Ditengah jalan yang panjang dengan banyaknya suara kendaraan yang timbul, keadaannya sangat kontras dengan dua insan yang menaiki motor tanpa kata-kata.
Jay terdiam lantaran memfokuskan dirinya pada kendaraan yang di bawanya, sementara sang gadis walaupun diam tetapi pikirannya sedang bekerja.
Kenyataan dia datang sekolah bersama Jay sudah cukup menggemparkan jiwa-jiwa gadis di sekolahnya, gadis-gadis yang melihatnya bersama Jay tidak akan menatapnya dengan tatapan kagum seolah dia pahlawan yang memenangkan peperangan, melainkan mereka akan melihatnya dengan penuh kebencian seperti musuh yang berniat menguasai wilayahnya.
Ini baru fakta dia datang bersama, lantas bagaimana apabila mereka tahu dengan kebenaran dia menjadi pacarnya? Bukankah mereka akan membunuhnya? Dalam artian menyiksanya.
Beberapa bulan lalu ada seorang gadis yang mengaku-ngaku sebagai pacar Jay, lantaran merasa spesial karena mendapat tindakan berbeda dari pemuda itu.
Mulanya gadis itu melewati tempat yang kebetulan Jay sedang berada disitu, tidak sampai disitu dia nyaris jatuh sampai Jay menahan bahunya. Berikutnya dia memberi Jay sebuah minuman yang indahnya diterima.
Bagaimanapun kebaikan serta keramahan Jay sekedar membalas sapaan gadis-gadis yang menggilainya, dan kenyataan lainnya dia seringkali menolak pemberian siapapun dengan alasan tertentu.
Dan gadis-gadis yang menyukainya tahu fakta diatas.
Gadis yang tahu hal itu juga merasa terkejut serta bahagia, lantaran mendapatkan perlakuan berbeda dari Jay seolah-olah dia memiliki makna yang dalam baginya.
Tindakan Jay tidak sebatas membuatnya senang, melainkan juga membuat dia berimajinasi tinggi hingga perasaan sombong ikut serta kedalamnya. Ada pikiran bahwa dia lebih baik dari gadis-gadis yang mendambakan Jay, karena sikap pemuda itu terhadapnya.
Perasaan bangga yang tertinggal menumbuhkan rasa kesombongan yang besar, dan karena itu dia dengan berani mengatakan dia adalah pacarnya Jay kepada gadis-gadis yang menyukai pemuda itu . Tidak berhenti sampai disitu ia juga menghentikan tindakan gadis-gadis yang mau memberi hadiah, atau berniat mendekati pemuda itu dengan alasan dia sebagai pacar tak terima.
Gadis-gadis yang menyukai Jay merasa gadis itu mengganggu dan menjengkelkan, terlebih perlakuannya yang melarang serta kata-katanya yang kasar cukup langsung mendapatkan pukulan serta siksaan dari mereka yang marah.
Meskipun Ningning tidak tahu apa alasan sebenarnya gadis itu dipukul, tetapi fakta Jay menjadi penyebabnya sudah jelas melahirkan pikiran bahwa betapa mengerikannya nantinya gadis yang akan menjadi pacarnya, sebab dia akan disambut dengan kekerasan dari gadis-gadis yang menggilai pemuda itu.
Dan kemudian sekarang dia adalah pacar Jay, bukankan dia yang bakal menerima perlakuan buruk ini selama mereka tahu dia menyandang sebagai pacarnya? Tapi apabila dia menyembunyikan hal ini maka dia selamat.
Mendekat kepalanya disampingnya, ia berkata.
“Jay, berhenti disini!”
“Gak bisa, bakal telat kalau berhenti disini.”
Ningning melihat jam tangannya dan 5 menit lagi gerbang sekolahnya akan tutup, dia mendengus kurang puas.
Dia tidak mau ketahuan oleh gadis-gadis itu, dan ia juga enggan untuk terlambat masuk sekolah. Sangat memusingkan.
Setibanya mereka disaat yang sama gerbang sekolahnya ditutup, Ningning bersyukur tak terlambat tapi dia takut bila ada yang menemukan dirinya datang bersama Jay.
Sangat baik saat dia menyadari tidak ada siapa-siapa di parkiran, merasa beruntung Ningning tersenyum senang. Ya, setidaknya di hari yang sial ini dia mendapat sedikit keberuntungan.
Tersenyum manis seraya memperbaiki rambutnya, dia berseru.
“Makasih tumpangannya,” selesai berbicara dia pergi tanpa menunggu balasan.
Jay tertegun mendapati senyumnya, selama keduanya bertemu gadis itu selalu menunjukkan wajah kesal, jengkel, aneh, atau terganggu. Dan terakhir kalinya rautnya agak malu, sedih, atau putus asa saat mengaku naksir padanya.
Terkejut dengan pikirannya ia segera melangkah cepat, menyusul Ningning yang didepannya.
Mengetahui tindakan Jay, ia malah terburu-buru melangkah seperti tidak ada niat menantinya.
Kemarin dia masih ingat tatapan malunya saat menyatakan perasaannya, dan sekarang dia meninggalkannya tanpa perasaan saat sudah tiba disekolah seakan-akan sosoknya tak dibutuhkan lagi.
Agak kesal dia berjalan cepat, dia mengejarnya dan menarik lengannya membuat gadis itu berbalik dan menabrak dadanya.
Keduanya terkesiap dengan hal ini, sadar dengan keintiman yang tiba-tiba keduanya mundur langsung, namun Jay masih memegang lengan Ningning.
Sebelum Ningning mengatakan sesuatu gadis lain muncul, dan bertanya.
“Kalian... Kalian kenapa sama-sama?”
Jika nyaris semua gadis ingin berada disekitar Jay, maka Ningning bukanlah termasuk dalam lingkaran itu. Tampak dari keduanya yang jarang berinteraksi, bahkan kita keduanya tak sengaja berpapasan mereka akan membuang muka, karena itu sekarang yang melihat kedekatan mereka terkejut.
Ningning melepaskan genggaman Jay, ketika dia mau berbicara gadis lainnya muncul.
“Tadi gue liat kalian datang bareng sekolah, jadi apa hubungan kalian?”
Gadis disekelilingnya berbisik-bisik yang konyolnya didengar oleh Ningning.
“Apa mereka datang bareng? Tapi kan Jay gak suka bareng cewek, berarti dia dan Ningning—”
Teman gadis itu memotong ucapannya.
“Ah, tadi juga gue liat mereka pegangan tangan...”
Kalimat akhir menyebabkan emosi Ningning meningkat, ada yang salah dengan mata gadis itu! Siapa yang pegangan tangan, justru Jay lah yang memegangnya.
Dikelilingi oleh orang-orang yang penasaran, dan tatapan kurang percaya Ningning merasa frustasi serta tidak tahan dengan situasi ini.
“Kalian ingin tau?” Jay yang dari tadi tampak diam membuka suaranya dengan nada malas.
Segera perhatian semua orang tertuju padanya.
Entah kenapa Ningning merasakan firasat buruk, apa dia akan jujur? Dia tak akan membiarkan hal ini.
“Sebenarnya kita p...”
Reflek Ningning menutup mulut Jay dengan tangannya, yang semakin mengejutkan orang-orang yang memperhatikan mereka, dan tanpa melihat reaksi disekitarnya selanjutnya dia menarik lengan Jay, menyeretnya dari TKP.
03/10/22
Jujur saja lagi malas banget nulis, tapi pengen bikin cerita ini selesai maka update waktu cerita ini bakal gak jelas kawan.
Jangan lupa vote, atau tekan bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
polaroid love 📷
FanficDemi menghentikan pengejaran mantan pacarnya yang terus-terusan Ningning mengatakan menyukai Jay, cowok yang sejujurnya tidak disukainya. Jay cowok famous di sekolahnya selalu dikelilingi oleh gadis-gadis dan seringkali mendapatkan pengakuan cinta...