fragment 1.5 : the agreement

12 7 3
                                    

    Aku mendengus pelan . Aku mengambil buku dan pulpen lalu menuliskan sesuatu di sana .
 

  "Sesuai kesepakatan , transfer tarif mengobrol nya di rekening ku ," kataku menyodorkan kertas bertuliskan nomor rekening pada Ethan . Tanpa berkata-kata lagi , aku berlalu dari hadapan keduanya

    Ya ampun , mereka pikir aku wanita tunasusila yang seenaknya saja bisa dimintai untuk membuat , mengandung , dan melahirkan seorang bayi ? Aku menggerutu dalam hati sambil mengayunkan langkahku menuju ke lift .

    Aku memang menggeluti dunia kencan . Sebenarnya itu tidak terlalu buruk karena aku diam diam menjaga diriku . Aku hanya kencan , kencan dalam artian denotatif : bertemu , mengobrol , makan , pelukan , dan ciuman . Hanya begitu saja siklus nya .

    Baiklah , mungkin itu terdengar sedikit nakal . Tapi sungguh , aku tidak melakukan hal nista itu . Namun aku tidak akan mengabaikan fakta bahwa aku bukanlah gadis suci.  Bukan sama sekali . Ada satu kejadian di masa lalu yang membuat harga diriku jatuh , hatiku sakit tiap mengingat pemuda brengsek bernama damar Winata .

    Aku mematung dengan pikiran kacau . Aku masih menunggu lift . Namun dari kejauhan , terlihat sosok Ethan yang memanggil namaku sembari mempercepat langkahnya . Aku menyeringai .

    Hei man , aku tidak semudah itu ! Aku tersenyum licik seraya melambaikan tanganku , sebelum memasuki lift .

  "HEII !!" Ethan menjerit kesal .

    Aku berani bertaruh bahwa pria itu tengah menyusuri tangga demi menyusul ku . Dan satu lagi ! Aku yakin jika ia tidak akan tiba di lantai bawah mendahului ku . Ayolah , lihat saja wajah tampannya yang terlihat manja itu . Aku yakin dia bukan tipikal pria atletis yang mampu berlari secepat kilat menuruni tangga .

    Pintu lift terbuka . Seperti dugaan ku , pria itu tidak akan mungkin sanggup menandingi kecepatan lift . Memangnya dia dewa ? Aku melangkah keluar dengan hati yang masih cukup dongkol . Baru saja akan meninggalkan gedung itu , tiba tiba seseorang menarikku dan memaksaku masuk ke dalam lift . Dia adalah Ethan .

  "Heh !! Apa-apaan ?" Makiku jengkel .

    Pria itu tidak peduli , ia menarikku masuk kedalam lift , kemudian menutup pintu .

  "Kau berubah pikiran ?" Selidikkh setengah mengejek .

    Ia diam saja dengan nafasnya yang terengah-engah.

  "Jadi kita akan menikah , kan ? Godaku sambil mencolek-colek tanganya .

  "Kau gila." Dengusan sinis terdengar darinya

  "Kurasa kau yang lebih gila di sini , dulu kau bilang , jangan mengganggu karena kau sudah punya pasangan . Wohoho.... Lalu apa yang terjadi sekarang ?

  "Kau menyindir ku ?"

  "Aku berbicara fakta."

  "Terserah . Kalau bukan karena terpaksa , aku tidak ingin berurusan dengan gadis tidak menarik seperti mu"

    Mataku membulat . Licin sekali mulut pria ini sampai berani mengatakanku tidak menarik . Bukanya terlalu percaya diri , tapi faktanya aku memang sangat cantik ! Kurasa mata pria di sampingku ini perlu di oprasi agar bisa melihat kecantikanku .

  "Kau yakin aku tidak menarik ?" Ucapku nekat merangsek hingga membuatnya tersudut di pojok lift . Perlahan aku mendekati wajahnya yang mulai terlihat masam .

  "Jangan menggodaku !"

  "Kalau aku tidak menarik , seharusnya kau tidak perlu merasa tergoda bukan ?" Tukasku tersenyum menggoda dengan jari yang nyaris menyentuh bibirnya .

  Brakkk !!
 
  "Awwww!"
 
    Aku memekik sembari memegangi kepalaku yang terbentur cukup keras akibat dorongan Ethan . Pandanganku terasa berat dan berkunang-kunang . Aku menunduk dan mematung beberapa saat untuk menstabilkan tubuh . Aku sadar jika pria ini ternyata benar benar menyebalkan . Namun perlakuannya padaku tadi benar benar diluar dugaan .

    Ethan yang tadinya kesal menjadi terbalik khawatir saat melihat kondisiku

  "Maaf , aku tidak bermaksud....."

  "Lima ratus ribu won untuk biaya pengobatan," selaku cepat

  "Dasar gadis materialistis," dengus Ethan pelan

  "Memang itu pekerjaan ku . Berhati-hatilah," sahutku mengingatkanya .


*********

viewpointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang