Aku tidak percaya kalau aku telah melakukan hal yang aku takutkan bersama pria menyebalkan itu. terus terang obat ini sangat membantu. mungkin aku akan menangis tanpa benda itu. kali ini aku harus berterima kasih banyak kepada orang yang telah menemukan formula
kimianya.Ini hari ketiga. Ethan, ah, aku lebih suka memanggilnya Ethan. entahlah aku punya kebiasaan memanggil orang dengan nama tengah saja. oke, abaikan. Aku hanya ingin mengatakan kalau Ethan meninggalkanku hari ini. tidak masalah karena aku pun harus pulang ke rumah. aku tidak tega meninggalkan adikku lebih lama lagi.
"Aku pulang." Salamku agak lesu.
"Oleh-oleh untukku mana ?" Todong angel tidak tau malu.
"Aku tidak sempat beli."
Angel mengerucutkan bibirnya dengan wajah kecewa."Sebagai gantinya, kita makan di cafe sebelum kau berangkat ke jepang. Bagaimana ?" Tawarku cepat sembari menyelonjorkan kaki.
"Kakak punya uang ?" Selidik angel dengan alis bertaut.
Aku mengangguk. "Orang-orang Spanyol itu sangat baik. Mereka membetiku bayaran lebih."Pemuda itu mengangguk-angguk.
"Ohh iya, bagaimana persiapanmu ke Jepang ?" Aku mengalihkan topik.
"Kemarin para awardees berkumpul untuk pembekalan. Founder East Star Foundation sendiri yang memberi sambutan. Aku pikir dia itu sudah tua, ternyata masih sangat muda dan cantik. Namanya Cindy chwa."Seketika aku terpaku.
Astaga! Aku pikir wanita itu hanya tim penyeleksi biasa. pantas saja ia begitu percaya diri membicarakan beasiswa. ia juga terlihat punya kuasa saat mengatakan akan menghapus nama angel dari daftar penerima. beasiswa.
Angel melanjutkan. "Aku juga baru tau. Ternyata CEO East Star Group itu masih muda dan Tampan. Dia juga salah satu dari founder."
"Pasti banyak calon mahasiswa yang jatuh cinta padanya." Ucapku berbasa-basi.
"Ummmm... Sebenarnya dia tidak datang. Tapi fotonya ditampilkan saat ada penjelasan singkat tentang East Star Foundation. Kelihatannya dia masih single. Kalau tidak salah, namanya Ethan yudhatama. Aku....."
"HAH?!" Aku tenganga.
Angel mengernyitkan dahi. "Kakak kenapa ?"
Buru buru aku menggeleng.
"Aku lelah," ucapku meninggalkannya.Aku masuk ke kamar dan menghempaskan diri ke kasurku. cerita sore ini benar-benar di luar pikiranku. sungguh! Aku pikir Cindy dan Ethan hanya panitia biasa yang ikut menyeleksi. tidak kusangka jika mereka justru menjadi founder dari CEO Aku tidak tahu kalau keluarga cindy dan Ethan itu kaya tapi aku tidak menyangka mereka sekaya itu sampai bisa memberi beasiswa.
Ah, pantas saja mereka bisa mengaburkan uang dengan begitu mudahnya. kupikir orang sekaya itu hanya ada dalam cerita romance tentang seorang miliarder.
Aku salah, salah besar.
**********
"Jika ada selembar kertas, maka kau lah penanya.
Jika ada sekumpulan debu, maka kau lah sapuku.
Jika ada malam yang begitu terang, maka kau lah yang menjadi bintang"
{Ukiran tinta •fachann_•}
KAMU SEDANG MEMBACA
viewpoint
Novela Juvenil[KARANGAN SENDIRI !] [ORIGINAL!] Jika aku analogikan , ia seperti grand piano, hitam dan putih dalam satu tempat, aku terjebak di ambivalensi dan keindahannya memukauku. Tapi di sisi lain ia dingin, rumit, dan sulit kupahami dengan segala kebenciann...