Manusia adalah makhluk visual. Ketika seseorang bertemu dengan orang lain hal pertama yang mereka perhatikan ialah parasnya, apabila orang itu memiliki sosok yang rupawan tentunya mereka akan menyukai dan meninggalkan ketertarikan terhadapnya.
Terlahir berparas cantik dengan penampilan menarik ditambah kepribadian yang hangat, pastinya Ningning terkadang mendapat beberapa perhatian dari pemuda dan sebagian menaruh minat padanya.
Dia tidak kaget lagi seandainya ada orang yang memandangnya, atau mengungkapkan perasaannya dia sama sekali tak terganggu dan terbiasa dengan hal itu.
Namun belakangan ini dia merasakan ada orang yang begitu memperhatikannya, misalnya ini tatapan biasa dan kagum ia mungkin tidak akan memikirkannya tetapi tatapan yang dia rasakan terasa panas dan agak menggangu, ada perasaan bahwa dia sedang diawasi. Buruknya lagi sesaat dia mencari siapa sosok yang memandangnya sosok itu menghilang seolah itu bukan kenyataan.
“Gue merasa akhir-akhir ini ada yang diam-diam liatin gue,” ucapnya seraya merenung.
Juhyeon yang masih berkaca berkata.
“Liatin kayak gimana?”
“Kek kayak diperhatikan gitu apa yang gue buat, semacam diawasin.”
Liz yang selesai makan menimpalinya.
“Kalau ada yang diam-diam liatin lu berarti dia suka lu.”
Ningning kurang puas dengan jawaban temannya.
“Liz liatin bukan berarti dia suka.”
“Terus kenapa dia liatin lu kalau dia gak suka lu? Apa dia iseng?”
Ningning kehilangan kata-kata dan tidak menanggapi.
“Ningning bener liatin belum tentu suka, misalnya dia suka Ningning gak mungkin teman kita masih jomblo sampai sekarang.”
Liz merenung mencoba memahami ucapan temannya, sedangkan Ningning mendengus kesal.
“Apa ini penting buat lu sekarang?” tanyanya bosan.
Juhyeon tersenyum main-main.
“Gak juga, tapi apa lu tau siapa yang diam-diam perhatikan lu?”
Ningning menggeleng.
“Kalau gue tau, gue gak perlu bilang ke kalian.”
“Kalau lu bilang gini apa karena lu merasa risih?” tanya Liz mendapat anggukan setuju dari Ningning.
“Jadi kapan dan dimana lu ngerasa ada yang diam-diam perhatikan lu?”
Ningning berpikir seraya menjawab.
“Beberapa waktu ini di sekolah.”
“Berarti pelakunya sudah jelas siswa sekolah disini,” balas Juhyeon.
Seketika Liz menanggapinya.
“Lu sebut pelaku apa itu tindakan kejahatan?”
Dengan serius dan jujur Juhyeon menjelaskan.
“Ya, terkadang saat ada orang yang liatin lu diam-diam dan berulang kali jelas perbuatannya belum tentu baik. Bisa saja dia punya niat buruk misalnya dia itu orang cabul atau penguntit.”
Mendengarkan penjelasan sahabatnya Ningning langsung bergidik ngeri dan merasa jijik, membayangkan jika orang itu adalah orang yang cabul.
“Tapi apa lu yakin pelakunya siswa di sekolah?”
“Apa lu punya pendapat lain?”
Ningning ikut penasaran dan menunggu jawaban Liz yang jelas-jelas membuat dia tersedak ketika dia minum air dan Juhyeon tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
polaroid love 📷
FanficDemi menghentikan pengejaran mantan pacarnya yang terus-terusan Ningning mengatakan menyukai Jay, cowok yang sejujurnya tidak disukainya. Jay cowok famous di sekolahnya selalu dikelilingi oleh gadis-gadis dan seringkali mendapatkan pengakuan cinta...