🎼 Für Elise - Ludwig van Beethoven
🧡🧡🧡
Ponsel Naren kembali berdering, kali ini ada panggilan masuk dari Lentera. Naren memang menyimpan nomor telepon Lentera sehari setelah kedatangan mereka di Immortal, Lentera yang meminta.
"Halo? Kenapa, Len?" Tanya Naren mengangkat panggilan telepon.
"Sekarang tanggal berapa?" Lentera malah balik bertanya.
"Eh? Tanggal 14 'kan?" Jawab Naren dengan nada bertanya karena sejujurnya dia juga masih bingung.
"Begitu..." Ucapan Lentera seolah gadis itu sedang mengawang-awang di seberang sana.
"Memangnya kenapa?"
"Kamu masih bertanya kenapa? Padahal kamu pasti mengalami hal yang serupa denganku."
"Maksudnya?"
"Kamu menghubungi keluargamu 'kan? Dan mereka mengatakan hari ini sama dengan hari saat kita pergi ke Immortal, padahal itu sudah seminggu yang lalu."
Tepat. Ucapan Lentera tepat sasaran. Jadi bukan Naren yang salah menghitung hari, bukan juga salah Mamanya yang tidak langsung menjawab pesannya, tetapi memang ada perbedaan waktu antara dunia manusia dengan Immortal.
"Memang ada perbedaan waktu ya?"
"Tidak. Seharusnya tidak ada. Dwyne yang membuat perbedaan waktu. Dia memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu, kalau kamu ingat Zack pernah mengatakan itu,"
Tanpa sadar Naren mengangguk, seolah dia memang sedang berbicara langsung dengan Lentera. Dia ingat Zack pernah mengatakan kemampuan Dwyne memanipulasi waktu saat mereka sedang melawan chimera.
"Dwyne melakukan sesuatu yang sembrono, memperlambat waktu di dunia manusia,"
"Kalau begitu kenapa tidak ada yang sadar? Kenapa kita tidak sadar ada perbedaan waktu? Ataukah para makhluk Immortal yang lain sudah terbiasa dengan perbedaan waktu ini?"
Lentera diam sejenak, mungkin sedang berpikir juga. Perbedaan waktu antara dunia manusia dengan Immortal terpaut sangat jauh, tidak mungkin tidak ada yang sadar dengan perbedaan waktu itu.
"Kemungkinan besar makhluk Immortal sudah terbiasa. Memanipulasi waktu memang kemampuan yang langka, tetapi mereka pasti tahu ada kemampuan itu," Lentera menjelaskan meskipun dia tidak yakin dengan ucapannya sendiri.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dwyne juga tidak mengatakan apapun pada kita, dan juga kita tidak tahu di mana dia sekarang."
"Kita lakukan saja perintah Dwyne. Tapi kita harus saling menghubungi agar tahu keadaan masing-masing."
KAMU SEDANG MEMBACA
WITCH
FantasyNarendra Karunasankara menemukan seekor kucing berbulu hitam dengan mata oranye yang menyala. Kucing itu tampak kesakitan dan kelaparan sehingga hati Narendra tergerak untuk menolongnya. Setelah diberi makan, kucing itu seolah mengajak Narendra untu...