WITCH - Chapter VI

29 4 0
                                    

🎼Merry go round of life - Joe Hisaishi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎼Merry go round of life - Joe Hisaishi

🧡🧡🧡

"Tempat ini 'kan ... " Naren menggantungkan ucapannya saat melihat ruangan tempat dia berada.

"Ruangan pertama kali kita berdiskusi," timpal Lentera takjub.

Dwyne tidak mengucapkan apa-apa, dia hanya duduk di kursi dan menumpu kepalanya dengan tangan.

Zack ikut duduk, dia bersiap menjelaskan, tetapi Naren dan Lentera masih menganggumi cara Dwyne menyembunyikan ruangan pertemuan.

Zack berdeham, "Kalian berdua, ayo duduk," dia mewakili tuan rumah.

Naren duduk di samping Zack, sementara Lentera duduk di samping Dwyne, berhadapan dengan Naren.

"Jadi?" Tanya Dwyne.

"Aku melihat mahkluk aneh saat masuk ke hutan dan mahkluk itu berlalu-lalang di sekitar perbatasan antara Grünerwald dan Orangenwald," jelas Zack.

"Maksudmu Lotusfluss? Mahkluk seperti apa?" Dwyne bertanya lagi, tapi tidak terlalu tertarik. Meskipun demikian, Naren dan Lentera tampak penasaran.

Zack menggaruk keningnya yang mengerut dalam, seperti sedang bingung atau malah sedang mengingat-ingat.

"Entahlah. Mahkluk itu benar-benar aneh karena seperti gabungan dari beberapa hewan,"

Mata Dwyne terbelalak, dia menggertakan gigi.

"Chimera," geramnya.

Zack sama terbelalaknya dengan Dwyne. Dia tidak percaya apa yang dikatakan Dwyne.

"Jadi—"

"Ya, chimera itu pasti milik pelaku yang mematikan lampion di Orangenwald," Dwyne menjawab.

Gadis bertopi kerucut itu menatap Naren dan Lentera bergantian, dia menunjuk mereka berdua.

"Kalian tahu? Ini harusnya tugas kalian di Immortal," ucapnya.

Naren hanya diam. Bukan karena dia tak mau mengerjakan tugasnya di Immortal sebagai Manusia yang Terpilih, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang dimaksudkan Dwyne.

Apa itu chimera? Siapa yang mengutus chimera? Apa yang harus dia lakukan?

Naren bingung, dia berharap ada yang sudi menjelaskan semuanya pada dirinya.

Lentera duduk manis di kursinya. Dia selalu saja tampak santai meskipun berada dibawah tekanan. Naren jadi ingin menjadi seperti Lentera.

"Kamu akan mengutus kami untuk mengatasinya?" Lentera bertanya.

"Seharusnya seperti itu, tapi kalian sama sekali belum mampu untuk mengatasinya," jawab Dwyne, dia melepas topi kerucutnya.

Dwyne gusar. Dia memang bisa menghadapi chimera, tapi yang ditugaskan untuk melawannya dan mengembalikan keseimbangan hutan lampion adalah Naren dan Lentera. Dwyne hanya bertugas sebagai pembina saja.

WITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang