun kosong, hanya langkah kaki yang terus membawanya entah kemana tanpa otak yang mengontrol.

''akh.'' rintih Sohyun saat merasakan perutnya yang sangat keram.

berkat kejadian itu lah yang menyadarkan Sohyun. pandangannya pun bertemu dengan Irene yang entah datang dari mana, berada di hadapannya.

''aku mengkhawatirkan mu.'' Irene langsung memeluk Sohyun.

keadaan mereka memang terlihat menyedihkan, tapi tidak separah Sohyun yang berlinang air mata dan bercak darah yang ada di beberapa sisi baju yang ia kenakan.

''unnie.'' lirih Sohyun membalas pelukan Irene.

''apa kau terluka?.'' tanya Irene.

Sohyun menggeleng.

''syukurlah kalau begitu, sekarang kita harus bersembunyi.'' 

kini Sohyun mengangguk, menegakan tubuh mereka dan berlari ketempat yang menurutnya paling aman.

eunwolgak tempat teraman saat ini.



***

jika waktu dapat di putar atau di berhentikan, Sohyun ingin kembali dimana Taehyung begitu mencintainya. bukan sesal, hanya saja waktu yang berjalan terus membuat dirinya dan Taehyung merenggang. Sohyun ingin lebih mengutarakan perasaannya yang terpendam dari dulu. dimana perasaan yang akan membalas cinta diam diam di antara mereka.

sebuah jembatan penghubung antara istana dan eunwolgak, menjadi satu satunya bukti bahwa Sohyun juga mencintai Taehyung sedari dulu.

Sohyun sangat ingat saat dirinya sedang belajar di tengah taman, dan Taehyung secara diam diam memeperhatikannya. atau bagaimana semangatnya Taehyung yang menyiapkan sarapan dan bekal hanya untuk dirinya seorang. 

semua yang dilakukan Taehyung, Sohyun selalu tau. namun ada kalanya diam dan menjauh menjadi pilihan yang terbaik saat ini.

krek.

pintu terbuka, memperlihatkan eungolwak yang gelap tanpa cahaya satu pun. hanya ada cahaya bulan yang memasuki ruangan lewat celah celah jendela yang terbuka.

karna mereka tidak pernah kesini sebelumnya, Irene dan Sohyun berusaha untuk mencari saklar lampu yang akan menerangi ruangan yang gelap ini.

Saat lampu menerangi sekitar eungolwak, Sohyun maupun Irene terpaku melihat sosok Dayang Choi yang terduduk di bangku utama rumah ini, raut wajahnya seperti menunggu kehadiran mereka.

''bagaimana kau bisa bebas?.'' tanya Irene.

''simpel, cukup membunuh Raja, aku bebas.'' Dayang Choi tersenyum sangat menakutkan.

''tidak mungkin, Raja masih hidup.'' Sangkal Sohyun.

''kau yang akan mati.'' Lanjutnya.

Dayang Choi bangun dari posisinya, berjalan pelan kearah Sohyun dan Irene. Membuat keduanya terus mundur untuk menjauh.

Castle Kim  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang