tiga

1.1K 195 10
                                    

pit-a-pat

tiga: pikiran junkyu



Junkyu kepikiran.



Sudah tiga hari dia tidak mendengar kabar dari Jeongwoo dan menghindarinya. Selama tiga hari itu pula dia kepikiran.




Kita akan balik lagi ke tiga hari yang lalu, di mana keempat sahabat Junkyu mengajak dia dan pacarnya-Jeongwoo bertemu.





Di hari itu, Yoshi menanyakan hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Junkyu.




Junkyu ingat ketika Jeongwoo menoleh padanya lalu tersenyum, membuat Junkyu terdiam dan berpikir dalam, hingga sekarang.




Flashback...

Junkyu menatap Jeongwoo dengan gugup. Ia bahkan mengigit pipi bagian dalamnya, juga menahan napasnya.



Jeongwoo tersenyum. Ia menggenggam tangan Junkyu pelan. Membuat Junkyu mau tidak mau menahan keterkejutan.



"Kami sudah kenal dari lama. Kami tetangga.." jawab Jeongwoo lalu kembali menoleh sahabat Junkyu.



"Aku menyukai hyung duluan dan memintanya untuk jadi kekasihku, dia menerimanya tapi memutuskan untuk merahasiakan itu. Bahkan dari kalian, teman dekatnya.." lanjut Jeongwoo.




Tidak ada keraguan di matanya, seakan apa yang dia katakan itu benar adanya.




Junkyu menoleh ke para sahabatnya, mengecek reaksi. Dan benar saja, mereka terkejut dan percaya akan ucapan Jeongwoo.




Membuat Junkyu bingung apakah ia harus bersyukur atau sebenarnya lebih terkejut dari keempat sahabatnya.



Selanjutnya, mereka malah mengobrol asik yang menyangkut pautkan Junkyu. Tentang bagaimana Junkyu selalu menolak ajakan blind date dan perjodohan, mungkin semerta-merta karena ia ingin melindungi perasaan Jeongwoo yang dikencaninya secara diam-diam.



Flashback end.



Siapa yang tidak kepikiran dengan kata-kata itu?



Ah, Junkyu saja yang banyak pikiran. Bisa saja Jeongwoo memang sudah mempersiapkan jawaban itu tanpa sepengetahuannya. Iya, kan?



"Ya. Benar. Benar, seperti itu.." ucap Junkyu pelan entah kepada siapa.


.
.
.


"Junkyu, tolong Ibu antarkan ini ke rumah Jeongwoo, nak.."



Junkyu yang sedang bersantai di ruang tengah itu menoleh dan menemukan tiga toples lauk pauk khas buatan Ibunya yang harus diantarkan ke rumah tetangga mereka, Jeongwoo.



Oh..


Dia akan bertemu Jeongwoo setelah tiga hari lamanya.



"Junkyu?"




"Iya!" Kaget Junkyu, menjawab dengan spontan lalu menggigit bibirnya.



Ah, sial. Padahal dia mau menghindari Jeongwoo satu hari lagi saja. Harapan Junkyu saat ini adalah semoga saja Jeongwoo tidak ada di rumah..



Junkyu dengan lesu berjalan keluar, membawa tumpukan toples, berjalan menuju rumah Jeongwoo yang tidak jauh dari rumahnya.




Hanya lima langkah.




[re-writing] pit-a-pat ; jeongkyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang