Bag 16 (Seokjin&Mina&Sana)

178 25 7
                                    

sudah seminggu ini  Sana tidur bersama Seokjin. awalnya mereka sangat risih antara satu sama lain, namun seiringnya waktu kebiasaan baru pun dimulai. dari hal kecil maupun ke hal yang besar. 

''Sana, bisa ambilkan aku handuk.'' ujar Seokjin dibalik pintu kamar mandi.

''ya Pangeran.'' Sana beranjak untuk mengambilkan handuk untuk Seokjin.

langkahnya terhenti saat melihat Mina masuk dengan membawa handuk ditangannya.

''wajar kalau kau tidak tau kebiasaan Pangeran, karna dari dulu aku sendiri yang menyiapkannya.'' Mina mendekat kearah Sana.

''Pangeran Seokjin, selalu mengganti handuknya setiap ia pakai.'' jelas Mina memberikan handuk yang ia bawa ke Sana.

''Putri.'' lirih Sana.

''aku hanya memastikan Pangeran tidak kesulitan, dan untuk selanjutnya itu adalah tugasmu, Sana.'' 

tanpa senyum, Mina kembali keluar dari kamarnya. membuat hati Sana semakin tidak nyaman dan terbebani.

''Sana.'' ucap Seokjin mengarahkan tangannya keluar pintu, untuk menerima handuknya.

.

.

.

''sepertinya tadi aku mendengar suara Mina.'' ucap Seokjin keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju yang sudah rapih.

''tadi Putri datang kesini untuk memberikan anda handuk, Pangeran.'' 

''ah, setidaknya dia harus menunggu sampai aku mengenakan dasi.'' keluh Seokjin hingga Sana bisa mendengarnya.

''mau aku bantu Pangeran.'' tawar Sana.

''apa kau bisa memakaikan dasi, Sana?.'' tanya Seokjin tak percaya.

''ya Pangeran, aku biasa membantu Pangeran Yugyeom memakaikan dasi jika ia akan ke kantor.'' jelas Sana.

Seokjin mecondongkan badanya ke Sana, membuat kesetaraan diantara mereka. Sana terkejut hingga pipinya semerah tomat.

''cepat pakaikan.'' ujar Seokjin yang tidak berhenti menatap Sana.

Sana mengangguk pelan, dan mulai memakaikan dasi pada kemeja yang di kenakan Seokjin.

''apa kau sedekat itu dengan Pangeran Yugyeom.'' tanya Seokjin 

''hhmm, Pangeran Yugyeom sangat ramah.'' jelas Sana yang puas melihat dasi buatannya sudah terpampang rapih.

Seokjin berdiri tegap saat Sana sudah memakaikannya dengan benar.

''trimakasih Sana.'' ucap Seokjin tersenyum membelai rambut Sana.

Sana hanya tersenyum malu, mendapatkan perlakuan manis dari Seokjin.

Seokjin pun pergi dengan membawa tas kerjanya. saat pintu kamarnya tertutup sana berlari kecil kearah balkon.

pemandangannya tertuju pada seokjin yang hendak menaiki mobilnya. tak henti hentinya Sana mengulas senyum hingga mobil yang membawa Seokjin keluar dari istana.

 tak henti hentinya Sana mengulas senyum hingga mobil yang membawa Seokjin keluar dari istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Castle Kim  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang