🎼Merry Go Round of Life - Joe Hisaishi
🧡🧡🧡
"Oh. Hai, Zack Rider," sapa Dwyne.
Zack Rider menundukkan kepalanya segera, tidak menatap wajah Dwyne, pipinya bersemu kemerahan.
"H-hai, Dwyne," sapa balik Zack gugup.
"Yah, kalau kau sih, aku percaya kau bisa mengajari, Narendra Karunasankara. Kau ahlinya 'kan?" Dwyne tersenyum.
Kepala Zack semakin menunduk, dagunya sudah mengenai dadanya sendiri. Rona merah di wajahnya merambat hingga ke telinga.
Naren yang melihatnya jadi ingin tertawa, namun dia mengurungkan niatnya.
Naren segera mengalihkan topik, takut Zack akan pingsan karena kelamaan berbicara dengan Dwyne yang tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.
"Zack —eh? Boleh kupanggil kamu Zack 'kan?" Tanya Naren.
Zack mengangkat sedikit kepalanya, melirik Naren sambil mengangguk, "Boleh," jawabnya.
"Nah, aku sama sekali tidak tau bagaimana cara menggunakan senapan sungguhan. Jadi kita akan mulai darimana?" Naren bertanya lagi.
Zack memainkan jemarinya, sekali-kali mencuri pandang ke Dwyne, lalu kembali membuang muka ke arah rak senapan.
"Yang aku dengar, kamu ingin jadi sniper 'kan?" Zack berjalan pelan, mengambil salah satu senapan panjang, mengusapnya.
"Sebelumnya, maaf kalau menyinggung. Apakah kamu punya masalah dengan matamu? M-maksudnya rabun jauh," Zack tergagap takut salah bicara.
Naren mengedipkan matanya dengan sengaja, menguji.
"Mataku baik-baik saja meskipun sering main game." Jawab Naren.
Zack mengangguk, melirik meja kasir. Ayahnya, Miller, sedang mengambil belati Lentera, membawanya ke dalam rumah.
"Ayah, bolehkah aku mengajak Narendra untuk berlatih?" Tanya Zack.
Miller menoleh, dia mengangguk, "Silakan saja! Hati-hati! Jangan sampai salah sasaran!" Ujar Miller.
Zack meletakan lagi senapannya, mengucapkan pada Naren agar mengikutinya ke dalam rumah yang tersambung dengan toko senjata ayahnya.
🧡🧡🧡
Halaman belakang rumah Miller sangat luas karena langsung berhadapan dengan hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITCH
FantasyNarendra Karunasankara menemukan seekor kucing berbulu hitam dengan mata oranye yang menyala. Kucing itu tampak kesakitan dan kelaparan sehingga hati Narendra tergerak untuk menolongnya. Setelah diberi makan, kucing itu seolah mengajak Narendra untu...