5. TANGGUNG JAWAB

9.1K 334 10
                                    

Malik Indra Wahyuda

Rafisna Indah Setyoningrum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafisna Indah Setyoningrum

Rafisna Indah Setyoningrum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Lo udah kirim barang yang gue minta tadi pagi, Mir?" tanya Malik pada sang Asisten, Emir. Saat itu Malik sedang break syuting.

"Yes, sesuai permintaan. Satu pasang pakaian cewek lengkap sampe ke daleman, Hp baru sama duit," jawab Emir dengan nada jengkel.

Malik menganggukkan kepalanya dan berterima kasih pada sang asisten.

Emir menatap Malik penuh menyelidik. "Siapa cewek itu Lik?" tanya Emir pada akhirnya. Selama ini, Emir bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain, tapi jika hal itu sudah mengarah ke hal-hal yang berbau negatif, Emir tidak akan tinggal diam. Bukan karena dia sok tahu, tapi karena dia perduli.

Hubungan persahabatan antara Emir dan Malik sudah terjalin sejak mereka SMP. Itulah sebabnya, keduanya sudah seperti saudara.

Malik sengaja memperkerjakan Emir sebagai asistennya karena tahu kehidupan perekonomian Emir yang memang jauh di bawahnya. Emir itu orang yang paling anti dibantu, selama dia merasa masih bisa berusaha sendiri, itulah alasan mengapa pada akhirnya Malik memilih Emir menjadi asistennya. Selain rasa saling percaya, Malik pun merasa nyaman bersama Emir. Semua rahasianya selama ini aman. Termasuk, dirinya yang mengalami penyakit Impoten sejak Kinara meninggal.

Hanya Emirlah yang menjadi satu-satunya tempat bagi Malik mencurahkan segala macam keluh kesah problematika hidupnya yang rumit.

"Bukan siapa-siapa, gue juga nggak kenal," jawab Malik jujur. Batin lelaki itu terus bergejolak hebat, berpikir keras, apakah dia harus menceritakan pada Emir mengenai kebejatannya tadi malam terhadap wanita itu?

Terhadap wanita yang bahkan tidak dia kenal, tapi dengan begitu berani dia malah menodainya.

Malik meraup wajahnya, gusar.

Sejak tadi dia tidak bisa berkonsentrasi dengan baik saat syuting hingga melakukan beberapa kesalahan. Untung saja tidak fatal.

"Kalau nggak kenal kenapa tuh cewek bisa nyasar ke kamar lo?" tanya Emir lagi. Curiga.

DUDA KHILAF (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang