Bag 13

208 31 14
                                    

Somi duduk manis didalam mobil Taehyung, sambil menggenggam erat bekal makan yang ia akan bawa. karna senang, Somi bersenandung sambil menunggu Taehyung yang belum juga keluar.

''udah siap?.'' tanya Somi saat Taehyung memasuki mobilnya.

''hhmmm.'' 

Taehyung melirik rantang yang di pegang Somi.

''ngapain sih bawa bekel, kaya gw gx mampu makan diluar aja.'' keluh Taehyung.

''aku gx pernah bilang kalau kamu gx mampu ngajak aku makan diluar, tapi mulai hari ini dan detik ini, kamu gx boleh makan di luar.'' 

''makanan diluar itu belum tentu steril, jadi aku akan memasak khusus buat kamu.'' oceh Somi lalu tersenyum menatap Taehyung.

apakah mereka berdua kembar - Taehyung

''bagaimana kalau kita ke lotte word, aku sudah lama tidak menemui oppaku.'' saran Somi.

''oppa?.''

''ya, oppa. aku memiliki satu orang oppa yang sangat tampan. ketampanannya tiada duanya.'' puji Somi sambil membayangkan wajah oppanya itu.

''ehem.'' Taehyung pura pura berdehem, supaya Somi menyadari adanya lelaki tampan di sampingnya.

Somi melirik sekilas Taehyung, lalu mengalihkan pandangannya kedepan.

''berhubung kau adalah calon suamiku, aku akan menganggapmu pria paling tampan ketiga.'' 

''ketiga.'' Taehyung merasa tertohok atas pernyataan Somi. mana mungkin seorang Kim Taehyung yang tampannya mendunia ini bisa menjadi orang ketiga tertampan dikehidupan Somi.

''kau tidak boleh mengeluh Kim Taehyung. dalam kehidupanku kau urutan nomor tiga.''

''yang pertama ada oppaku yang sangat tampan, yang kedua ada ayahku yang juga tampan. ketiga ada kau calon suamiku yang paling tampan dan terakhir calon anak kita yang juga tampan.'' jelas Somi membayangkan masa depannya yang indah dan cerah.

''kau terlalu berhalusinasi.'' 

Taehyung menyalakan mobilnya dan pergi ketempat perminrtaan Somi, lotte word.



***

Hanbin dengan masker dan topi yang tertutup, dan Rose dengan syal yang menutupi kepalanya dan setengah wajahnya harus tergesa gesa berjalan melewati lorong rumah sakit untuk sampai ke ruangan dokter im.

sesampainya di depan ruangan, Rose menghentikan langkahnya. 

''ada apa Rose?.'' tanya Hanbin yang juga ikut terhenti.

''aku takut Hanbin.'' 

''kamu tenang ya, ada aku yang akan di dekatmu.'' ujar Hanbin menguatkan Rose.

''silakan masuk tuan kim.'' sapa dokter im.

''sebelum itu kita harus melihat dulu perkembangan janinya, baru bisa melakukan operasi.'' ujar dokter im sambil menunjukan ranjang periksa beserta alat alat yang ada di sebelahnya.

Rose mengikuti intruksi dokter im, dirinya naik dan merebahkan tubunya di ranjang periksa.

dokter im mengangkat baju rose hingga memperlihatkan perut Rose yang sedikit membulat. diolesi gel dan menaruh alat doppler diatas perut Rose.

''ini denyut jantung janinnya.'' dokter im menunjukan gumpalang hitam yang bergerak pada monitor.

Rose yang merasakan dan mendengar denyut jantung anaknya semakin terenyuh, sepertinya akan sulit bagi Rose untuk melepasnya.

Castle Kim  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang