sebelas

761 147 28
                                    

pit-a-pat

sebelas: perasaan tak terduga





Pagi-pagi sekali Junkyu dan yang lainnya dibangunkan oleh suara rusuh yang berasal dari Jongho. Buru-buru ia menuju kamar mandi begitu menyelesaikan telpon yang membangunkan semua orang.





Semua menunggu Jongho untuk bercerita dan tak lama kemudian, Jongho siap dengan tasnya dan wajah sedikit pucatnya.





"Maaf! Maaf sekali tapi mama mertuaku, uhh, aduh!" Jongho panik luar biasa.





Jihoon mencoba menenangkan dengan mengatakan bahwa mereka tidak apa-apa pulang dengan naik bus atau kereta agar Jongho bisa pulang dengan segera.





"Maaf ya aku duluan!" Pamit Jongho begitu menyalakan mesin mobilnya.





"Hati-hati!!" Ucap semuanya lalu menatap kepergian mobil hitam milik Jongho yang melaju cukup cepat.






Lalu mereka semua terdiam dan saling tatap. Sekarang... Apa? Jihoon terkekeh pelan lalu mengajak semuanya untuk masuk kembali, setidaknya mereka harus sarapan dulu biar otak bisa kembali bekerja.




.
.
.


"Mau pulang jam berapa dan naik apa?" Tanya Jihoon sambil melahap roti panggangnya.




Junkyu mengangkat bahu tidak tahu, sebab dia terlalu sibuk mengunyah. Sementara Hyunjin nampaknya sibuk melihat ponsel dan Yoshi yang juga sama-sama tidak tahu.





"Aku sepertinya naik taksi saja, sekitar jam 3 nanti aku ada pertemuan dengan kru dance-ku.." ujar Hyunjin membuat semua menatap jam dan ternyata sekarang hampir pukul 10. Masih ada waktu.





"Bagaimana kalau setelah ini kita ke pantai lalu sambil mencari tempat makan siang di sekitaran sini?" Saran Yoshi.





"Boleh, aku juga sepertinya nanti naik taksi di jam yang sama dengan Hyunjin. Aku juga ada pertemuan, haaah..." Jihoon menghela napas begitu menatap layar ponselnya.




Junkyu melihat-lihat, lalu menyadari suatu hal, "jadi nanti aku dan Yoshi bagaimana?" Tanya Junkyu dengan pipi penuh.




Yoshi terkekeh, "kau mau naik apa aku ikut saja.." ujarnya pelan lalu memberikan tisu kepada Junkyu.




Junkyu hanya mengangguk-angguk paham. Toh, dia tidak buru-buru amat.


.
.
.



"Kyu! Kau mau hadiah?" Hyunjin menarik Junkyu ke toko pernak-pernik di sekitar pantai.




Junkyu mengerutkan dahi lalu menggeleng, "tidak tidak, di sini terlalu mahal. Kalian mengajakku liburan juga sudah jadi hadiahku.." tolak Junkyu, firasatnya tidak enak dengan toko yang terlihat mewah ini.





"Oh, ayolah sekali-kali!" Ujar Jihoon juga akhirnya mau tidak mau Junkyu ikut masuk juga bersama mereka.




Setelah masuk dan berkeliling cukup lama. Junkyu akhirnya memutuskan untuk memilih satu potong baju yang ia sepakati akan beli jika teman-temannya membayar secara patungan. Dan hal itu disetujui oleh mereka.




Jihoon dan Hyunjin dengan cepat menuju kasir sementara Junkyu duduk kelelahan di salah satu sofa khusus pengunjung, menatap lesu Yoshi yang terlihat serius memilih sesuatu.




[re-writing] pit-a-pat ; jeongkyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang