satu

1.3K 217 10
                                    

pit-a-pat

satu: pasangan di pernikahan


Junkyu menunduk. Tidak berani menatap Jeongwoo yang masih menatapnya dengan tatapan aneh dan bingung.



Ia bersimpuh, sementara Jeongwoo duduk di kursi yang ada di dalam kamarnya.


Jeongwoo menghela napas pelan.


"Oke.. jadi.. hyung mau aku jadi pasanganmu di pernikahan temanmu nanti?" Tanya Jeongwoo dan dibalas anggukan Junkyu.

Jeongwoo memejamkan matanya sesaat lalu kembali menatap Junkyu dengan tatapan tidak percaya.


"Kenapa?" Tanya Jeongwoo

Junkyu menghela napas. Ia terlihat lesu dan sedikit malu sebenarnya untuk menjelaskan alasannya kepada Jeongwoo.


Tapi mau bagaimana lagi. Jeongwoo adalah harapan Junkyu satu-satunya.



"Kau tahu.. aku ini jomblo dari lahir.."


"Ya aku tahu.." celetuk Jeongwoo sebelum Junkyu melanjutkan penjelasannya.

"hei!!" Kesal Junkyu hampir saja melempar barang terdekatnya.

Junkyu kembali menghela napas dan menunduk, memainkan jemarinya.

"Jongho bilang kalau aku tidak datang membawa pasangan, dia akan terus-terusan menjodohkanku.." lanjutnya dengan lesu.


Jeongwoo mengangguk. "Lalu, kenapa aku?"


Junkyu terdiam sejenak. Melirik Jeongwoo sebentar lalu kembali menunduk.


"Karena semua temanku adalah teman mereka, jadi mereka pasti kenal bila aku datang bersama temanku dan tahu bila aku berbohong.." Jawab Junkyu dengan sangat jujur.


Jeongwoo diam menatap Junkyu yang nampaknya sudah pasrah. Menurutnya, alasan Junkyu cukup masuk akal.


"Baiklah.." ucap Jeongwoo pelan membuat Junkyu lesu.


"Sudah kuduga kau akan menol-apa!?" Kaget Junkyu begitu sadar bahwa yang terucap dari bibir Jeongwoo bukan sebuah penolakan.


"Huh? Baik, aku akan menolongmu.." jawab Jeongwoo mengulang ucapannya.


"A-hei, Jeongwoo.. kau yakin?" Tanya Junkyu sedikit ragu.

Jeongwoo mengangkat kedua alisnya, memiringkan kepala, menatap Junkyu dengan wajah kebingungan.


"Kenapa? Hyung tidak yakin?" Jeongwoo bertanya balik membuat Junkyu langsung mengibaskan tangannya beberapa kali.


"Bukan begitu maksudku-kau, uhh, tidak terpaksa, kan?" Tanya Junkyu membuat Jeongwoo terkekeh.

"Tentu saja tidak. Dari pada itu, bukannya seharusnya kau bertanya apa aku punya waktu luang di hari pernikahan temanmu nanti?"


Junkyu terdiam. Ia mengedipkan matanya beberapa kali, sepertinya baru menyadari apa yang dikatakan Jeongwoo padanya.


"Ah.." ucapnya pelan. "Benar.." lanjutnya, kembali menunduk, merutuki kebodohan diri sendiri karena sifat terburu-burunya.


Jeongwoo terbahak, ia turun untuk berjongkok menghadap Junkyu yang terlihat pasrah.


Ia menepuk pelan pucuk kepala Junkyu, "tenang, tanggal itu aku kosong kok.." ujarnya lalu mengusak rambut Junkyu secara acak membuat Junkyu kewalahan.


[re-writing] pit-a-pat ; jeongkyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang